Dirut BPJS: Saya Selalu Menyumpah Dokter Tak Bedakan Pasien BPJS dan Non-BPJS

Konten Media Partner
9 Februari 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komala Sari warga Desa Girimulya, Kabupaten Bandung, merasakan manfaat program JKN-KIS BPJS Kesehatan setiap berobat. Foto: BPJS Kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
Komala Sari warga Desa Girimulya, Kabupaten Bandung, merasakan manfaat program JKN-KIS BPJS Kesehatan setiap berobat. Foto: BPJS Kesehatan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Gufron Mukti, meminta kepada rumah sakit maupun dokter untuk tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien, baik pasien yang merupakan peserta BPJS Kesehatan, maupun non-BPJS Kesehatan. Pernyataan itu disampaikan oleh Ali Gufron ketika memberikan materi dalam acara puncak hari ulang tahun (HUT) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Selasa (8/2).
ADVERTISEMENT
“Saya selalu menyumpah dokter untuk tidak membeda-bedakan pasien, termasuk berbasis pada suku, agama, atau status sosial ekonomi, punya kartu BPJS atau tidak BPJS, tidak dibedakan,” kata Ali Gufron Mukti.
Selama ini, pelayanan terhadap pasien BPJS Kesehatan memang kerap dianggap kurang memuaskan. Ali Gufron sendiri mengaku sempat menerima laporan ada pasien BPJS yang mesti mengantre selama 5 sampai 6 jam untuk mendapatkan pelayanan. Karena itu, dia meminta supaya masalah-masalah seperti itu tidak lagi terulang.
Untuk memperbaiki pelayanan kepada pasien, menurutnya perlu dilakukan transformasi digital. Salah satu yang baru saja diluncurkan adalah sistem layanan antrean online yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan bersama RSUP Dr. Sardjito.
“Dengan antrean online dan launching digital, kami berharap tidak ada lagi antre 5 sampai 6 jam untuk pasien-pasien yang pergi ke Sardjito,” ujarnya.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Eniarti. Foto: Dok. RSUP Sardjito
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Eniarti, mengatakan bahwa Sardjito menyambut baik langkah-langkah transformasi digital tersebut. Apalagi 86 persen pasien yang berobat dan dirawat di Sardjito adalah peserta BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sardjito menurutnya juga siap dan optimis untuk melakukan standarisasi layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk terus meningkatkan layanan kepada para peserta BPJS Kesehatan.
Saat ini, Sardjito menurutnya juga sudah meluncurkan sejumlah layanan digital seperti Klik Sardjito yang bisa digunakan untuk pendaftaran pasien secara online sekaligus memonitor hasil pemeriksaan melalui ponsel, termasuk memonitor hasil pemeriksaan laboratorium.
Ada juga Integrated Radiotherapy Electronic medical record Communication System (IRECS) sebagai sumber data real time untuk evaluasi terhadap pelayanan radioterapi.
Tak hanya itu, Sardjito menurutnya saat ini juga terus berupaya untuk mengoptimalkan layanan telemedicine dan teleconsultation, sehingga dapat melayani masyarakat 24 jam di manapun mereka berada.
“Proses transformasi diharapkan mempermudah untuk melakukan pelayanan dan mendekatkan layanan kepada masyarakat dimana sardjito 24 jam ada di genggaman masyarakat kita,” kata Eniarti.
ADVERTISEMENT
Sardjito menurutnya juga akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Saat ini, mereka punya beberapa layanan unggulan seperti kanker terpadu, jantung terpadu, layanan stroke, diabetes, ginjal, dan hati, TBC, serta layanan kesehatan untuk ibu dan anak.
Layanan-layanan unggulan itu menurutnya juga akan terus ditingkatkan. Pada tahun ini, Sardjito akan fokus untuk membangun layanan jantung paripurna.
Bahkan Eniarti mengatakan Sardjito akan membangun tiga tower baru yang akan khusus digunakan untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Targetnya, tower baru tersebut akan selesai dibangun dan dapat mulai digunakan pada 2024 mendatang. Sardjito menurutnya juga akan membangun central medical unit, yang akan memakan biaya hingga Rp 426 miliar.
“RSUP Dr. Sardjito selalu menggaungkan inovasi tanpa henti dalam segala kegiatan dan semua lini, sumber daya yang ada akan diberdayakan seoptimal mungkin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT