Bisnis Cuci Sepatu Ala Milenial, Sneakneedscare

Oktavia Rizki Pratama
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2020 10:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Oktavia Rizki Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan sehari-hari Dimas Arya Saputra (19) di Sneakneedscare.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan sehari-hari Dimas Arya Saputra (19) di Sneakneedscare.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kaum milenial merupakan kaum yang mempedulikan dan cinta terhadap tren fashion. Namun, kepedulian dan kecintaan terhadap fashion terkadang membuat kaum milenial tidak memiliki banyak waktu untuk merawat sepatu. Hal ini karena mencuci sepatu cukup memakan waktu dan akan mudah rusak serta tidak menarik untuk digunakan ketika salah treatment sebab setiap sepatu memiliki bahan yang berbeda. Hal ini menjadi peluang untuk merintis bisnis cuci sepatu serta menjawab persoalan tersebut bagi Dimas Arya Saputra (19) yang memulai bisnis cuci sepatu bernama Sneakneedscare sejak Februari 2020 dan kini dirintis bersama salah seorang temannya, Rifqi Giffary (19).
ADVERTISEMENT
Sebelum membangun bisnisnya sendiri, Dimas belajar dari seorang teman yang sudah memiliki bisnis cuci sepatu. Dengan hasil belajar ini, Dimas menjadi lebih tahu apa yang harus ia lakukan mulai dari bahan untuk mencuci sepatu, tipe bahan sepatu, cara mencuci sepatu yang benar, alat yang dibutuhkan, dan treatment apa yang harus ia lakukan terhadap sepatu yang akan ia kerjakan. Kini Dimas juga telah memulai untuk membuat produk parfum dan cleanser sepatu. Selain itu, Sneakneedscare juga telah memiliki gerai di Jalan Letjen Suprapto, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa, supaya bisnis dapat berjalan maka harus ada kemauan untuk melakukannya walaupun dimulai dengan modal yang tidak begitu banyak. Namun, dengan kemauan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis, maka bisnis ini dapat berkembang dan modal bisnis semakin besar pula.
Menurut Dimas, kesulitan yang dihadapi ketika memiliki bisnis dan sebagai mahasiswa yaitu ketika memiliki tugas kuliah yang menumpuk. Kita dihadapkan dengan pilihan yang sama-sama penting karena keduanya tidak dapat dilakukan secara sembarangan dan setengah-setengah serta harus bertanggung jawab sehingga kita perlu untuk pandai membagi waktu antara keduanya atau jika tidak memungkinkan maka kita harus mencari orang yang paham tentang perawatan sepatu untuk bekerja parttime.
Bisnis ini memiliki konsumen yang merupakan mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Kota Yogyakarta. Namun, dengan adanya Pandemi Covid-19 turut berdampak terhadap berjalannya bisnis ini karena konsumen yang merupakan mahasiwa sudah kembali ke asal daerahnya masing-masing. Hal tersebut tidak membuatnya patah semangat, Dimas tetap menjalankan bisnis ini dengan gencar melakukan promosi dan diskon cuci sepatu di Sneakneedscare karena ia yakin jika tidak patah semangat maka kesuksesan dapat digapai.
ADVERTISEMENT
Dimas juga berpesan kepada teman-teman, terutama mahasiswa yang ingin berbisnis sambil kuliah untuk bersiap utamanya dalam hal membagi waktu, sebab ada hal yang tentu saja yang harus dikorbankan agar keduanya dapat berjalan dengan seimbang.
“Jangan takut memulai bisnis asal kita memiliki planning dan eksekusi yang baik, namun lebih baik eksekusi terlebih dahulu jangan terlalu banyak planning karena terlalu banyak planning akan menghambat untuk melakukan eksekusi” ujar Dimas.
Selain itu, Dimas juga berpesan kepada teman-teman untuk tidak takut gagal dan terus belajar sebab kita akan terus berproses ketika bisnis kita berjalan.