Mahasiswa Papua Demo di Jogja, Tuntut Referendum Papua Barat: NKRI atau Merdeka

Konten Media Partner
1 Desember 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekitar seratusan massa yang berasal dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) menggelar aksi demonstrasi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Jumat (1/12).
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut dilakukan sebagai perayaan 1 Desember, yang diyakini sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat.
Koordinator aksi 1 Desember di Jogja, Denis Irawan, mengatakan bahwa aksi tersebut bertujuan untuk menuntut referendum supaya rakyat Papua Barat dapat menentukan nasibnya sendiri.
“Kami mendukung penuh rakyat West Papua untuk menentukan nasib mereka sendiri melalui referendum,” kata Denis Irawan, Jumat (1/12).
Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Ia ingin rakyat Papua Barat diberikan kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri, apakah tetap menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) atau menjadi negara sendiri yang berdaulat.
Sebenarnya pada 1969 rakyat Papua Barat telah diberikan kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri, peristiwa itu dikenal dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera). Namun saat itu rakyat Papua Barat yang dilibatkan hanyalah 0,2 persen dari populasi penduduk Papua Barat.
ADVERTISEMENT
“Proses Pepera itu juga dilakukan di bawah tekanan dan intimidasi militer supaya rakyat Papua setuju untuk berintegrasi dengan Indonesia,” lanjutnya.
Massa aksi 1 Desember di Titik Nol Kilometer menuntut rakyat Papua Barat diberi kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Ia menegaskan bahwa kemerdekaan Papua Barat telah dideklarasikan sejak 1 Desember 1961 untuk menjadi negara yang berdaulat. Papua Barat juga memiliki bendera, simbol negara, serta lagu kebangsaannya sendiri.
Atas dasar itulah mereka menuntut supaya Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan rakyat Papua Barat untuk melakukan referendum dan menentukan nasib mereka sendiri.
“Bangsa Papua Barat adalah negara yang sudah merdeka, karena itu kami menuntut supaya rakyat Papua Barat harus diberi kesempatan untuk menentukan nasib mereka sendiri,” kata Denis Irawan.