Alasan Hotel di DIY Naikkan Harga di Libur Lebaran: Biaya Operasional Naik Semua

Konten Media Partner
29 April 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Deddy Pranowo Eryono, mengakui adanya kenaikan harga sewa kamar hotel di Jogja selama libur Lebaran 2024.
ADVERTISEMENT
Deddy menjelaskan, industri perhotelan memang memiliki karakter dynamic rate yang membuat harganya kadang rendah kadang juga tinggi sesuai dengan situasi yang ada. Meski begitu, PHRI telah menetapkan batas bawah dan atas dari kenaikan harga sewa kamar hotel.
“Batas bawahnya adalah kenaikannya 20 persen, batas atasnya 60 persen,” kata Deddy Pranowo saat dihubungi pada Senin (29/4).
Kenaikan harga sewa kamar hotel ini menurutnya diperlukan karena memang biaya operasional yang dikeluarkan hotel pada momen libur Lebaran lebih tinggi dari hari-hari biasanya.
“Bahan baku untuk makan pagi, untuk amenities, untuk hospitality-nya tamu, itu semuanya naik saat Lebaran,” jelasnya.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
Berdasarkan pantauan satgas yang dimiliki oleh PHRI DIY, Deddy mengatakan bahwa semua anggota PHRI di Jogja telah mematuhi aturan batas bawah dan atas yang telah disepakati tersebut.
ADVERTISEMENT
Industri penginapan yang menaikkan harga terlalu tinggi di momen libur Lebaran 2024 menurutnya justru seringkali adalah penginapan-penginapan di luar anggota PHRI.
“Seperti kos-kosan harian itu dari per hari itu Rp 160.000 dia bisa jual sampai Rp 600.000, itu berdasarkan pantauan kami kemarin. Jadi yang di luar anggota kami memang masih banyak yang menggunakan ajian mumpung,” kata Deddy Pranowo Eryono.