Terpapar 'Virus' Korea

Nurlaela
second account
Konten dari Pengguna
18 November 2019 16:41 WIB
Tulisan dari Nurlaela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di usiaku yang sudah 20+ aku baru sadar ternyata hal yang berbau Korea itu 'enak' dinikmatin, ya. Hehe. Mungkin sebagian temanku yang pencinta Korea--bucin--bakal bilang "Woy ke mana aja u?"
ADVERTISEMENT
Jujur aja berada di lingkungan K-popers, kalian bakal ikut ketularan ke K-pop K-pop-an? Enggak percaya? Cobain aja gih. 3 bulan aja kalian gabung sama mereka. Apalagi teman-temanku ini termasuk fans (bucin) K-pop garis keras. Gimana enggak (bucin) fans garis keras, mereka rela ngabisin uang ratusan ribu, malah sampai jutaan demi beli perintilan sang idola, Blackpink. Untuk harga perintilannya aja hampir setengah biaya kosan. Andai bayar kosan bisa diganti sama perintilan K-pop. Mungkin perintilan mereka udah aku kasih ke bapak kosan kali. (lohh nyolong dong? Astagfirullah ukhti. Enggak aku jual kok, ampun ✌).
Lalu ada lagi kejadian di mana mereka nangis meraung-raung karena salah satu idolanya keluar dari grup. Aigooo. Mungkin orang lain yang lihatnya: Pasti habis putus sama pacarnya atau habis dimarahin bosnya atau ada masalah keluarga, tapi nyatanya cuma gara-gara idola K-pop. Hadehh.
ADVERTISEMENT
Ada lagi kawanku yang lain, dia beli kopi yang ada stiker salah satu idola K-Pop-nya. Padahal stiker doang, tapi ya girang betul kaya abis dapet uang kaget. Terus stikernya kaya gimana? Ya kaya stiker boboboi yang ada di coki-coki itu. hehehe
Malah ada kawanku juga yang mendadak jadi agen FBI. Tahu kan FBI? Itu loh Federal Bureau of Investigation atau badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat. Kok bisa sih? Lah iyaa, wong dia tahu semua isu perkepopan mengalahkan isu yang beredar di media masa. Warbyasaaa emang fans yang satu itu. Bukan kaleng-kaleng.
Adalagi bosku yang kelihatannya garang dan cool, tapi ternyata khatam banget kalau soal Blackpink. Hehe. Lalu adalagi kawanku yang juga terjangkit virus K-Pop. Sampai-sampai motornya aja dinamain Jennie, ehh Jisoo deng, si Jennie sudah hilang diambil orang. :(((((
ADVERTISEMENT
Sampai suatu hari salah satu kawanku yang (bucin) fans garis keras membuat sebuah story tentang lagu K-pop yang menggambarkan beratnya realita kehidupan, kok lagunya enak yaa. Meski enggak ngerti artinya tapi ya enak aja didengerin. Enggak percaya? Coba klik link story ini. Hehehe
Aku yang enggak suka nonton inipun mulai meminta referensi drama Korea (drakor). Ya, hitung-hitung mengisi waktu luang. Pikirku kala itu. Eh, kok ternyata malah nagih, ya.
Nampaknya ini awal di mana aku terjangkit 'virus' Korea. Gimana enggak terjangkit, aku bisa nonton drakor sampai subuh cuma karena penasaran sama kisahnya. Padahal paginya kudu kerja. Semua aktivitas mulai terhambat cuma karena penasaran pengin nonton drakor. Pengin cepet pulang kerja biar bisa nonton drakor. Bahkan sampai lupa punya pacar kalau lagi asyik nonton drakor. Hehehe
ADVERTISEMENT
Merasa ada yang enggak beres, aku pun mulai konsultasilah dengan sang pakar K-Pop, soal kebiasaan nonton drakor sampai pagi ini. Dan, ternyata respons dia singkat, padat, dan jelas. "Gue aja pernah kok nonton drakor sampai 24 jam." Ebujug. Berarti aku masih normal ya ini mah. Batinku.
Satu lagi, selain fans garis keras (bucin), mereka juga sumbu pendek (ampun ✌) sok aja katain idolnya. Pasti galaknya sudah kaya ibu-ibu kosan nagih uang bulanan yang udah nunggak berbulan-bulan wkwkw.
Pernah suatu hari, aku proteslah soal oppa-oppa yang ada di drama ke salah satu kawanku. "Kok mereka 'gitu' yaa, beda sama aslinya, enggak se-cool di drama?" tanyaku.
Sepertinya pertanyaanku sedikit menyinggung perasaannya. Nadanya cukup tinggi waktu itu. Dengan panjang kali lebar dia ngejelasin tentang idola-idolanya itu. Begini kira-kira: "Jadi kalau menurut gue, kebanyakan cowok korea tuh konsepnya flower boys. Maksudnya cowok-cowok yang berwajah manis dan menggemaskan, karena emang selera orang korea kebanyakan kayak gitu. Jadi kadang, yang lo lihat di drama itu cuma karakter yang diperankannya sesuai script. Sesuai yang dibuat sama penulis naskahnya," bebernya. Mendengar penjelasan yang super panjang itu aku pun hanya manggut-manggut saja. Khawatir kalau aku nyinggung idolanya, gelas yang ada di depannya bisa melayang ke mukaku. Huehehe.
Kira-kira begini ekspresiku waktu itu. Sumber giphy.com
Ternyata bukan cuma soal drakor saja, tapi kecintaanku sama yang berbau perkoreaan meluas sampai ke program reality show. Mungkin kalian para pencinta Korea udah enggak asing sama program The Return of Superman. Itu loh program yang menampilkan kehidupan antara ayah dan anak.
ADVERTISEMENT
Nunggu episode teranyar dari Bentley dan William itu udah kayak nunggu pengin ketemuan sama pacar. Rasanya pengin cepet-cepet ketemu. Hehe. Secapek apa pun kalau sudah lihat mereka bawaannya happy aja. Ya, macam ketemu anak sendiri. (Jadi kaya pacar atau kaya anak?)
Gimana enggak kaya anak sendiri, nontonin mereka dari semenjak mereka berojol sampai sekarang. Lihat perkembangan mereka dari mulai merangkak sampai sekarang sudah bisa ngomong Annyeong haseyo aja rasanya happy banget. Nah, berkat kehadiran Bentley dan William, kecintaanku terhadap dunia perkepopan makin menjadi-jadi. Hehe
Terus apa aku sudah se-bucin yang lain? Aku juga enggak tahu. Yang pasti sampai sekarang aku masih berada di titik belum bisa bedain aktris-aktris korea. Mungkin kalau ada istilah: Di mata cewek semua cowok itu sama, tapi kalau untukku: Semua aktris dan aktor Korea itu sama. Dan aku cuma hapal personelnya Blackpink doang. Itupun yaa karena ketularan mereka. Biar kalian inget Blackpink, aku sertakan foto mereka, ya. Hehe
Blackpink vs Blackpink syariah. Hehe Dok. Gojo