Budaya Korea Menjadi Tren di Kalangan Mahasiswa

Nisa Aqidatul Fithri
Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
4 Juni 2022 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nisa Aqidatul Fithri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menonton drama Korea. Foto: Nisa' Aqidatul Fithri
Budaya pada zaman dahulu belum di kenal banyak orang tetapi dengan kemajuan teknologi yang sangat berkembang pesat di mana semua infomasi dapat di akses melalui media digital sehingga banyak orang yang tau tentang berbagai macam budaya di seluruh dunia. Banyak perubahan yang terjadi ketika teknologi mengalami perkembangan salah satunya globalisasi.
ADVERTISEMENT
Globalisasi merupakan masuknya budaya asing ke budaya lokal yang mudah diterima oleh masyarakat sekitar salah satu contoh yaitu budaya dari negeri gingseng Korea Selatan. Korea Selatan merupakan negara dengan internet tercepat di dunia sehingga memudahkan para masyarakatnya dalam mengakses semua informasi dengan cepat.
Pada saat pandemi Covid 19 budaya Korea Selatan yang masuk ke Indonesia mempunyai pengaruh yang kuat terhadap beragam aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari musik, fashion, makanan, dan lain sebagainya. Sehingga menjadi tren dikalangan mahasiswa terutama Drakor dan K-Pop melaju pesat di Indonesia disebabkan karena masyarakat bosan menetap di dalam rumah dikarenakan adanya aturan dari pemerintah yang tidak boleh keluar rumah. Sehingga membuat masyarakat khusunya mahasiswa yang merasa jenuh ketika kuliah di rumah dan memilih menonton Drakor dari Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Korea Selatan terkenal dengan Drakor dan K-Pop yang menjadi pengaruh bagi negara tersebut menghasilkan peningkatan ekonomi yang maju, di mana negara mereka dapat dikenal di seluruh dunia. Drakor dan K-Pop merupakan salah satu dari beberapa banyaknya budaya Korea Selatan yang diminati oleh Masyarakat khususnya mahasiswa.
Mahasiswa yang suka dengan Drakor akan menonton drama para artis dan aktor favorit mereka melalui aplikasi berbayar seperti VIU, Netflix, We TV, Disney+ Hostar dan lainnya. Mereka rela mengeluarkan uang demi bisa menonton artis atau aktor mereka saat drama yang dibintanginya ditayangkan melalui media digital.
Begitu juga dengan mahasiswa yang menyukai dunia K-Pop di mana banyak sekali mahasiswa yang menyukai boyband atau grilband favorit mereka, mahasiswa rela mengeluarkan uang demi membeli album, tiket konser baik tiket offline maupun online yang harganya berjuta-juta.
ADVERTISEMENT
Tidak heran banyak sekali mahasiswa yang mengikuti gaya tren Korea Selatan melalui Drakor dan K-Pop yang dilihatnya selama ini. Banyak mahasiswa yang mengikuti tren budaya Korea dari para aktor, aktris, maupun idola. Mereka mengikuti tren fashion serta mengikuti ucapan kata yang mengandung makna Bahasa Korea Selatan.
Menjadi seorang penggemar yang mempunyai fandom kesanyangan juga memliki dampak positif karena dapat memberi rasa kasih sayang, rasa kecintaan kepada orang lain serta dapat memberikan motivasi kehidupan bagi diri sendiri maupun orang lain. Tetapi ada dampak positif dari pengaruhnya budaya Korea Selatan melalui Drakor dan K-Pop. Menonton Drakor juga banyak pelajaran atau makna, motivasi, cita cita, dan lainya yang dapat diambil dari menonton drama tersebut.
ADVERTISEMENT
Sesuatu yang berlebihan merupakan hal yang tidak baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Wajar jika kita mengagumi dan menyukai karya idola kita. Tetapi kesenangan yang kita dapatkan tidak boleh melebihi batas, sejatinya menyukai budaya Korea Selatan merupakan hal yang wajar saja, namun jangan melupakan bahwa kita adalah rakyat Indonesia. Sebagai rakyat Indonesia, kita harus tetap berperan dalam pengembangan budaya kita sendiri agar tetap lestari dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan globalisasi pada era teknologi yang semakin berkembang saat ini