Agatha Christie, Sang Pencipta Ratusan Karya Misteri

Potongan Nostalgia
#PotonganNostalgia || Mari bernostalgia! Menjelajah apa yang sudah mulai terlupakan, atau bahkan belum sempat diingat
Konten dari Pengguna
8 Juli 2021 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Potongan Nostalgia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Agatha Christie | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Agatha Christie | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dilahirkan di Torquay, Inggris, pada 1891, Agatha Christie merupakan penulis misteri dan drama yang sangat terkenal. Selama 50 tahun pengabdiannya, ia telah menelurkan lebih dari 200 karya, terdiri dari 68 novel, 17 drama, dan lebih dari 150 cerita pendek. Karya-karyanya itu bahkan telah diterbitkan ke dalam 103 bahasa di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Ketertarikannya terhadap dunia tulis-menulis bertema misteri muncul sejak ia masih kecil, saat saudarinya, Madge, memperkenalkan Agatha kepada petualangan detektif Sherlock Holmes, karya Sir Arthur Conan Doyle. Madge lalu menantang Agatha untuk menulis cerita misteri karangannya sendiri.
Sejak saat itu, Agatha Christie terus mengasah kemampuan menulisnya, dan hasilnya, ia berhasil menulis “The Mysterious Affair at Styles”, yang diterbitkan pada 1920, ketika Agatha berusia 29 tahun.
Masa kecil Agatha Christie. | Wikimedia Commons
Saat Agatha Christie menerbitkan karyanya, tema-tema misteri sedang banyak disukai oleh pembaca di Eropa, terutama Inggris. Kisah-kisah yang dibuat Agatha dengan cepat disukai oleh masyarakat. Bagi para pembacanya, Agatha Christie mampu membuat tokoh-tokoh dengan karakter yang lebih berwarna, dan jalinan plot yang cukup rumit.
Detektif pertama Agatha yang mampu mencuri hati para pembaca adalah Hercule Poirot. Detektif yang digambarkan berkebangsaan Belgia itu pertama kali muncul dalam novel “The Mysterious Affair at Styles”. Ia memiliki karakter yang eksentrik, yang mampu memecahkan teka-teki dengan menggunakan “sel-sel kelabu kecilnya” untuk melakukan proses deduksi.
ADVERTISEMENT
Ketika Agatha Christie membunuh detektif Poirot di dalam novel “Curtain”, diterbitkan tahun 1975, kematiannya menjadi berita di halaman utama surat kabar New York Times, dan menghebohkan seluruh pembacanya. Banyak dari mereka yang bahkan tidak setuju dengan kematiannya itu.
Beberapa novel ciptaan Agatha Christie. | Twitter.com/@agathachristie
Nona Jane Marple, detektif terkenal Agatha Christie lainnya, digambarkan sebagai seorang perawan tua yang berusaha menguak kasus pembunuhan besar di desa kecil di St. Mary’s Mead. Detektif Jane Marple memulai debutnya pada 1930 dalam novel “Murder at the Vicarge”.
Detektif Marple terus melakukan pengejaran terhadap pembunuh di desanya itu yang sukar ditangkap, sampai kemunculan terakirnya di dalam novel “Sleeping Murder”, diterbitkan tahun 1976 setelah kematian Agatha Christie.
Di dalam perjalanannya menuju Timur Tengah pada 1930, Agatha Christie bertemu dengan suami keduanya, Sir Max Mallowan, seorang ahli arkeologi. Selama beberapa tahun kemudian Agatha menemani suaminya melakukan penggalian di Irak dan Siria. Dalam perjalannya itu, Agatha Christie menulis beberapa novel, di antaranya “Murder in Mesopotamia” (1930), “Death on the Nile” (1937), dan “Appointment with Death” (1938).
Agatha Christie | Wikimedia Commons
Beberapa naskah drama karya Agatha Christie banyak ditampilkan selama pertengahan abad ke-20. Drama “The Mousetrap”, yang pernah digelar di Teater Ambassador di London tahun 1952, menjadi produksi teater yang digelar paling lama di dunia.
ADVERTISEMENT
Drama lainnya, “Witness for the Prosecution”, menerima penghargaan New York Drama Critics Circle Award pada 1954. Kemudian pada 1971, Ratu Elizabeth II menunjuk Agatha Christie sebagai Dame of the British Empire.
***
Referensi: