Pertama Ikut IIMS 2023, Pemain Aksesori GPS dari Yogya Sukses Jual 1.000 Unit

Konten Media Partner
23 Februari 2023 17:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasang target hanya mengenalkan produk ke market nasional di IIMS, tak dinyana produk GPS pemain asesoris asal Yogya ini sukses terjual lebih dari 1.000 unit dalam 5 hari saja.
Ilustrasi asesoris yang dijual di IIMS 2023. Foto: Istimewa
Pemain asesoris dari Yogya yang fokus pada pengoptimalan fungsi head unit dengan Global Positioning System (GPS) sukses menjual 1.000 unit GPS di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023. Mengusung brand Beligps.id, pemain baru di bidang GPS ini tak menyangka sambutan pasar di IIMS 2023 begitu besar.
ADVERTISEMENT
Co-Founder dan Chief Marketing Officer (CMO) Beligps.id, H. Sulistyo, mengatakan bahwa IIMS 2023 menyebarkan semangat optimis bagi semua pelaku usaha otomotif tanah air termasuk asesoris mobil.
Dengan target transaksi panitia sebesar Rp 3,8 triliun dari seluruh penjualan selama IIMS 2023, Beligps yakin bisa menutup transaksi di hari terakhir hingga minimal 2.000 unit GPS.
“Target panitia IIMS Rp 3,8 triliun, naik dari tahun lalu Rp 3,4 triliun, kami rasakan pasti akan tercapai. Sebagai pemain baru di IIMS saja, Beligps.id sampai kaget bisa jualan lebih dari 1.000 unit sampai kemarin. Padahal targetnya baru kenalan saja dengan market, belum ada target penjualan,” kata H Sulistyo, melalui sambungan telefon, Kamis (23/2) pagi.
Booth Beligps.id di Pavilun PAHAMI IIMS 2023. Foto: Istimewa
IIMS dibuka pada 16 Februari lalu dan baru akan ditutup pada 26 Februari nanti. Masih tersisa 4 hari atau baru setengah dari total 10 hari gelaran IIMS, maka menurut Sulistyo, bisa saja masih ada banyak kejutan sehingga Beligps.id bisa menjual lebih banyak dari angka perkiraan sementara 2.000 unit GPS.
ADVERTISEMENT
Dengan harga jual rata-rata per unit Rp 1 juta, Beligps.id bisa mendapatkan Rp 2 miliar hanya dari even pertama IIMS yang ia ikuti.
Sebagai pemain dari Yogya yang selama ini masih fokus dalam pengembangan Internet of Things (IoT) GPS, yakni menghubungkan banyak sensor GPS dengan pusat pemrosesan data yang canggih, Sulistyo mengatakan pasar nasional ternyata sangat menjanjikan.
Selama ini menurut Sulistyo, Beligps.id belum terlalu melihat pasar besar GPS di banyak industri seperti di perusahaan tambang, sawit, dan perkebunan gula.
“Selama di IIMS kami ketemu dengan banyak bos logistik, tambang, bos sawit, mereka punya banyak armada. Dan sangat perlu GPS dengan IoT yang canggih agar kinerja logistic mereka efisien. Hari ini tim ada yang berangkat ke Lampung untuk pasang 150 GPS di perusahaan logistik di sana, untuk kepentingan sistem warehouse dan fleet managemen system,” papar Sulistyo.
ADVERTISEMENT
Sementara di pasar retail, IIMS juga memperlihatkan daya beli masyarakat Jakarta akan GPS dimana jarang terjadi pembelian hanya 1 unit. Rata-rata bahkan di atas 2, yakni 3-5 unit GPS.
“Ternyata 1 rumah mobilnya rata-rata lebih dari 3. Untuk bapak, ibu, anak, bahkan untuk mobil asisten rumah tangga. Meski memang fungsi-fungsi standar GPS saja perlunya belum sampai ke pelaporan bahan bakar, dan sensor-sensor lainnya,” papar Sulistyo.
PAHAMI Village di IIMS 2023. Foto: Istimewa
Sulistyo menjelaskan Beligps.id selain didukung oleh perangkat keras terbaik di Eropa, yakni brand GPS Teltonika, juga memiliki teknologi canggih IoT yang terus mengembangkan sensor-sensor dan dashboard user friendly. Maka, Beligps.id lebih suka disebut sebagai pemain asesoris yang melevarage fungsi head unit yang selama ini lebih banyak berfungsi untuk entertainment saja.
ADVERTISEMENT
Mudahnya, dengan GPS dari Beligps, semua fungsi mobil seperti buka jendela otomatis, sunroof, pengaturan mode berkendara, status keiritan bensin, kondisi aki, konsisi mesin, kondisi ac, semua bisa diketahui di head unit.
“Dan tentu saja di Handphone dan komputer. Semua bisa dikontrol dan dilihat hanya di 1 layar. Semua kondisi kendaraan kita bisa dipantau. Asal sensornya lengkap dan ada internet. Kalau nggak ada internet bisa dipantau di Head Unit,” kata Sulistyo.