Generasi Z dan Transformasi Augmented Reality: Masa Depan Interaksi Digital

Pengetahuan Umum
Menyediakan berbagai informasi seputar Generasi Z.
Konten dari Pengguna
25 Januari 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pengetahuan Umum tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Generasi Z dan Transformasi Augmented Reality. Foto: Philip Fong/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Generasi Z dan Transformasi Augmented Reality. Foto: Philip Fong/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi Z telah menjadi kekuatan dominan dalam pergeseran budaya dan teknologi. Dibesarkan dalam era digital, Generasi Z tumbuh dengan perangkat teknologi yang semakin canggih yang membentuk pola pikir dan perilaku mereka. Bagaimana Generasi Z menggunakan dan berinteraksi dengan Augmented Reality (AR) menjadi sorotan menarik dalam perjalanan mereka di dunia digital.
ADVERTISEMENT

Generasi Z dan Teknologi: Symbiosis Tak Terelakkan

Generasi Z adalah pengguna teknologi yang terampil dan terhubung secara digital. Dalam survei yang dilakukan oleh New Media & Society, diketahui bahwa lebih dari 95% Generasi Z memiliki akses ke perangkat digital, dan sekitar 85% dari mereka menghabiskan waktu lebih dari 5 jam sehari di depan layar. Fenomena ini membentuk landasan kuat untuk eksplorasi peran mereka dalam penggunaan AR.

Augmented Reality (AR): Antara Imajinasi dan Kenyataan

Augmented Reality, sebuah teknologi yang memadukan dunia fisik dengan elemen-elemen virtual, memberikan pengalaman baru dalam interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya. Dalam buku Augmented Reality: Principles and Practic dijelaskan bahwa AR memiliki potensi untuk mengubah cara kita bekerja, bermain, dan belajar. Bagi Generasi Z, AR bukan hanya alat hiburan, tetapi juga medium untuk mengeksplorasi kreativitas dan memperluas realitas mereka.
Generasi Z dan Transformasi Augmented Reality. Foto: Apple

Generasi Z: Navigasi dalam Dunia Digital Beraroma Augmented Reality

Generasi Z menjadi pionir dalam mengintegrasikan AR dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sebuah studi dari Journal of Interactive Learning Research (Li, 2021) disebutkan bahwa Generasi Z sering menggunakan AR untuk pembelajaran interaktif, seperti memahami konsep-konsep rumit melalui model 3D yang dapat dimanipulasi. Penggunaan AR juga merambah ke dunia hiburan, di mana aplikasi permainan dan filter media sosial memberikan pengalaman yang mendalam.
ADVERTISEMENT

Kontribusi Generasi Z pada Pengembangan Augmented Reality

Peran Gen Z tidak hanya terbatas pada konsumen AR, tetapi mereka juga berkontribusi secara aktif pada pengembangan teknologi ini. Melalui platform crowdsourcing dan partisipasi dalam program pengembangan, Generasi Z menjadi agen perubahan yang mendorong inovasi lebih lanjut dalam dunia AR. Dalam buku Augmented Human: How Technology Is Shaping the New Reality, penulis menggambarkan bagaimana kolaborasi antara pengguna Generasi Z dan pengembang AR menciptakan ekosistem yang dinamis.

Tantangan dan Pertimbangan Etika dalam Menggabungkan Generasi Z dengan Augmented Reality

Meskipun AR membawa potensi positif, perlu juga mempertimbangkan tantangan dan risiko yang mungkin muncul. Aspek privasi, keamanan, dan dampak sosial AR pada generasi mendatang adalah beberapa hal yang harus diperhatikan. Sebuah artikel di Harvard Business Review memberikan pandangan kritis terhadap konsekuensi etika dalam penggunaan AR, terutama ketika melibatkan pengguna muda.
Seorang seniman Augmented Reality (AR) sekaligus graphic designer berbakar asal Kota Malang, Rafael Excel, membuat AR 'SUARA INDONESIA' terkait pemilu. Foto: Dok. Istimewa

Jejak Digital dan Literasi Informasi Generasi Z

Menelusuri jejak digital Generasi Z memerlukan pemahaman mendalam tentang literasi informasi. Dalam buku Digital Generations: Children, Young People, and the New Media dituliskan tentang bagaimana interaksi Generasi Z dengan media baru membentuk pandangan dunia mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan semakin terbukanya generasi ini terhadap teknologi canggih, perpaduan antara Generasi Z dan Augmented Reality menggambarkan peta jalan menuju masa depan digital yang dinamis dan inovatif. Sementara kita mengeksplorasi potensi AR, penting bagi kita untuk terus memahami dampaknya pada cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi secara sosial.

Pemanfaatan Augmented Reality dalam Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, Generasi Z menghadapi perubahan signifikan dalam metode pembelajaran mereka. Penggunaan Augmented Reality (AR) membuka pintu menuju pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Educational Technology in Higher Education, integrasi AR dalam kelas dapat meningkatkan pemahaman konsep, memotivasi siswa, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam.

Media Sosial dan AR: Transformasi Cara Generasi Z Berinteraksi

Keterlibatan Generasi Z dalam media sosial membuka peluang besar bagi pengembangan Augmented Reality. Buku Social Media: Enduring Principles mencatat bahwa fitur AR pada platform seperti Instagram dan Snapchat memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten secara real-time. Filter AR yang dapat disesuaikan menciptakan pengalaman berbagi yang unik dan kreatif, mencerminkan budaya digital Generasi Z.
Petugas mensimulasikan penggunaan salah satu konten 'augmented reality' (AR) saat peluncuran Akademi Pembelajaran Virtual oleh perusahaan teknologi Meta saat forum Digital Innovation Network (DIN) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (3/9/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Tanggapan Industri Terhadap Perubahan Perilaku Konsumen

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Industri telah merespons dengan cepat terhadap preferensi dan kebiasaan konsumen Generasi Z terkait dengan Augmented Reality. Perusahaan teknologi dan periklanan berlomba-lomba untuk menciptakan pengalaman AR yang menarik dan relevan. Bisnis yang mengadopsi AR dalam strategi pemasaran mereka melihat peningkatan interaksi konsumen dan loyalitas merek.

Pengembangan Etika dalam Penggunaan AR oleh Generasi Z

Sementara AR membuka peluang baru, penting untuk mempertimbangkan implikasi etika dari penggunaan teknologi ini oleh Generasi Z. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Business Ethics mencatat bahwa tanggung jawab etika harus menjadi bagian integral dari pengembangan dan implementasi AR. Hal ini termasuk pemantauan ketat terhadap privasi pengguna, penanganan data, dan dampak sosial yang mungkin timbul.
ADVERTISEMENT

Kolaborasi dan Inovasi: Kunci Menuju Masa Depan AR yang Berkelanjutan

Mengingat potensi dan tantangan yang terkait dengan perpaduan Generasi Z dan Augmented Reality, kolaborasi antara pemangku kepentingan menjadi esensial. Inovasi dalam pengembangan AR harus melibatkan input langsung dari pengguna Generasi Z, mendorong partisipasi mereka dalam membentuk arah teknologi ini. Dalam era di mana perkembangan teknologi berlangsung cepat, fleksibilitas dan adaptabilitas menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem AR yang berkelanjutan.
Generasi Z dan Transformasi Augmented Reality. Foto: Alfaddillah/Kumparan

Melampaui Batas dengan Generasi Z dan Augmented Reality

Dengan semakin berkembangnya teknologi, Generasi Z berperan penting dalam menggiring dunia ke era Augmented Reality yang lebih dinamis. Dengan keterampilan digital yang kuat, ketertarikan pada inovasi, dan kreativitas yang tak terbatas, Generasi Z menjadi katalisator perubahan dalam pemanfaatan AR. Namun, sambil mengejar kemajuan teknologi, perlu diingat bahwa etika dan dampak sosial harus tetap menjadi perhatian utama.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, perpaduan antara Generasi Z dan Augmented Reality bukan hanya tentang menciptakan pengalaman digital yang lebih kaya, tetapi juga tentang membangun masa depan yang berkelanjutan, etis, dan terencana dengan baik. Semua pihak terlibat, baik itu pengguna, pengembang teknologi, maupun pemangku kepentingan lainnya, harus bersatu untuk menjembatani kesenjangan antara imajinasi dan realitas, membawa dunia ke tingkat baru interaksi digital yang penuh inovasi.