Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Pemuda untuk Pengembangan Desa Wisata

Panji Saputro Hadi
Saya adalah seorang mahasiswa dari Fakultas Ekonomika Bisnis Universitas Gadjah Mada yang berasa dari Sleman
Konten dari Pengguna
4 September 2021 20:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Panji Saputro Hadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kebutuhan masyarakat yang terus berkembang berdampak pada bermunculannya jenis-jenis profesi baru di masyarakat. Selain itu, jumlah lapangan kerja yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan angkatan kerja juga memicu sebagian masyarakat untuk terjun ke dunia usaha. Tren yang berkembang untuk memilih berprofesi sebagai pengusaha merupakan momentum bagi penyebaran secara luas ke berbagai lapisan masyarakat tentang potensi yang dapat dihasilkan dari bidang usaha. Terkhusus bagi pemuda desa yang sering merantau ke kota besar untuk bekerja sebagai buruh setelah tamat SMA, hal ini sangat disayangkan karena jika pemuda bersedia untuk membangun desa bersama pihak pemerintah, maka akan mempercepat perputaran roda perekonomian di desa.
Dokumentasi survei kerajinan anyaman bambu (Dokumen pribadi)
Oleh karena itu, Tim KKN JT033 Karangtengah melalui salah satu programnya di Desa Rejosari mencoba memberikan dorongan untuk meningkatkan minat pemuda dalam mengembangkan potensi yang ada di desa dengan berprofesi sebagai pengusaha. Hasil dalam bentuk video animasi pendek dan poster dipilih dengan harapkan dapat memudahkan dalam penyebaran video dan poster tersebut, hal ini juga secara otomatis akan menjangkau lebih banyak pemuda dan bisa menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga meningkatkan minat menekuni profesi pengusaha.
ADVERTISEMENT
Video animasi yang dibuat juga diharapkan bisa mengedukasi masyarakat supaya menyadari bahwa hidup sejahtera tidak harus berprofesi sebagai pekerja kantoran di instansi pemerintah atau perusahaan multinasional, tapi mengembangkan desa pun tetap bisa menyejahterakan diri sendiri. Bahkan dampak yang muncul ketika mengembangkan potensi ekonomi yang ada di desa tidak hanya dirasakan oleh satu orang saja karena melibatkan masyarakat sekitar sehingga akan sekaligus membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar desa.
Permasalahan terkait jiwa kewirausahaan pemuda seringkali dihadapi oleh berbagai desa yang ada di tanah air, tidak terkecuali bagi Desa Rejosari. Banyak pemuda yang masih menggunakan pola pikir "lebih baik cepat kerja kemudian cepat dapat uang walaupun harus bekerja sebagai buruh pabrik atau merantau ke kota besar di luar Kabupaten Demak". Sedangkan Desa Rejosari memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sentra kerajinan anyaman bambu dan pembuatan minuman tradisional wedang coro. Kemudian, ketika sudah tua dan berhenti bekerja di pabrik, baru orang tersebut akan beralih profesi sebagai perajin anyaman bambu. Tentu kondisi seperti ini kurang ideal untuk pengembangan industri anyaman bambu dan wedang coro yang direncanakan sebagai faktor yang akan menopang Desa Wisata berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi pada masyarakat sejak dini, dengan begitu pemahaman dan kesadaran untuk mengembangkan potensi desa akan tertanam kuat dalam diri hingga dewasa.
Proses pembuatan video animasi (Dokumen pribadi)
Hasil dari program KKN berupa video animasi berdurasi pendek dan poster memang hanya akan memberikan dampak yang kecil karena pelaksanaan secara daring sehingga tidak memungkin untuk melakukan interaksi secara langsung dengan masyarakat desa. Selain itu, kesadaran anak-anak juga sangat bergantung pada edukasi dari orang tua sebagai pihak yang selalu melakukan interaksi dalam kehidupan sehari-hari, serta lingkungan di mana anak itu berkembang.
ADVERTISEMENT
Harapannya video dan hasil dari program KKN yang lainnya dapat mendorong pemerintah di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten untuk menunjukkan keseriusan dalam pengembangan Desa Wisata berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah di Desa Rejosari. Hal ini kemudian bisa digunakan sebagai bukti nyata untuk meyakinkan masyarakat, khususnya dari generasi muda terkait potensi yang bisa dikembangkan dari Desa Rejosari adalah benar adanya dan dapat dimanfaatkan sebagai pekerjaan utama untuk memenuhi kebutuhan keluarga.