kumplus- Opini Bhena

Keringat Buruh Pabrik Masih Lebih Harum dari Piza Karyawan Startup

Prabu Yudianto
Jika opini saya menyinggung Anda, saya tidak peduli
22 Mei 2023 15:59 WIB
·
waktu baca 6 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berpakaian kasual, berkasut sneakers, berkalung lanyard. Setiap pagi menenteng segelas kopi, malam pulang dengan mulut bau piza. Bekerja dalam ruang dingin ber-AC, pulang habiskan malam di kafe. Di profil Linkedin, terpampang posisi kerja dalam bahasa Inggris. Mungkin ini gambaran kerja yang diidamkan muda mudi Indonesia saat ini. Bukan jadi aparat, tapi karyawan perusahaan startup.
Bandingkan dengan buruh pabrik yang antri absensi tiap pagi. Kerja di tengah hiruk pikuk mesin yang bisa mengiris jari. Dengan seragam PDL yang panas, tanpa dibelai hawa dingin AC. Bekerja mandi peluh di balik dinding tinggi seperti penjara. Dan sudah pasti, urusan upah sering mepet dengan UMR.
Tapi mohon maaf, saya harus mengembalikan imajinasi Anda ke bumi. Piza yang jadi camilan anak startup hanyalah kelir yang menutupi bau yang lebih busuk. Bahkan keringat buruh pabrik yang kerja tanpa AC itu masih lebih harum. Sialnya, para karyawan startup terbuai dengan imajinasi “pekerjaan ideal.”
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten