Budaya Mendongeng yang Terkikis oleh Zaman

Nur' Aini
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
20 November 2023 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nur' Aini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mendongeng ( sumber: Canva )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mendongeng ( sumber: Canva )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendongeng adalah bagian penting dari budaya bangsa Indonesia yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Pada zaman dahulu, tradisi mendongeng dilakukan oleh orang tua yang menceritakan sebuah kisah kepada anak-anaknya sebagai salah satu wujud untuk merekatkan hubungan, dan menanamkan nilai moral positif yang yang terkandung dalam cerita yang disampaikan.Tradisi lisan ini bukan hanya sebagai sebuah hiburan semata atau hanya pengantar tidur bagi anak-anak, tetapi merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan nilai-nilai kehidupan, pengetahuan, juga warisan budaya yang harus dilestarikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan bangsa Indonesia yang semakin maju, membuat perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan sosial ini yang membuat tradisi mendongeng sudah jarang lagi ditemui dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena tergantikan dengan adanya gadget.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi yang semakain pesat pada era modern ini menjadi pengaruh nyaris hilangnya tradisi mendongeng. Teknologi digital seperti gadget,Tv, dan komputer, telah mengubah cara masyarakat untuk menghabiskan waktu luang mereka. Masyarakat cenderung memilih menghabiskan waktu luangnya dengan menonton Tv, bermain game, atau melihat media sosial. Bahkan dalam kehidupan modern saat ini anak-anak dibawah umur yang seharusnya bermain dengan teman sebaya, dan berkumpul dengan orang tuanya, sudah diperkenalkan dan diberikan dengan namanya gadget yang membuat mereka jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dan berkumpul bersama keluarga untuk hanya sekedar bercerita.
Tengsoe Tjahjono mengatakan “ salah satu penyebab hilangnya cerita tradisional dari hati anak-anak adalah kurangnya orang tua mendongeng pada anak-anaknya.” (26/03/2017) Kehidupan yang sibuk di era modern serta tuntutan pekerjaan orang tua, seringkali membuat mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk berkumpul, mendengarkan atau menceritakan cerita-cerita dongeng tradisional. Hal inilah yang membuat anak-anak lebih banyak menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari, tentu hal ini menyebabkan turunnya minat anak dalam tradisi mendongeng.
Ilustrasi Mendongeng ( Sumber: Canva )
Semakin berkembangnya teknologi, dapat dengan cepat membawa pengaruh budaya dari luar masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang dapat mengaburkan dan menggantikan tradisi lokal yang ada. Perkembangan teknologi terutama internet, kini telah mengubah cara anak berinteraksi dengan cerita. Adanya internet yang memberikan kemudahan mengakses cerita-cerita dari seluruh dunia melalui layanan streaming, buku digital, dan media sosial. Meskipun adanya internet memberikan akses yang lebih mudah ke cerita-cerita yang ada baik dari dalam maupun luar negeri, namun hal ini dapat mengurangi pentingnya sebuah cerita lisan yang disampaikan orang tua secara langsung dari mulut ke mulut.
ADVERTISEMENT
Dampak negatif dari adanya internet pada budaya mendongeng yaitu, banyak cerita tradisional lokal yang tersisihkan atau tergantikan oleh cerita-cerita luar yang lebih dominan seperti serial cocomelon yang saat ini telah digandrungi oleh anak-anak. Mereka mungkin cenderung lebih mengenal karakter kartun dari luar negeri daripada tokoh-tokoh dongeng tradisional dari budaya mereka sendiri. Terlepas dari hal negatif yang ada, tentu saja juga terdapat hal positif dari adanya internet bagi anak-anak yang tentu perlu pengawasan dari orang tua untuk memberikan tontonan yang sesuai bagi umur mereka.
Seiring dengan berkembangnya zaman, budaya mendongeng semakin mengalami banyak tantangan, banyak upaya yang harus dilakukan agar tradisi ini tetap ada pada masyarakat. Budaya mendongeng yang menjadi sarana untuk mendidik serta membentuk karakter dan moral anak melalui cerita yang disampaikan harus tetap dilestarikan. Organisasi budaya, komunitas lokal, serta individu maupun orang tua dapat bekerja sama untuk tetap mempromosikan dan melestarikan cerita-cerita tradisional mengikuti perkembangan zaman modern saat ini dengan mengintegrasikan elemen-elemen budaya mendongeng dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, budaya mendongeng dapat tetap hidup dan relevan dalam kehidupan sosial masyarakat yang terus berubah dari masa ke masa.
ADVERTISEMENT