Gelar Nobar Film G30S/PKI, Warga Tegal: Sejarah Kelam Jangan Sampai Terulang

Konten Media Partner
1 Oktober 2022 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komunitas Paser Mania Tegal (PMT) menggelar nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Jumat (30/9/2022) malam.
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Paser Mania Tegal (PMT) menggelar nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Jumat (30/9/2022) malam.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TEGAL - Komunitas Paser Mania Tegal (PMT) menggelar nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI, Jumat (30/9/2022) malam.
ADVERTISEMENT
Ketua PMT, Muhamad Arif mengungkapkan, tujuan nobar sebagai upaya mengingatkan bahwa sejarah pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) jangan sampai terulang kembali.
“Kita tidak boleh sampai melupakan sejarah. Kita nobar sambil mengenal bahwa hari ini adalah hari kelam bagi bangsa Indonesia di mana pengkhianatan PKI, yang hal ini tidak boleh atau jangan sampai kita hilangkan dari pikiran kita dan selalu kita waspadai," kata Arif.
Nobar digelar di Lapangan Fasilitas Umum Perumahan Sapphire Residence Tegal, Jalan Siklepuh Raya, Tegal, Jumat malam.
"Apa pun bentuk komunisme, apa pun bentuk yang dilaksanakan oleh gerakan itu mencederai perjuangan bangsa Indonesia,” sambung Arif.
Dengan nobar film tersebut, Arif berharap anggota PMT dapat mengerti sejarah dan mewaspadai gerakan apa pun yang bertujuan untuk mengganti dasar negara, agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
“Letkol Untung pun tertangkap di Kota Tegal oleh masyarakat dan diserahkan ke Sub Denpom PM Tegal. Itu merupakan sejarah panjang terjadinya gerakan tersebut,” ujar Arif.
Menurut Wandi (38), salah satu anggota PMT yang mengikuti nobar ini merasa senang kembali dapat nobar film tersebut.
Sudah lama ia tidak nonton. Dengan menonton film tersebut, kata dia, dapat mengambil pelajaran berharga dari sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.
“Sejarah masa lalu yang kelam, jangan sampai terulang kembali. Ini juga dapat memperkuat kecintaan kita kepada NKRI,” ungkap Wandi yang tinggal di Brebes. (*)