Ayah Ibu Jangan Lakukan

Novita Fadilah Lubis
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurusan Psikologi
Konten dari Pengguna
19 Desember 2021 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Novita Fadilah Lubis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto by : Me
zoom-in-whitePerbesar
Foto by : Me
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artikel ini adalah cerita di Desa Padang Bulan Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal.
ADVERTISEMENT
Keluarga merupakan satu hal yang sangat berharga bagi seseorang. Dalam keluarga juga karakter anak pertama kali terbentuk. Namun, tidak seluruh keluarga dapat mempertahankan keadaan damai dalam keluarganya dalam waktu lama. Terdapat keluarga yang baru berusia lima bulan serta dengan mudah sudah musnah. Terdapat juga yang sudah bertahun-tahun hidup di keluarga namun tetap tidak bisa mempertahankan keadaan keluarganya sehingga tetap saja hancur.
Broken home sangatlah berakibat buruk pada anak. Maka, jangan bertengkar sehingga dilihat oleh anak karena bisa menyebabkan kebencian terhadap salah satu orang tua.
Seperti itulah dinamika kehidupan keluarga. Hal tersebut mengarah pada yang dinamakan broken home. Jika hal broken home ini muncul di dalam sebuah rumah tangga yang masih ada anaknya hal itu sangat berbahaya.
ADVERTISEMENT
Situasi keluarga yang seperti itulah tentu sangat mengakibatkan pada aspek psikologis kehidupan anak. Anak akan cenderung berdiam diri dan bahkan bisa juga memberontak.
Broken home tidak hanya berdampak psikologis bagi anak tapi, dapat berdampak terhadap pisik anak juga.
Orangtua yang bertengkar disebabkan adanya perselingkuhan diantara ayah atau ibu sehingga berpisahnya orangtua dan meninggal anak.
Apa sih Broken Home itu?
Broken home adalah kondisi dari keluarga yang berantakan seperti perceraian. Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak frustasi, brutal, dan susah diatur.
Menurut Matinka (2011, h. 6) “Broken home adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suasana keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalannya kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan dalam keluarga tersebut”.
ADVERTISEMENT
Bagaimana sih dampak psikis dan pisik anak terhadap korban broken home?
Anak mulai merasa kecemasan sehingga, cenderung berdiam diri. Perbuatan si anak tersebut dapat berakibat depresi dalam jangka waktu yang lama terhadap anak.
Anak juga akan sering merasakan rasa bersalah bahkan, semua yang berhubungan dengan anak akan serba salah. Dan situasi ini dapat membuat anak bersifat pemarah.
Gangguan jiwa pada Seorang Broken Home adalah Broken Heart,Broken Relation,dan Broken Values.
Anak yang sering dipukuli oleh orang tua karena pertengkaran mereka. Kemudian setelah orang tua berpisah mereka tidak akan peduli kelanjutan hidup si anak. Sehingga anak harus bekerja keras untuk melanjutkan hidupnya.
Terakhir, damai dalam rumah tangga sehingga menciptakan suasana damai di dalamnya. Saling hormati satu sama lain agar tidak ada korban dalam perselisihan keluarga tersebut.
ADVERTISEMENT
Jaga mental jaga pisik.
Terima kasih telah membaca.
#Artikel ini adalah sebuah cerita