Biaya Pembangunan Pelabuhan Penumpang dan Kargo di Donggala Capai Rp 470 Miliar

Konten Media Partner
28 November 2021 16:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala, Rustam Efendi. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala, Rustam Efendi. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala, Rustam Efendi mengatakan anggaran pembangunan pelabuhan penumpang dan kargo di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mencapai Rp 470 miliar yang direncanakan pembangunannya akan dimulai 2022.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan lokasi pembangunannya berada di Anjungan Gonegganti Donggala, Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa.
"Sebesar 470 miliar rupiah dana APBN telah disiapkan Kementerian Perhubungan untuk pembangunannya,"ujar Rustam Efendi kepada PaluPoso, Minggu (28/11).
Alasan pembangunan yang menelan APBN miliaran rupiah tersebut, menurutnya, karena Kabupaten Donggala memiliki posisi strategis dalam aktifitas perekonomian Indonesia bagian timur.
"Donggala ini karena letak posisinya menjadi pintu masuk dan keluarnya aktivitas ekonomi di Sulawesi Tengah. Sekaligus interkoneksi Indonesia bagian timur," katanya.
Rustam Efendi juga mengungkapkan, ketika Ibu Kota Indonesia yang baru diresmikan maka sudah pasti aktivitas keluar masuk melalui pelabuhan di Donggala akan semakin padat.
Olehnya, kata dia, pembangunan pelabuhan di Anjungan Gonegganti Donggala akan dimulai secepatnya. Sebab, di tahun depan, Pemkab Donggala sudah menyiapkan kebutuhan dokumen terkait pembangunan pelabuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kemarin sudah dilakukan pertemuan menyusun eropmaps atau peta jalan terkait persiapan Kabupaten Donggala sebagai daerah penyangga," ujarnya.
Bahkan, desain pelabuhan di Anjungan Gonegganti Donggala sudah masuk dalam RPJMD Sulawesi Tengah tahun 2022.
"Dimaksudkan adalah agar daerah benar-benar siap sebagai daerah penyangga untuk aktifitas keluar masuk ekonomi dan jasa," katanya. ** (Miftahul)