Operasi Madago Raya di Poso Tetap Dilanjutkan Meski Teroris MIT Sudah Habis

Konten Media Partner
8 Desember 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dankor brimob, Irjen Rudy Sufahriadi (kiri) memeriksa pasukan Brimob sebelum memberangkatkan bantuan bencana alam gempa di Lombok, Senin (6/8). (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dankor brimob, Irjen Rudy Sufahriadi (kiri) memeriksa pasukan Brimob sebelum memberangkatkan bantuan bencana alam gempa di Lombok, Senin (6/8). (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, sudah habis usai tewasnya Askar alias Jaid alias Pak Guru pada September 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Irjen Pol Rudy Sufahriadi memastikan operasi Madago Raya tetap dilanjutkan hingga 2023.
Sama seperti sebelumnya, aparat TNI-Polri akan tetap bersiaga di wilayah Kabupaten Poso, Sigi, dan Parigi Moutong.
"Operasi Madago Raya harus tetap dilanjutkan. Meski DPO-nya sudah habis, tetapi operasi di tiga wilayah ini sudah dilaksanakan lebih dari 10 tahun. Artinya masyarakat sudah terbiasa dengan operasi," kata Irjen Rudy Sufahriadi, Kamis (8/12).
Ia menjelaskan, Operasi Madago Raya lanjutan ini fokus kepada pemulihan kehidupan masyarakat di Poso dan sekitarnya.
Selain itu, petugas juga akan gencar melakukan deradikalisasi di wilayah-wilayah yang dianggap sebagai basis simpatisan MIT.
"Operasi pemulihan ini diharapkan agar masyarakat harus bisa menjaga kampung dan dirinya sendiri. Kami juga akan terus membimbing masyarakat yang terpapar dan mantan napiter agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya," jelas Mantan Kapolda Jawa Barat itu. *(Ala)
Adv