Industri Kopi Diklaim Dongkrak Konsumsi Susu Indonesia yang Masih Rendah

Konten Media Partner
2 September 2023 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang peserta pameran di Jogja Coffee Week #3 tengah mempraktikkan pembuatan kopi tarik, Jumat (1/9). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang peserta pameran di Jogja Coffee Week #3 tengah mempraktikkan pembuatan kopi tarik, Jumat (1/9). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsumsi susu rata-rata penduduk Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Pada 2020 misalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata konsumsi susu Indonesia hanya sebesar 16,27 kg/kapita/tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, konsumsi susu negara-negara tetangga sudah jauh melampaui Indonesia. Malaysia misalnya, rata-rata konsumsi susunya mencapai 26,20 kg/kapita/tahun; Myanmar 26,7 kg/kapita/tahun; atau Thailand 22,2 kg/kapita/tahun.
Konsumsi susu ini diharapkan dapat meningkat salah satunya dengan semakin bergeliatnya industri kopi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Humas Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI), Rini S Hasanah. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Humas Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI), Rini S Hasanah, mengatakan bahwa saat ini tren minum kopi di Indonesia berada dalam perkembangan yang positif. Terbukti, konsumsi kopi di Indonesia dalam setahun sudah mencapai angka 300.000 ton dengan pertumbuhan sekitar 8 persen.
Di sisi lain, sebagian besar konsumen kopi di Indonesia terutama untuk generasi muda lebih suka dengan kopi-kopi kekinian, yakni kopi dengan campuran susu dan gula aren. Dengan tingginya permintaan kopi kekinian, maka otomatis industri kopi juga turut meningkatkan konsumsi susu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Pasti meningkatkan konsumsi susu kita juga ya. Karena penikmat kopi yang paling banyak sekarang adalah kopi kekinian,” kata Rini saat ditemui dalam event Jogja Coffee Week #3 di Jogja Expo Center (JEC) pada Jumat (1/9).
Pengunjung Jogja Coffee Week #3 sedang berkunjung ke salah satu stan kopi. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Meski belum ada data pasti berapa besar peningkatan konsumsi susu yang didongkrak dari industri kopi, tapi hal ini menurut dia bisa dilihat dari semakin banyaknya brand-brand susu baru yang terus bertumbuh.
“Karena memang pegiat kopi yang di hilir, mereka pasti memulai usahanya dengan kopi kekinian,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Jogja Coffee Week #3, Rahadi Saptata Abra, juga mengatakan bahwa industri kopi yang terus bergeliat sangat bisa dan mungkin untuk meningkatkan konsumsi susu di Indonesia.
“Saya yakin dengan adanya perpaduan antara kopi dan susu itu akan meningkatkan dari konsumsi susu kita,” kata Rahadi Saptata Abra.
Ketua Pelaksana Jogja Coffee Week #3, Rahadi Saptata Abra. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Abra juga mengatakan bahwa meski tren kopi terus meningkat, tapi sampai saat ini konsumen paling besar adalah konsumen kopi susu.
ADVERTISEMENT
“Ini saya kira positif, bukan hanya karena konsumsi susu kita jadi meningkat, tapi juga karena industri kopi ternyata juga bisa mendongkrak pertumbuhan sektor bisnis yang lainnya salah satunya adalah susu,” ujarnya.