3 Alasan Kenapa Film 'Dua Garis Biru' Menarik Ditonton

Konten Media Partner
12 Juli 2019 7:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua Garis Biru
zoom-in-whitePerbesar
Dua Garis Biru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Play Stop Rewatch, Jakarta - Tidak seperti isu yang diangkat oleh pemboikot, film Dua Garis Biru sama sekali tidak mengajak atau memberikan adegan yang membuat anak remaja menjadi terinspirasi untuk berhubungan seks di usia dini. Bahkan, isu ini sempat disinggung lewat adegan perkataan Bima kepada ibunya yaitu "Memangnya ibu bisa ciuman karena menonton film orang ciuman?"
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, film ini malah sarat akan nilai moral yang dibalut dengan baik sekali. Cara menyampaikannya pun juga sangat subtle tanpa terlalu memaksakan memasukkan pesan moral ke dalam adegan.
Berikut beberapa alasan kalian harus menonton film Dua Garis Biru menurut Play Stop Rewatch:
Salah satu adegan terbaik dari perubahan karakter Dara (Foto: Starvision)
Bukannya mengatakan film lain yang kualitas biasa saja dibuat dengan main-main. Tetapi, proses pembuatan film ini terkesan begitu serius. Mulai dari akting para pemain, pengambil gambar setiap adegannya, pemilihan dialog, scripting, hingga pemilihan soundtrack, pihak produksi mampu memadukannya dengan sangat apik.
Tidak ada yang lebih baik atau lebih jelek, semua hal tersebut saling melengkapi satu sama lain yang akhirnya menjadi satu kesatuan. Dua Garis Biru dapat disebut sebagai sebuah film coming-of-age yang mengajarkan sex education tetapi tidak menghakimi para remaja tersebut.
ADVERTISEMENT
Zara Jkt 48 (Foto: Munady Widjaja)
Alasan ini muncul bukan karena Play Stop Rewatch adalah wota (sebutan bagi fans JKT48) garis keras, tapi simply karena akting dari aktris cilik ini harus diperhitungkan. Walaupun karismanya tidak terlalu terlihat pada film Dilan, tetapi performance-nya di Keluarga Cemara langsung membuat Play Stop Rewatch yakin kalau film Dua Garis Biru memilih cast yang tepat.
Walhasil, Zara sendiri berhasil memenangkan Piala Maya 2018 pada kategori Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih dan Indonesian Movie Actors Awards 2019 pada kategori Pemeran Anak-anak Terbaik lewat film Keluarga Cemara.
Wajar sekali Play Stop Rewatch mengharapkan cewek berusia 16 tahun itu bisa masuk ke dalam Aktris Pendatang Baru untuk FFI 2020 nantinya.
Selain Zara, Dua Garis Biru juga dimeriahkan oleh nama-nama yang mungkin sudah tak asing lagi di industri perfilman Indonesia seperti Lulu Tobing, Cut Mini Theo, dan Dwi Sasono.
ADVERTISEMENT
Dara dan Bima memutuskan untuk mempertahankan bayinya (Foto: Starvision)
Tidak seperti film lainnya, ending harus menjadi resolusi dari konflik utama mereka. Atau, membuat ending yang menggantung agar memberikan ruang untuk sekuelnya jika film tersebut laku keras di pasaran. Dua Garis Biru tidak memberikan ending seperti itu, ia mengambil jalan yang cukup berbeda.
Kedua karakter utama dalam film ini, yaitu Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda), akhirnya memutuskan berpisah sementara untuk mengambil jalannya masing-masing. Dan tentunya keputusan tersebut sudah disetujui--walaupun masih belum jelas apakah sepenuhnya disetujui atau tidak--kedua orang tua mereka masing-masing.
Ending dari film ini mengingatkan beberapa karya dari Haruki Murakami. Ia diketahui tidak pernah memberikan kejelasan atau closure dari subplot maupun konflik utama dari karakter utamanya. Kenapa demikian? Justru inilah yang membuat film ini realistis sekali. Untuk 'kecelakaan' setingkat ini, sangat amat dini jika menyimpulkan masalah mereka berdua dapat diselesaikan dengan bahagia atau sedih hanya dari waktu sesingkat itu.
ADVERTISEMENT
Kisah hidup mereka berdua masih panjang. Film ini ingin menyampaikan, apapun yang terjadi, masih terlalu dini untuk menghakimi kalau masa depan mereka berdua akan tidak cerah. Banyak kejadian nyata, anak hasil broken home yang awalnya mungkin menuai kemarahan dan kepahitan dari berbagai pihak, namun beberapa puluh tahun kemudian hidupnya bahagia. Tak hanya sang anak, kehidupan kedua orang tuanya juga bahagia meski kehidupan rumah tangga mereka sempat retak.
Dua Garis Biru berhasil memberikan ending yang amat sangat tepat. Tidak perlu ragu-ragu, Play Stop Rewatch menyarankan agar segera menonton film ini sebelum turun layar dari bioskop Indonesia.
Penulis: Andri