BNNP DIY: Pakai Pil Koplo Bikin Otak Rusak dan Ngeri karena Tak Bisa Disembuhkan

Konten Media Partner
31 Mei 2023 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kata BNNP DIY, dampak pil koplo bikin otak pengguna rusak dan ngeri karena otak yang sudah mengalami kerusakan tentu tidak akan kembali seperti semula.
Gedung kantor BNNP DIY. Foto: Widi RH Pradana
Meski tidak termasuk ke dalam golongan narkotika, namun obat-obatan berbahaya yang biasa dikenal juga dengan istilah pil koplo atau pil sapi ternyata tidak kalah bahayanya dengan penggunaan narkotika seperti sabu dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT
Penanggung Jawab Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Febriana Kusuma Dian Mayasari, mengatakan bahwa risiko paling fatal dari penyalahgunaan pil koplo adalah overdosis yang bisa berdampak pada kematian.
Walaupun tak sampai mengalami overdosis, pengguna pil koplo dalam waktu panjang juga akan mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh seseorang yang tidak dapat disembuhkan.
Febriana menjelaskan, penggunaan pil koplo dapat menyebabkan kecanduan atau ketergantungan yang selanjutnya mengakibatkan penyakit kronis pada otak yang bersifat kambuhan.
“Jadi kalau kita menyebutnya tidak sembuh, tapi pulih. Jadi orang yang sudah mengalami kecanduan atau ketergantungan zat-zat tersebut itu sulit untuk dikatakan sembuh,” kata Febriana Kusuma Dian Mayasari saat diwawancarai Pandangan Jogja, Rabu (31/5).
Penanggung Jawab Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Febriana Kusuma Dian Mayasari. Foto: Widi RH Pradana
Karena merupakan penyakit otak kambuhan, maka sewaktu-waktu bisa saja kambuh. Apalagi otak merupakan organ di dalam tubuh yang jika mengalami gangguan butuh waktu paling lama penyembuhannya. Jika sudah terjadi kerusakan parah pada otak, maka bisa dikatakan otak tersebut tidak akan bisa dikembalikan seperti semula.
ADVERTISEMENT
“Jika otak sudah mengalami kerusakan tentu tidak akan kembali seperti semula,” kata dia.
Meski telah selesai menjalani rehabilitasi dan dinyatakan pulih, perasaan ingin menggunakan kembali obat-obatan berbahaya tersebut juga masih bisa muncul kapanpun. Karena itu, dalam masa rehabilitasi para pengguna pil koplo juga dibekali dengan materi pencegahan kekambuhan.
“Tentang bagaimana mengelola perasaan dan emosi dia jika perasaan ingin menggunakan obat-obatan tersebut kembali muncul,” ujarnya.
Ilustrasi pil koplo. Foto: Antara Jatim/Ari Bowo Sucipto/zk
Bukan hanya otak yang dapat mengalami kerusakan akibat penggunaan obat-obatan berbahaya. Organ-organ vital lain menurut Febriana juga sangat rentan rusak jika seseorang mengonsumsi obat-obatan tersebut tanpa resep dokter.
“Ginjal jika dia sudah lelah menyaring obat-obatan yang sangat banyak, maka bisa menjadi gagal ginjal, dan nanti efeknya juga bisa ke jantung dan otak. Hati lama-lama juga akan lelah dan akhirnya mengalami kerusakan,” paparnya.
ADVERTISEMENT
“Dampaknya mengerikan, jadi kalau belum menjadi pengguna sebisa mungkin jauhi, dan yang sudah menjadi pengguna aktif harus segera dilakukan pemulihan melalui rehabilitasi,” pungkas Febriana.