Dua Pesepak Bola Divisi Utama Jepang Hibur Korban Gempa Donggala

Konten Media Partner
11 Oktober 2019 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Divisi Utama Bellmare Club Japan ,Go Shibuya dan Ryo Kusakabe saat membagikan puluhan baju Jersey dan bola kaki, usai berlaga dalam Eksebisi dengan warga sekitar Shelter desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulteng. Foto: Arief/PaluPoso
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Divisi Utama Bellmare Club Japan ,Go Shibuya dan Ryo Kusakabe saat membagikan puluhan baju Jersey dan bola kaki, usai berlaga dalam Eksebisi dengan warga sekitar Shelter desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulteng. Foto: Arief/PaluPoso
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua pemain sepak bola Divisi Utama Jepang, Bellmare Club, menghibur para korban gempa di Desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (10/10) sore.
ADVERTISEMENT
Para pemain Divisi Utama Bellmare Club itu, Go Shibuya dan Ryo Kusakabe. Mereka berlaga dalam pertandingan eksebisi melawan warga sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial.
Warga Desa Sumari terlihat antusias dan sangat terhibur dengan aksi dan skill para pemain Divisi Utama Jepang ini.
Selain menghibur masyarakat sekitar, mereka juga telah mengumpulkan dana bantuan untuk keperluan anak- anak seperti baju jersy, puluhan bola kaki, alat tulis bagi anak sekolahan.
Ryo Kusakabe, pemain Bellmare Club, melalui penerjemah Bahasa Indonesia Amir Firdaus dari ACT mengatakan, dari pihak manajemen Divisi Utama Bellmare ini, ternyata bukan hanya mengurus sepak bola saja, tetapi mereka juga punya kepedulian tersendiri, Misalnya, sejak tahun 2013 telah bekerjasama dengan pihak Peace Winds Japans untuk kemanusian.
Para pemain Divisi Utama Bellmare Club Japan Go Shibuya dan Ryo Kusakabe, sebelum berlaga dalam Eksebisi melawan warga sekitar di ICS Desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulteng, Kamis (10/10). Foto: Arief/ PaluPoso
"Dana kemanusian kali ini dikumpulkan dari fans mereka yang sengaja ditargetkan untuk wilayah Palu dan sekitarnya. Karena melihat kondisi Sulteng saat bencana juga banyak korban jiwa dan kerusakan, sehingga tergerak hatinya untuk terjun dan menyapa langsung korban bencana di wilayah ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Program kemanusian dari Bellmare Club ini, ternyata setiap tahunnya sudah ditentukan akan diarahkan ke daerah mana saja yang dianggap membutuhkan bantuan. Karena Sulteng pada 28 September 2018 lalu ditimpa bencana sehingga mereka menargetkan ke wilayah ini dan memilih salah satu titik yang masih perlu diperhatikan kondisi lingkungannya, seperti Desa Sumari yang berjarak 41 kilometer dari Kota Palu ini.
Mereke juga melihat Indonesia salah satu negara yang sangat mencintai olah raga sepak bola, sehingga donasi berupa kaos- kaos bola dari para fans Bellmare Club, ditambah jersey dan puluhan bola proper yang kualitasnya sangat bagus dan baik dari managemen turut disumbangkan.
Selain menunjukkan skil dan membagi bantuan puluhan bola serta kaos jersey, Go Shibuya salah satu pemain terbaik Divisi Utama Jepang ini mengajak anak- anak usia dini untuk trauma healing dengan mengangkat bola, melempar bola ke atas dan trik menggiring bola.
ADVERTISEMENT
Saking senang dengan kunjungan tamu dari Negara Sakura ini, para remaja hingga ibu- ibu di sekitar Integrated Community Shelter (ICS) Desa Sumari ini tak luput meminta foto bersama.
Ryo Kusakabe salah satu pemain Divisi Utama Bellmare Club Japans, saat memberikan baju Jersey dan puluhan bola kepada penghuni ICS di Desa Sumari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kamis (10/10). Foto: Arief/PaluPoso
Sementara itu, Kepala Cabang ACT Sulteng, Nurmadjani Laulemba mengatakan setelah beberapa bulan dibangun ICS di Desa Sumari dengan jumlah 96 shelter ini, ternyata situasi terakhirnya semuanya masih dalam kondisi penuh dihuni warga sekitar.
Kemudian fasilitas yang dibangun oleh pihak ACT yang bekerja sama dengan Peace Winds Japans, masih terawat, bersih dan dalam kondisi baik tanpa ada kerusakan.
" Sampai saat ini kami mendapat informasi dari pengurus ICS Shelter Sumari ini, ternyata masih banyak yang membutuhkan hunian, karena kondisinya sampai- sampai dalam satu bilik ada yang dihuni dua hingga tiga KK," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi, kata Nurmadjani, karena terkadang ada yang sudah tinggal di rumah keluarga dan merasa sungkan dan malu, sehingga banyak yang antusias lebih memilih menempati shelter Sumari.
"Kedepannya pihak ACT akan memasukkan program pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan dan mengembalikan kondisi perekonomian di huntara yang telah dibangun, khusunya di Desa Sumari ini," ujarnya.
Reporter: Arief