Puluhan Pelajar di Brebes Diamankan saat Hendak Tawuran

Tim Unit Reskrim Polsek Bulakamba menggagalkan rencana tawuran antarpelajar SMP di Jalur Pantura Bulakamba, Brebes, Senin, 20 Januari 2020. (Foto: Fajar Eko)

BREBES - Tim Unit Reskrim Polsek Bulakamba menggagalkan rencana tawuran antarpelajar SMP di Jalur Pantura Bulakamba, Brebes, Senin, 20 Januari 2020. Petugas sempat mengamankan puluhan siswa di antara mereka.

Peristiwa ini terjadi pada sekitar pukul 14.00 WIB. Para pelajar tersebut kepergok hendak tawuran karena didapati membawa batu-batuan yang disiapkan di tas mereka. Saat kepergok polisi, ratusan pelajar berhasil kabur. Sementara sebagian berhasil digiring dan diamankan di Mapolsek Bulakamba. Barang bukti puluhan batu-batuan disita polisi.

"Setelah mendapat laporan, kami langsung menuju TKP di Desa Cimohong dan Desa Bangsri. Saat itu, ratusan pelajar bersiap melakukan tawuran," ucap Kanit Reskrim Polsek Bulakamba Ipda Tasudin.

Menurut Tasudin, mereka berasal dari Kecamatan Wanasari, Cimohong, Tanjung, dan Songgom. Selain itu ada puluhan pelajar dari Kabupaten Pemalang. Mereka tidak ada yang membawa sepeda motor. Kalau yang dari Pemalang itu pengakuannya naik angkutan.

Polisi mengamankan tas berisi batu milik pelajar. (Foto: Fajar Eko)

Polisi saat itu langsung berkoordinasi dengan pihak wali murid dan pihak sekolah. Mereka diminta menjemput para pelajar ini di Mapolsek Bulakamba sekaligus pembinaan. Bocah-bocah yang masih menggunakan seragam sekolah lengkap itu, kemudian diminta membuat surat pernyataan yang diketahui oleh masing-masing orangtua.

"Saat dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan senjata tajam maupun minuman keras. Mereka membawa batu-batuan yang cukup banyak yang disimpan di tas mereka. Di antara mereka ada yang bukan pelajar lagi tapi ikut-ikutan mau tawuran," ucap Kapolsek Bulakamba AKP Widiaspo

Tim Unit Reskrim Polsek Bulakamba menggagalkan rencana tawuran antarpelajar SMP di Jalur Pantura Bulakamba, Brebes, Senin, 20 Januari 2020. (Foto: Fajar Eko)

Sementara itu, SR, salah seorang yang ikut dalam gerombolan pelajar itu mengaku, saat akan menghadiri acara ulang tahun temannya, kelompoknya dihadang oleh gerombolan pelajar lain dan dilempari batu. Karena tak mampu meredam emosi, SR bersama temannya mengumpulkan batu-batuan untuk balas dendam. Kelompok SR sendiri termasuk puluhan pelajar dari Kabupaten Pemalang.

"Awalnya kami dihadang dan dilempari batu. Jadi kami bawa batu-batuan. Teman kami yang dari Pemalang itu ke sini naik angkutan. Kalau saya sendiri dari Desa Jatimakmur, Kecamatan Songgom. Saya sudah tidak sekolah tapi gabung dengan teman-teman yang masih sekolah juga," katanya. (*)