PERHUMAS Muda Yogyakarta Berhasil Menghelat Webinar Productivity Road to KNH'21

PERHUMAS
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972.
Konten dari Pengguna
12 Desember 2021 23:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PERHUMAS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Webinar Productivity Road to KNH 2021 oleh Perhumas Muda Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Productivity Road to KNH 2021 oleh Perhumas Muda Yogyakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Webinar Productivity Road to KNH 2021
Dalam rangka menuju KNH 2021, PERHUMAS Muda Yogyakarta berhasil menghelat Webinar Productivity Road to KNH 2021 dengan mengusung tema The Eternal Fire: PR Role As a Pivotal Role towards Productivity (Lead to Optimism) pada tanggal 02 November 2021, yang menghadirkan dua pembicara yaitu, Yolanda Nainggolan (VP Public Relations Blibli.com) dan Haviez Gautama (Head of Corporate Communications Tanoto Foundations).
ADVERTISEMENT
Seseorang yang menjadi Public Relation (PR) membutuhkan kemampuan untuk bisa beradaptasi sangatlah penting dan mampu melihat trend di market yang sesuai dengan bisnis perusahaan, kolaborasi juga merupakan hal yang sangat penting untuk dijalankan, baik bersama pemerintah ataupun partner perusahaan, bahkan masyarakat seperti asosiasi, karena perusahaan tidak bisa jalan sendiri dalam melakukan program komunikasi yang bagus.
Pada dasarnya, setiap perusahaan tidak ada yang merasa siap dengan pandemi covid-19, tetapi secepatnya harus adaptif dan merumuskan hal-hal penting yang harus dilakukan. Melalui koordinasi panjang yang luar biasa, pada akhirnya dapat mengetahui bagaimana untuk mampu beradaptasi dengan situasi seperti pandemi saat ini dan selalu mengkomunikasikan hal-hal inisiatif yang penting yang harus diketahui oleh stakeholder, sehingga bisnis operasional kita tetap berjalan. Lalu, sesegera mungkin untuk cepat beradaptasi, karena tidak ada planning khusus, karena bisnis harus berjalan, sehingga saling kejar-kejaran untuk mendukung bagaimana semua tetap produktif walaupun semua bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
Pada saat pandemi terjadi, banyak perusahaan merasa bahwa harus melakulan kolaboratif, entah dengan pemerintah atau penjual, untuk bisa secara cepat dapat berusaha untuk menangani situasi, berusaha untuk mengerti apa yang mejadi kebutuhan masyarakat disaat pandemi, tentunya kebutuhan essential yaitu produk sehari-hari dan produk kesehatan, dan terus bekerjasama dengan semua partner penjual produk brand untuk menjaga ketersediaan produk dan memperbanyak.
“Hal itu yang terus kami lakukan untuk terus menarik perhatian konsumen kami untuk tetap memilih blibli dalam memenuhi kebutuhan mereka, dan membuat paket menarik sehingga lebih affordable dan accessable untuk mencari produk ini, dan masyakarat juga mulai semakin beradaptasi dgn cepat.” Ujar Yolanda Nainggolan
Ketika berbicara produktivitas, mengenai pendekatan terstruktur bagaimana merencanakan kegiatan, lalu berbicara mengenai pengukuran output outcome, dan apa yg mau dilakukan kedepan. Munculah persiapan marathon dan persiapan sprint untuk berlari cepat untuk merubah dan beradaptasi sambil bersiap-siap bahwa pandemi berkepanjangan, itulah mindsetnya. Kesimpulannya, bahwa pandemi ini tidak membuat kita menjadi santai, tentu ada tantangan.
ADVERTISEMENT
“Terpaksa harus beradaptasi di 3 front, produktivitas secara internal di organisasi, tantangan operasional ketika mengirim program kami, dan membantu pemerintah. Jadi, bagaimana kita harus bisa bergerak cepat untuk membantu pemerintah, di level pertama internal,” Tambah Haviez Gautama
ketika kita dihadapkan terhadap situasi ini, mau tidak mau harus berfikir bagaimana kita beradaptasi dengan apa yang mesti dilakukan. Dengan penyiasatan yang dilakukan di masa pandemi itu menjadi berfikir dan memiliki cara baru dalam melakukan kegiatan. “Hikmah dari pandemi kita mempelajari hal-hal yang kemungkinan menjadi cara baru dalam kegiatan berbisnis atau berkegiatan dan menjadi produktif,” Ujarnya
Fina Gulfiana