Kehebohan dari Balap Kerbau di Sawah India: Pelarinya Kalahkan Rekor Usain Bolt

Konten dari Pengguna
20 Februari 2020 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pandangan Jogja Com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Srinivasa Gowda pelari balap kerbau India menyelesaikan balapan 100 m lebih cepat 0,03 detik dari rekor dunia sprint 100 m yang diciptakan Usain Bolt. Foto: Thequint.com
zoom-in-whitePerbesar
Srinivasa Gowda pelari balap kerbau India menyelesaikan balapan 100 m lebih cepat 0,03 detik dari rekor dunia sprint 100 m yang diciptakan Usain Bolt. Foto: Thequint.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Srinivasa Gowda menjadi fenomena Twitter India berkat kemenangan sensasionalnya di ajang balapan kerbau Kambala pekan lalu. Pekerja bangunan paruh waktu ini menyelesaikan balapan 142 m dalam waktu 13,42 detik, mencetak rekor dalam olahraga tradisional India yang mempertontonkan petani yang berlari besama sepasang kerbaunya di arena sawah.
ADVERTISEMENT
Video kemenangan Gowda menghebohkan media sosial, para pengguna dengan cepat menghitung kecepatan yang dibutuhkannya dalam jarak 100 m, hasilnya mereka menemukan angka 9,55 detik, atau 0,03 detik lebih cepat dari rekor dunia sprint 100 m yang diciptakan Usain Bolt.
“Hanya sekali melihat fisiknya, Anda akan memahami orang ini mampu untuk pencapaian luar biasa bidang atletik. Sekarang entah Menteri olahraga harus memberikannya latihan sprint 100 m atau kami mendapati Kambala menjadi event Olimpiade. Yang mana pun, kami ingin medali emas untuk Srinivasa,” kicau Anand Mahindra, seorang pengusaha tajir India.
Ketika video viral, akan ada banyak kesempatan yang terbuka. Berlari di sawah yang berlumpur dan basah dengan kaki telanjang bukanlah perkara mudah, terutama ketika Anda harus mengimbangi kecepatan lari kerbau. Salah perhitungan langkah kaki atau kalah cepat sudah bisa membuat Anda terjatuh dan terseret, itu juga akan menghasilkan video yang layak ditonton, namun jelas bukan sebuah prestasi.
ADVERTISEMENT
Berita kemenangan ini mendapat perhatian langsung dari Menteri Negara Bagian dari Kementrian Pemuda dan Olahraga, Kiren Rijiju, yang mengundangnya untuk bertemu dengan para pelatih top di Sports Authority of India (SAI) setelah balapan yang memecahkan rekornya viral.
Me-retweet Anand Mahindra, Kiren Rijiju, mengatakan, “Saya akan memanggil Gowda untuk uji coba bersama pelatih top SAI. Ada banyak ketidaktahuan pada standar Olimpiade, terutama pada atletik yang di mana kekuatan dan daya tahan manusia dilampaui. Saya akan memastikan bahwa tidak ada bakat di India yang tidak diuji coba,” twit Rijiju.
Tradisi Balap Kerbau di Sawah
Kambala atau balapan kerbau adalah olahraga tradisional Tulunadu. Joki berlari telanjang kaki di belakang sepasang kerbau. Gowda telah mengikuti Kambala sejak 2013 dan menjadi juara umum pada tahun 2017-2018 dengan memenangkan 28 medali. “Ketika Akademi Kambala memperkenalkan pelatihan untuk joki sejak 2013, saya mendaftarkan diri. Saya menjadi satu dari sedikit joki yang setelah pelatihan, telah berpartisipasi pada Kambala secara reguler,” kata Gowda
ADVERTISEMENT
Lelaki berusia 28 tahun tersebut dengan rendah hati mengomentari respons massa yang membandingkanya dengan Bolt. "Orang-orang membandingkan saya dengan Usain Bolt. Dia adalah juara dunia, saya hanya berlari di sawah belumpur,” ujarnya.
“Kami tidak menyukai perbandingan dengan siapa pun,” kata Prof K Gunapala Kadamba, Presiden Akademi Kambala, pada BBC Hindi.
“Mereka (Olimpiade) memiliki metode yang lebih ilmiah dan peralatan elektronik yang lebih baik untuk mengukur kecepatan,” lanjutnya.
Respons Prof Kadamba datang setelah banyak media dan jurnalis yang mencoba membandingkan kecepatan Gowda dengan Usain Bolt, sang pemegang rekor dunia yang telah pensiun.
Gowda sangat senang dengan pecapaiannya, memuji dua rekannya (sepasang kerbau) yang telah berlari dengan sangat baik di arena. Dia mengatakan pada BBC Hindi bahwa dia telah mengikuti kejuaraan Kambala selama tujuh tahun. Dia telah menjadi penggemar olahraga ini sejak masih sekolah dulu. Mengikuti pelatihan balapan Kambala dari Akademi Kambala dan mengikuti kejuaraannya sejak itu.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak menyangka akan berlari secepat ini. Peran utama dimainkan oleh kerbau dan pemiliknya yang telah menjaganya dengan baik. Kerbau-kerbau itu bahkan bisa berlari lebih cepat lagi,” kata Gowda pada Kepala Mentri Karnataka BS Yediyurappa.
Kambala bisa diterjemahkan kasar menjadi sawah dalam bahasa Tulu, adalah olahraga tradisional dari tanjung Karnataka. Peserta lomba berlari di lintasan sawah, biasanya sepanjang 132 m atau 142 m bersama sepasang kerbau yang diikat.
Olahraga ini sempat dihentikan beberapa tahun lalu terkait isu perlindungan hak hewan. Pada 2014, Pengadilan Tinggi India melarang balapan dengan banteng, terutama Jallikattu, sebuah bentuk pertarungan manusia dengan banteng dari negara bagian Tamil Nadu, yang secara kebetulan bersebelahan dengan Karnataka. Dua tahun kemudian, Pengadilan Tinggi Karnataka mendapat perintah untuk menghentikan segala bentuk Kambala.
ADVERTISEMENT
Prof Kadamba mengatakan bahwa organisasi merespons dengan memberikan beberapa sentuhan untuk membuat olahraga ini lebih “manusiawi”. Sekarang para peserta dan lulusan akademi Kambala diajarkan bagaimana cara menangani kerbau tanpa menyakitinya. Pada 2018, negara bagian mengizinkan Kambala diperlombakan kembali.
Pemerintah bergerak cepat untuk menangani bakat terpendam dari pelosok India. Kiren Rijiju menjanjikan bantuan untuk sang pemecah rekor, jadwal keberangkatan Gowda ke Belarungu dibuat, di sanalah Gowda akan mengikuti “pelatnas”. Melalui Twitter, Otoritas Olahraga India (SAI) memamerkan tiket kereta atas nama Gowda yang telah dipesan dan akan mengikuti uji coba pelatnas di bawah asuhan pelatih top SAI.
Uji Coba di Lintasan Sprint
Ilutrasi Usain Bolt (kiri) dan Srinivasa GowdaI
Ini bukan pertama kalinya Kiren Rijiju memperhatikan kehebohan media sosial dalam rangka mencari bakat. Pada 2019, Menteri Olahraga ini mengadakan uji coba untuk seorang petani dari Madhya Pradesh yang videonya sempat viral. Menyelesaikan lintasan 100 m dalam 11 detik dengan kaki telanjang. Uji coba diagendakan untuk anak muda ini, namun sayang dia gagal memenuhi harapan.
ADVERTISEMENT
"Uji lari Rameshwar Gurjar diadakan di Nagar Stadium oleh pelatih senior SAI dan Pemerintah Negara Bagian. Di sini, Rameshwar sangat lamban. Dia kelelahan akibat banyaknya publisitas sehingga dia tidak dapat menampilkan kecepatannya. Kami akan memberikan waktu dan pelatihan yang layak untuknya,” bunyi kicauan Rijiju.
Semua biaya perjalanan Gowda ke Belarungu ditanggung oleh Menteri Olahraga dan diharapkan untuk melakukan uji coba. Tapi Gowda tidak melaksanakan uji cobanya, bahwa sprint adalah olahraga yang berbeda dengan balapan Kambala, dari segi arena dan perlengkapan.
“Dia (Gowda) sudah sampai di Belarungu hari ini (senin 17/2) untuk bertemu Menteri. Sebuah tim dari SAI, pejabat dari Kementrian berbicara dengannya dan membawanya ke pusat pelatihan SAI” kata seorang sumber dari SAI tersebut pada PTI. “ namun rupanya dia tidak tertarik mencoba, dan kami menyadari bahwa dia sedang menderita cedera,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Akademi Kambala K. Gunapala Kadamba menyatakan bahwa Gowda saat ini masih sibuk hingga 10 Maret namun akan mengikuti uji coba bersama SAI setelahnya. Bakat dari arena berlumpur Kambala masih harus beristrahat sebelum diasah. (Anasiyah Kiblatovski / YK-1)