Marak Penipuan di DIY, Wanita Jadi Korban Utama karena Gampang Tergiur Diskon

Konten Media Partner
24 November 2023 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolda DIY, Brigjen Pol Slamet Santoso (tengah) saat menyampaikan sambutan dalam acara Jumat Curhat di Laguna Pantai Depok, Bantul, Jumat (24/11). Foto: Polres Bantul
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolda DIY, Brigjen Pol Slamet Santoso (tengah) saat menyampaikan sambutan dalam acara Jumat Curhat di Laguna Pantai Depok, Bantul, Jumat (24/11). Foto: Polres Bantul
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penipuan menjadi kasus kejahatan paling banyak terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bentuk penipuan terjadi baik secara offline maupun penipuan online.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Wakil Kapolda DIY, Brigjen Pol R Slamet Santoso saat menggelar Jumat Curhat di Laguna Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, pada Jumat (24/11).
Pihak kepolisian menurutnya tengah melakukan penelitian tentang banyaknya kasus penipuan yang terjadi di wilayah DIY. Dan sampai saat ini diketahui bahwa kebanyakan korban penipuan adalah perempuan.
“Ini sedang kita teliti dan kebanyakan korbannya adalah perempuan,” kata Slamet Santoso, Jumat (24/11).
Ia mengatakan, perempuan sering jadi sasaran kejahatan penipuan lantaran suka ketika diiming-imingi hadiah atau diskon. Apalagi warga DIY juga dikenal sebagai warga yang ramah, terbuka, dan menerima.
“Sehingga kita kurang ada rasa curiga terhadap orang yang akan berbuat tidak baik terhadap kita,” jelasnya.
Foto bersama jajaran kepolisian dengan masyarakat yang hadir dalam acara Jumat Curhat di Laguna Pantai Depok, Bantul, pada Jumat (24/11). Foto: Polres Bantul
Selain penipuan, Slamet juga mengingatkan masyarakat tentang kasus kejahatan laten lain yakni narkoba, terorisme atau radikalisme, serta kejahatan dengan handphone.
ADVERTISEMENT
“Tiga bahaya tadi harus kita antisipasi bersama-sama. Dan itu tidak bisa hanya polisi yang menegakkan, tapi juga dari aparat Pemda, TNI, dan tentunya warga masyarakat,” ujarnya.
Slamet mencontohkan saat terjadi pengungkapan kasus narkoba di Banguntapan beberapa waktu lalu. Saat itu, masyarakat sekitar juga turut membantu menginformasikan kasus tersebut sehingga bisa diungkap oleh kepolisian.
Ia juga menyinggung keluhan masyarakat terkait maraknya kasus kejahatan jalanan yang terjadi di Yogya sehingga sangat meresahkan masyarakat. Slamet menegaskan bahwa kepolisian akan terus melakukan upaya-upaya untuk memberantas kasus kejahatan jalanan tersebut.
“Data terakhir, dari hasil analisa dan evaluasi kita, sudah menurun drastis. Akan kita kurangi terus, hingga Jogja betul-betul aman, sehingga warga bisa keluar kapanpun dengan aman, dan tidak was-was,” kata Slamet Santoso.
ADVERTISEMENT