Coca Cola dan Indonesia

Kumparan Onboarding Batch 2 hari kedua menghadirkan Coca Cola sebagai salah satu sesi khusus yang dimulai pada jam 9 pagi. Dalam sesi tersebut garis besar yang didiskusikan adalah sejauh mana Coca Cola berperan terhadap krisis air di Indonesia.

Coca Cola merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minuman dan komitmen Coca Cola Indonesia dalam membantu pemerintah berkaitan dengan air. Coca Cola Indonesia memiliki program "Water Neutral".

Dalam kesempatan tersebut, Andrew Hallatu, selaku Public Affair Manager Coca Cola Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya melalui "Water Neutral" ini mengupayakan berapa banyak air yang Coca Cola gunakan akan dikembalikan lagi ke alam dengan angka atau jumlah yang sama.

Coca Cola Indonesia memiliki program bernama Nabung Air Hujan yang mana program tersebut merupakan inti dari tiga kebijakan besar milik Coca Cola Indonesia.

Ketiga kebijakan tersebut antara lain:

1. Urban Lifestyle

Rang Water Harvesting, di mana penampungan air hujan dilakukan agar masuk tanah, konsepnya seperti biopori.

2. Sumur Resapan

Sumur resapan dilakukan dalam upaya untuk penataan air.

3. Embung Air

Kebijakan ketiga ini memiliki konsep semacam waduk kecil untuk konservasi air sekaligus pertanian.

Cara kerja embung air adalah menabung air di musim hujan dan digunakan di musim panas. Embung geomembran merupakan jantung pemberdayaan bagi desa-desa di wilayah Pulau Jawa. Salah satu contohnya adalah Embung Ngelanggeran.

Air yang mengalir dari embung mengikuti gaya gravitasi tanpa listrik dan bbm. Kehadiran embung mampu menjangkau wilayah dengan radius 1.5-2 km.

Berbicara mengenai sumur resapan, wilayah yang menjadi fokus dalam penerapan ini adalah Pulau Jawa. Dalam mengatasi krisis air, Coca Cola Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Obor Tani berkomitmen untuk membantu pemerintah mewujudkannya.

Kolaborasi antara para ahli, pemerintah, serta pihak swasta memiliki dampak dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Artinya Coca Cola dalam hal ini memainkan peran penting dalam membantu pemerintah bersama masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang terhindar dari krisis air.

Salah satu desa yang sudah menerapkan konsep-konsep dan bekerja sama dengan Coca Cola adalah Desa Patemon, Kabupaten Semarang.

Berkaca pada krisis air yang terjadi pada tahun 2012, masyarakat Desa Patemon kesulitan mendapatkan air bersih. Dari sinilah muncul timbul gagasan untuk membuat sumur resapan melalui dikeluarkannya Perdes. Perdes tersebut berisi mengenai semua warga yang membangun rumah harus memiliki sumur resapan. Sehingga, setiap tahun sumur resapan di Patemon bertambah 5. Kehadiran sumur resapan membantu masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Singkatnya, program-program Coca Cola Indonesia terkait dengan "Water Neutral" membantu pemerintah yang dalam waktu dekat ini gencar untuk mewujudkan gerakan 1000 embung.