PERHUMAS Muda Semarang Gelar Webinar Dalam Rangka Menuju KNH 2021

PERHUMAS
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972.
Konten dari Pengguna
13 Desember 2021 0:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PERHUMAS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Webinar How Public Relation to Influence People oleh PERHUMAS Muda Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Webinar How Public Relation to Influence People oleh PERHUMAS Muda Semarang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semarang, 30 Oktober 2021 - PERHUMAS Muda Semarang Gelar Webinar dalam rangka menuju KNH 2021, dengan tema "How Public Relation to Influence People" dengan menghadirkan dua pembicara, yaitu Gardian Muhammad (CEO Gerakan Mengajar Desa) dan Muna Agnita (Head of PR Youth and Beauty Clinic).
ADVERTISEMENT
Para praktisi humas baik akademisi maupun pemerintahan menyelenggarakan konvensi humas nasional pada tahun 2016 di Kota Bandung. Tepat tanggal 27 Oktober ditetapkan sebagai hari humas nasional sekaligus memperkenalkan mars humas. Tujuan dibentuknya humas untuk memperkenalkan kepada masyarakat terkait peran dan profesi kehumasan. Sejalan dengan diselenggarakanya KNH 2021 dengan mengusung tema “Semangat Resiliensi dan Optimisme untuk Indonesia Tumbuh”. Acara tersebut menghadirkan para pakar dan pimpinan dari praktisi humas untuk memberikan perspektif yang spesifik mengenai transformasi, sumber daya komunikasi, dan kehumasan.
Berbagai strategi mengenai profesi kehumasan dimasa yang akan datang akan menjadi pedoman bagi masa depan humas. Tema tersebut dipilih sebagai solusi bentuk kontribusi terkait peran serta fungsi humas di masa depan. Adapun topik yang akan dibahas mengenai transformasi digitalisasi humas, inovasi dan solusi kreatif humas di era adaptasi baru, payung hukum, etika humas, masa depan, diplomasi humas, dan cyber security dalam sektor humas. Rangkaian sub tema tersebut berlandaskan urgensi sebagai acuan dalam beradaptasi dari berbagai era.
ADVERTISEMENT
Hery Kurniawan Bendahara Umum Perhumas Indonesia sekaligus Ketua Konvensi Humas Nasional 2021 menuturkan, seorang praktisi humas dalam mengemas dan menyampaikan pesan harus menggunakan pendekatan yang benar. Sebab kunci dalam memengaruhi seseorang terletak pada audience dan keadaan lingkungan sekitar untuk menimbulkan kesepahaman antara keduanya. “Mari terus megasah kemampuan, keterampilan, serta kompetensi dalam era digitalisasi yang menuntut kita lebih inovatif,” ujarnya.
Teguh Eka Saputra selaku ketua pelaksana mengatakan kondisi pandemi memberikan banyak peluang terutama pada ruang digital, salah satunya memunculkan influencer atau orang yang memiliki pengaruh. Ditambah dengan teknologi yang berkembang semakin pesat, merupakan salah satu cara untuk berinteraksi tanpa mengkhawatirkan terkena paparan Covid-19. Dibalik eksistensi influencer, tentu memiliki dampak positif maupun negatif. Menjadi seorang influencer cukup dimulai dari hal yang sederhana. Seperti halnya membagikan cerita positif pada sosial media seperti Instagram. Talkshow yang bertajuk "How Public Relation to Influence People, menghadirkan influencer dari dua perspektif yakni bidang kecantikan dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Muna Agnita sebagai Head of PR Youth and Beauty Clinic menjelaskan pandemik menuntun masyarakat agar terus beradaptasi. Dampak yang ditimbulkan di era pandemi yakni mengubah interaksi menjadi serba digital. Sebagai seorang PR, harus mampu menjawab berbagai tantangan dengan tanggap dan sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi. Una, sapaan akrabnya menambahkan pada kondisi pandemi, terobosan strategi yang ia terapkan dengan mengutaman kesehatan. Seperti menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tetap aman dan nyaman. Tidak sebatas itu saja, untuk tetap dekat dengan customer juga menerapkan program podcast “glow house”.
Salah satu fungsi seorang humas ialah menyampaikan pesan secara efektif. Menurut mahasiswi Magister Manajemen UGM strategi komunikasi efektif yang dapat diterapkan salah satunya memanfaatkan media sosial terutama Instagram. Media sosial sebagai wadah untuk membangun awareness termasuk personal branding dalam mengenalkan kepada audience. Dalam menerapkan personal branding, dua hal utama yang patut diperhatikan diantaranya value dan attitude. Sebelum menentukan influencer, penting untuk memahami kebutuhan audience. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman sekaligus efisiensi penyampaian pesan.
ADVERTISEMENT
Gardian Muhammad, CEO Gerakan Mengajar Desa, mengutarakan berangkat dari keresahan masyarakat akan minimnya pendidikan di daerah Kabupaten Cianjur Jawa Barat, akhir tahun 2018 tercutuslah Gerakan Mengajar Desa dengan harapan mengabdi untuk memberi inspirasi. Usut punya usut, terdapat beberapa permasalahan di Kabupaten Cianjur diantaranya aspek ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Diperkuat dengan fakta yang menunjukkkan bahwa Kabupaten Cianjur menjadi kabupaten tertinggal, dengan peringkat 27 dari 27 kabupaten di Jawa Barat. Hal tesebut berlainan dengan sumber daya manusia yang dimiliki, mempunyai potensi yang sangat tinggi.
Setelah dilakukan Analisa mendalam, terdapat dua permasalahan utama yakni fasilitas, distribusi guru yang tidak merata, serta minimnya wadah bagi pemuda. Mahasiswa Vokasi UNDIP jurusan Informasi dan Hubungan Masyarakat itu menyebutkan pentingnya melakukan pendekatan yang sesuai. Sebab memengaruhi kesepahaman dengan orang-orang terlibat. Baginya, highlight seorang humas terletak pada bagi sebuah strategi dalam membangun public trust dan kolaborasi. Membangun public trust diawali dengan personal branding. Pentingnya membangun personal branding untuk meyakinkan orang lain terhadap solusi yang telah ditawarkan. Selain itu, juga bekerjasama dengan inlfuencer yang identik dengan tiga kriteria yakni pendidikan/pemberdayaan pemuda, pemberdayaan masyarakat, dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Desy Alfiyah