Muhammadiyah Luncurkan Kapal 'Pesiar' Klinik Apung Sa'id Tuhuleley

17 Februari 2017 17:55 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapal Klinik Apung Sa'id Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Harapan Muhammadiyah untuk memaksimalkan layanan kesehatan di kawasan Indonesia timur, mulai terwujud. Hari ini, Muhammadiyah meresmikan kapal klinik bernama Sa'id Tuhuleley untuk memfasilitasi kesehatan warga di kawasan Maluku dan Papua.
ADVERTISEMENT
Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Thohari bersama Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) dan kapten kapal, Syafi'i Latuconsina, meresmikan kapal berbentuk yacht atau kapal pesiar ini di Dapur Seafood, Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Jumat (17/2).
Konpers dan pelepasan kapal klinik apung. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
"Hari ini kita bisa melihat klinik apung akan bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 24 Februari nanti dan berangkat ke Ambon. Klinik apung ini memiliki rute Ambon-Papua dengan berbagai Rumah Sakit Islam," ujar Hajriyanto dalam konferensi pers di acara pembukaan tersebut.
Kapal berkapasitas 16 GT ini berdiameter 15,5 meter x 3,5 meter x 5 meter. Bahan dasarnya berupa fiberglass seberat 8 ton. Bagian dalam kapal tampak bersih, menarik dan nyaman. Sehingga para pasien yang berobat di klinik apung tersebut diharapkan akan merasa nyaman.
ADVERTISEMENT
Bagian depan Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Kapal ini dibuat hanya dalam waktu empat bulan oleh Yang Ming Marine. Menurut Hajriyanto, proses pembuatan kapal tersebut paling cepat dalam sejarah pembuatan kapal di Indonesia. Biaya pembuatan kapal sekitar Rp 2 miliar. Gagasan untuk membangun klinik apung tersebut muncul secara spontan ketika Muhammadiyah sedang menyelenggarakan Tanwir Akbar di Indonesia timur.
Ruangan dalam Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
"Kita tahu Indonesian timur menggunakan rute atau cara transportasi tersendiri. Oleh karena itu Muhammadiyah mewujudkan klinik apung yang akan beroperasi di Maluku," katanya.
Muhammadiyah juga berencana mencanangkan program kapalisasi, dengan memesan 13 kapal tambahan. Kapal yang akan bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan ini difokuskan untuk menunjang program kemanusiaan di Indonesia timur.
Peresmian Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Menurutnya hal tersebut adalah momentum yang baik karena banyak pihak yang memberikan bantuan untuk keperluan operasional pembangunan kapal Sa'id Tuhuleley. Peresmian Kapal tersebut akan dipimpin oleh Presiden seiring pembukaan Tanwir Akbar di Ambon yang diadakan Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Wakil Presiden, Jusuf Kalla, sudah memberi bantuan untuk kapal ini sebanyak 1 miliar rupiah, jadi Lazismu bisa menabung untuk beli kapal lagi. Satu kata yang terpenting, kita tidak ada yang boleh gagal, akhir kata saya ucapkan dengan ini kami meresmikan kapal Klinik Apung Sa'id Tuhuleley," tutupnya.
Bagian samping Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Ranjang dalam Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)
Lambung Kapal Klinik Apung Said Tuhuleley. (Foto: Mustaqim Amna/kumparan)