Kuil Ling Yin dan Kehidupan Biksu 'Bengal' Ji Gong

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2018 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara dengan tempat beribadah, dalam hal ini kuil, terbanyak di dunia. Orang-orang Tionghoa membangun kuil untuk tempat bersemayamnya dewa-dewa mereka. Hal itu telah dilakukan dalam kurun waktu yang sangat lama, bahkan sebelum catatan sejarah pertama dibuat.
ADVERTISEMENT
Salah satu kuil yang cukup terkenal di Tiongkok adalah kuil Ling Yin. Menurut catatan sejarah Tiongkok, kuil itu dibangun oleh biksu India, Hui Li, sewaktu datang ke kota Hang Zhou. Saat itu, ia melihat sebuah pemandangan yang sangat indah di kota itu. Biksu Hui Li sangat yakin bahwa keindahan itu menandakan Hang Zhou sebagai tempat bersemayamnya “arwah dewata”. Maka ia pun menamakan kuil itu dengan nama Ling Yin, yang berarti “tempat berdiamnya arwah”.
Kuil Ling Yin telah berusia lebih dari 1.600 tahun, didirikan pada masa Jin Timur. Kuil itu menjadi satu dari 10 kuil agama Buddha terbesar di Tiongkok. Kuil Ling Yin berada di sebelah barat Danau Barat, di antara puncak Bei Gao dan puncak Fei Lai.
ADVERTISEMENT
Puncak kejayaan kuil Ling Yin terjadi semasa pemerintahan Wu Yue dari Dinasti Wu Dai. Saat itu Kuil Ling Yin memiliki sembilan buah gedung tinggi, 18 paviliun, 72 balairung, dan 1.300 lebih rumah, yang ditempati oleh sekitar 3.000 biksu, baik penjaga kuil maupun para biksu yang sedang belajar.
Foto: commons.wikimedia.org
Bangunan utama dalam kompleks kuil Ling Yin adalah balairung Tian Wang, dan balairung Da Xiong Bao. Di dalam Da Xiong Bao terdapat patung Sakyamuni yang sedang duduk di atas bunga lotus dan memakai aura di atas kepalanya setinggi 19,69 meter. Bagian utama patung terbuat dari emas murni setinggi 9,1 meter, sementara bagian tempat duduknya dibuat dari 24 potong kayu Xiangzhang (kayu harum yang sangat langka).
ADVERTISEMENT
Biksu yang paling terkenal dari Kuil Ling Yin adalah Ji Gong (Ci Kung), yang lahir pada 1148 dan wafat pada 1209. Biksu Ji Gong terlahir dengan nama Li Xinyuan, berasal dari kota Tai Zhou, provinsi Je Jiang. Biksu Ji Gong sangat terkenal di kalangan para biksu karena tingkahnya yang cukup kontroversial.
Menurut catatan, Biksu Ji Gong tidak bisa dikekang oleh aturan-aturan kaku kebiksuan. Bahkan kadang kala ia meminum alkohol dan memakan daging, bertingkah aneh, dijauhi oleh sesama biksu, dan tidak dapat diatur oleh pengawas kuil. Akhirnya ia pun dipaksa untuk meninggalkan kuil Ling Yin, dan tiba di kuil Jing Ci.
Walau berperilaku kurang baik, dalam aturan biksu Buddha, Ji Gong adalah pribadi yang senang menolong, dan sangat antusias dalam mempelajari agama. Ia sering membantu biksu-biksu tua yang sakit dengan membuatkan jamu untuk mereka.
ADVERTISEMENT
Biksu Ji Gong sering berkelana ke berbagai tempat untuk melantunkan isi kitab suci dan mengajarkannya kepada orang-orang dalam perjalannya. Ketika berada di satu tempat ia kerap kali membantu memecahkan persoalan di tempat itu dengan sangat baik.
Ji Gong banyak dikenang oleh masyarakat sebagai penolong, walaupun penampilannya yang tidak memperlihatkan hal itu. Ia sering memakai baju compang-camping, tidur di mana saja, makan tidak teratur, sulit ditebak perangainya, dan bertingkah agak kegila-gilaan. Biksu Ji Gong menghabiskan sisa hidupnya di kuil Jing Ci.
Sumber: Wijayanti, Daru. 2013. Menjelajah Keajaiban Dunia dalam 365 Hari. Yogyakarta: Indo Literasi