Indonesia Punya Influencer Berbobot di Masa Pandemi

Orchida Sekarratri Danudjaja
Diplomat Indonesia. Peserta Sesdilu 72. DiploMom. Traveling. Baking. Cooking. Indonesia-Australia.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Orchida Sekarratri Danudjaja tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Di awal pandemi banyak beredar berita hoaks, namun minimnya sumber informasi yang tepat mengakibatkan sulitnya memilah informasi yang bersifat fakta dan informasi hoaks. (Foto: fauxels, Pexels.com)
Ternyata perkembangan teknologi digital tidak melulu bersifat positif. Di awal pandemi global Covid-19, kita juga menyaksikan bagaimana arus informasi bergerak liar tanpa batas. Bahkan, di whatsapp grup keluarga dan sahabat pun setiap hari ada saja berita hoaks. Saat itu, masyarakat haus akan informasi mengenai penyakit baru, Covid-19; namun bingung mencari sumber informasi yang tepat. Literatur kesehatan terkait Covid-19 masih minim, sehingga sulit juga untuk melakukan crosscheck kebenaran informasi yang beredar. Dengan kondisi seperti itu, informasi apapun terkait pandemi menjadi lebih mudah memengaruhi masyarakat karena sulitnya memilah informasi yang bersifat fakta dan informasi hoaks. Contoh yang populer namun menyesatkan adalah mengenai minyak kayu putih! Ada yang pernah dengar bahwa meminum minyak kayu putih dapat meredakan gejala Covid-19? Atau pernah baca mengenai virus Covid-19 yang lebih mudah mati di daerah yang panas? Yah, itu semua hoaks yang beredar di masyarakat, dan dapat menyebabkan masyarakat menjadi salah kaprah dalam menghadapi pandemi.
ADVERTISEMENT
Merasa gemas dengan berita hoaks yang menyesatkan dalam situasi pandemi yang masih relatif awal, muncullah sejumlah influencer yang berusaha menegakkan kebenaran. Mereka menyuarakan informasi bersifat fakta dan mematahkan informasi hoaks yang beredar di masyarakat. Tak bisa kita pungkiri, kehadiran mereka dirasakan penting dalam mengedukasi masyarakat dan memengaruhi perilaku masyarakat saat pandemi. Jadi apa sih influencer, apa peran mereka, dan siapa saja mereka?
Influencer seringkali menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengedukasi masyarakat luas secara lebih efektif dan efisien. (Foto: Artem Podres, Pexels.com)
Influencer dan Arti Penting di Masa Pandemi
Pertama-tama, mari kita bahas maksud dari kata influencer itu sendiri. Secara sederhana, influencer dapat diartikan sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain. Untuk dapat memengaruhi orang lain, influencer menggunakan kapasitas yang dimilikinya, baik berupa pengetahuan, kepopuleran, jabatan, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Menyadari kemampuan mereka, di Indonesia mereka banyak menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam berdiplomasi, atau biasa disebut dengan 2nd track diplomacy. Tidak hanya membantu mengedukasi masyarakat dan memengaruhi perilaku publik untuk lebih sadar protokol kesehatan terkait Covid-19 dan gaya hidup yang sehat, para influencer ini juga bertugas untuk memerangi berita hoaks atau myth buster! Dan bukan cuma influencer yang berlatar belakang tenaga kesehatan saja lho yang berperan penting, karena beberapa influencer berbagi informasi melalui podcast dengan mengundang dokter, tenaga ahli, atau bahkan sesederhana membagikan vidio pengalaman pribadinya saat vaksinasi.
Jadi jelas ya, peran penting influencer itu bagaimana… Tentunya bukan asal-asalan membuat konten untuk media sosial semata, tapi juga mengomunikasikan pesan-pesan secara persuasif terkait pandemi Covid-19 seperti yang dilakukan oleh antara lain Bintang Emon, Dokter Tirta, dan akun Pandemictalks. Yuk, kita ulas satu per satu influencer keren Indonesia ini:
Bintang Emon merupakan salah satu influencer yang mengedukasi masyarakat untuk tidak meremehkan virus Covid-19 (Foto: Instagram Pribadi @bintangemon)
ADVERTISEMENT
Komika yang mulai dikenal oleh netizen sejak tahun 2017 setelah menjuarai Stand Up Comedy Academy 3 pada salah satu televisi swasta ini berhasil mencuri perhatian selama pandemi Covid-19. Salah satu videonya yang banyak mendapat respon positif adalah mengenai social distancing dan pentingnya mentaati protokol kesehatan yang berlaku. Video tersebut meraih lebih dari 7 juta likes dan mendapat sebanyak 37 ribu respon. Unggahan videonya yang bernuansa komedi memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengikutnya.
Akun @Pandemictalks sajikan informasi melalui konten grafis dan podcast sehingga mudah untuk diterima dan dipahami masyarakat (Foto: Instagram @pandemictalks)
Akun yang dibentuk oleh dr. Muhammad Kamil, Firdza Radiany, dan Mutiara Anissa ini bermula dari keresahan akan kondisi pandemi Covid-19 di masyarakat dan adanya gap informasi di masyarakat. Menyajikan konten yang diramu dari data dan informasi resmi, dan ditampilkan melalui konten grafis yang menarik, serta podcast yang informatif, akun Pandemic Talks berhasil menarik lebih dari 400 ribu pengikut pada akun instagramnya. Pandemic Talks dapat dikategorikan sebagai salah satu platform terbesar di Indonesia yang menyajikan informasi mengenai Covid-19 dari berbagai sudut pandang, dan telah mendapatkan penghargaan pada Journalist Day 2022 atas kontribusinya memberikan informasi mengenai pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Dr. Tirta mulanya dikenal sebagai aficionado sneakers serta pemilik usaha perawatan sepatu. Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dirinya banyak terjun langsung ke masyarakat. (Sumber: YouTube pribadi TirtaPengPengPeng)
Ketenaran dokter dengan nama lengkap Tirta Mandira Hudhi di jagat maya, seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia. Dr. Tirta merupakan salah satu influencer pertama yang mengkampanyekan pencegahan penyebaran virus Corona, dan semakin viral sejak hadir dalam talk show dan podcast Deddy Corbuzier pada awal tahun 2020 yang lalu. Walaupun berlatar belakang sarjana kedokteran, sebelumnya, dr. Tirta lebih dikenal sebagai aficionado sneakers dan pemilik usaha perawatan sepatu, Shoes and Care, bisnis yang dirintisnya sejak tahun 2013.
Dr. Tirta tidak menjadikan profesi dokter sebagai sumber penghasilan tapi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Oleh karenanya, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dirinya banyak terjun langsung ke masyarakat, seperti melakukan penyuluhan, penggalangan dana, penyaluran alat pelindung diri (APD), menyemprotkan disenfektan, hingga membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak, tidak hanya dari sisi kesehatan namun juga dari sisi ekonomi, oleh pandemi Covid-19. Apabila Presiden Joko Widodo merupakan penerima pertama vaksin Sinovac di Indonesia, dan Raffi Ahmad merupakan perwakilan generasi milenial yang dirangkul untuk mengkampanyekan vaksin tersebut, maka dr. Tirta dikenal sebagai salah satu penerima vaksin Sinovac pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Jadi jelas ya kehebatan dan mulianya para influencer kita dalam memerangi pandemi global Covid-19? Stop sebarkan berita hoaks! Selalu berpikir kritis dan kroscek kebenaran informasi sebelum kita menyebarluaskan berita tersebut.