Seribuan Petugas KPPS di Yogya Punya Risiko Diabetes dan Hipertensi

Konten Media Partner
13 Februari 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anggota KPPS. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anggota KPPS. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak seribuan atau 14 persen dari 9.086 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Yogyakarta memiliki risiko penyakit diabetes melitus dan hipertensi.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani. Dinkes Yogya menurutnya telah melakukan skrining terhadap 7 ribuan anggota KPPS, dan seribuan di antaranya diketahui memiliki risiko diabetes dan hipertensi.
“Yang berisiko atau mempunyai risiko penyakit misalnya diabetes melitus, hipertensi, itu ada sekitar 14 persen atau seribuan dari yang sudah diperiksa kemarin,” kata Emma saat dihubungi Pandangan Jogja pada Selasa (13/2).
Meski begitu, para anggota KPPS tersebut masih masuk dalam kategori sehat dan dianggap bisa menjalankan tugas sebagai anggota KPPS.
Untuk mengantisipasi mereka mengalami gangguan kesehatan selama menjalankan tugas, pada hari pencoblosan besok petugas medis Dinkes Yogya menurutnya akan siaga 24 jam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Semua puskesmas di Kota Yogya yang jumlahnya 18 unit akan beroperasi dari jam 08.00 sampai 16.00 WIB, khusus melayani situasi darurat jika ada petugas KPPS yang butuh pertolongan medis.
ADVERTISEMENT
Dari pukul 16.00 WIB sampai 07.00 WIB, petugas kesehatan masih berjaga di tiap kemantren atau kecamatan.
“Ambulans juga berjaga di 14 kemantren. Itu yang kami lakukan dari Dinkes untuk menjaga agar anggota KPPS nanti sehat-sehat semua dalam rangka menjalankan tugas negara mengawal Pemilu 2024 ini,” jelasnya.
Untuk seribuan anggota KPPS yang punya risiko diabetes dan hipertensi juga sudah diobati. Mereka juga sudah diedukasi untuk minum obat rutin, menjaga kesehatan, serta menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan seperti merokok, begadang, dan sebagainya.
“Kami pun mengaktifkan semua petugas KPPS ini yang penduduk Kota Yogya untuk BPJS Kesehatan atau anggota JKN-nya. Sehingga apabila nanti terjadi kegawatdaruratan atau kesakitan itu mereka sudah ter-cover untuk layanan kesehatannya,” ujar Emma.
ADVERTISEMENT