Debat Terbuka Calon Presiden Pertama dalam Sejarah

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
28 Februari 2021 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Debat terbuka pertama calon presiden dalam sejarah antara Nixon (kiri) dan Kennedy (kanan) pada tahun 1960 di AS. | WIkimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Debat terbuka pertama calon presiden dalam sejarah antara Nixon (kiri) dan Kennedy (kanan) pada tahun 1960 di AS. | WIkimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tanggal 26 September tahun 1960 silam, sebuah sejarah telah tercatat. Terjadinya perubahan peta politik modern, ketika wakil presiden dan senator Amerika Serikat (AS), Richard M. Nixon dan John F. Kennedy, menjadi peserta dalam debat calon presiden pertama yang disiarkan di saluran televisi nasional.
ADVERTISEMENT
Debat calon presiden itu mengubah sistem politik dan dunia, dimana kekuatan penyiaran melalui saluran televisi membawa semangat partisipasi dalam pemilu warga AS.
Debat calon presiden antara Nixon dan Kennedy diyakini disaksikan oleh 70 juta orang Amerika, dan berhasil menjadikan agenda politik tersebut menjadi tontonan favorit dan ditunggu-tunggu oleh warga Amerika Serikat ketika pemilu menjelang.
Debat terbuka pertama calon presiden dalam sejarah antara Nixon (kiri) dan Kennedy (kanan) pada tahun 1960 di AS. | WIkimedia Commons
Acara debat itu pun memunculkan lebih banyak pemilih potensial, yang lebih dulu mendapat kesempatan melihat calon presiden, menilai seberapa cocok para calon presiden tersebut menjadi pemimpin negara.
Sebelumnya, debat calon presiden Amerika dilakukan secara tertutup, dan jika pun ditayangkan di televisi, lebih kepada pembahasan profil para calon presiden. Acara debat di tahun 1960 mengubah praktik pemilu hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Nixon merupakan kandidat yang menjadi favorit untuk memenangkan pemilu. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai wakil bagi Presiden Dwight Eisenhower selama delapan tahun masa jabatan.
Kepopuleran Nixon dimulai ketika membacakan pidato berjudul “Checkers” di televisi pada 1952, pidato tersebut berupaya menyanggah tuduhan skandal Watergate, dan mengamankan slot wakil presidennya dengan berbicara tentang anjing peliharaannya.
Sedangkan lawannya, Kennedy, merupakan seorang senator muda yang dikenal enerjik dan memiliki karisma sebagai seorang pemimpin. Kennedy memiliki pengalaman debat di tingkat nasional, melawan wakil presiden sebelum Nixon, Hubert Humphrey, yang dinilai mampu membawa diri dengan cerdas.
Debat calon presiden antara Nixon dan Kennedy berlangsung di Chicago dan disiarkan selama satu jam oleh stasiun televisi CBS. Don Hewitt yang menjadi produser acara bersejarah tersebut kemudian dikenal sebagai penggagas acara bincang politik paling tersohor di Amerika.
ADVERTISEMENT
Hewitt mengundang kedua calon presiden ke pertemuan pra-produksi, namun hanya Kennedy yang menerima undangan tersebut. Saat Nixon menghadiri debat, dia dilaporkan terlihat tidak dalam kondisi yang sehat, menyusul kabar dirinya sempat dibawa ke rumah sakit karena mengalami cedera pada lututnya.
Kendati demikian, Nixon menolak untuk membatalkan acara debat terbuka tersebut. Bahkan ia dikabarkan enggan mengenakan tata rias panggung, sehingga wajah pucatnya jelas terlihat di sepanjang acara debat.
John F. Kennedy (kiri) dan Richard Nixon (kanan) ketika menghadiri acara debat terbuka calon presiden AS pada tahun 1960. | Getty Images
Dengan kondisi Nixon yang tidak prima, membuat performa Kennedy terlihat lebih menonjol di televisi. Nixon sendiri tampak kelelahan dan jarang menjabarkan jawaban yang panjang.
Pada keesokan harinya, jajak pendapat menunjukkan Kennedy menjadi favorit dalam pemilihan umum, mengalahkan Nixon dengan selisih yang sangat kecil. Sebelum debat, Nixon unggul enam poin persentase.
ADVERTISEMENT
Pada pemilu tersebut, setidaknya ada tiga agenda debat lanjutan antara Nixon dan Kennedy, dimana debat terakhir berakhir seri. Debat terakhir juga menjaring lebih sedikit penonton televisi dibandingkan debat pertama pada 26 September 1960.
Namun, karena hasil debat cenderung memenangkan penantang, membuat presiden berkuasa menolak agenda terkait di tiga kampanye setelahnya.
Pada 1976, Presiden Gerald Ford kembali menghadirkan debat capres di televisi, sejak itu ia menjadikannya sebagai tradisi dalam tiap pemilu presiden di Amerika Serikat.
Tebat terbuka calon presiden AS antara Ford (kanan) dan Carter (kiri) pada tahun 1976. | WIkimedia Commons
Ford merupakan presiden pertama yang ikut serta dalam debat yang disiarkan oleh televisi nasional. Pada debat keduanya dengan Jimmy Carter di San Francisco, ia mengatakan, “Tidak ada dominasi Soviet di Eropa Timur.”
Pernyataan Ford menuai kontroversi, sehingga kemudian menjadi faktor kunci dalam kekalahan Ford atas lawannya, Carter.
ADVERTISEMENT
***
Referensi: