Aregay Kidane, Diplomat Ethiopia yang menjadi Pegawai di KBRI Addis Ababa

Ni Putu Anggraeni
Bagian dari ASN Kemlu, Diplomat, dan warga Sesdilu 74.
Konten dari Pengguna
28 Mei 2023 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ni Putu Anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(c) Tosawa Satria, KBRI Addis Ababa
zoom-in-whitePerbesar
(c) Tosawa Satria, KBRI Addis Ababa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aregay Kidane atau ''Ato Aregay'' begitulah saya biasa menyapanya di kantor. ''Ato'' adalah Bahasa Amharic, Bahasa resmi Ethiopia, yang artinya ‘’Bapak’’. Saya mengenal beliau selama masa penugasan saya di KBRI Addis Ababa pada 2018-2019. Usianya sudah tidak muda, sepertinya sudah di atas 60 tahun pada saat itu. Dalam kesehariannya, Ato Aregay berstatus sebagai Pegawai Setempat di fungsi Protokol KBRI Addis Ababa. Beliau menjadi jembatan antara KBRI Addis Ababa dengan Kementerian Luar Negeri Ethiopia untuk banyak hal seperti pembuatan ID Diplomatik bagi para diplomat Indonesia yang baru datang untuk bertugas di KBRI Addis Ababa, menjemput tamu di Bandara Bole International Airport, Addis Ababa, mengurus perizinan importasi kendaraan diplomatik, dan lain sebagainya.
(c) Facebook Aregay Kidane
Ato Aregay dulunya adalah Diplomat Ethiopia yang bertugas pada Kementerian Luar Negeri Ethiopia. Sebelumnya, beliau pernah bertugas di Berlin, Jerman selama 7 tahun. Putra dari Ato Aregay sekarang tinggal dan bekerja sebagai dosen di Jerman bersama istri dan anak—anaknya. Sesekali Ato Aregay berkunjung ke Jerman untuk menemui anak dan cucunya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah percakapan di perjalanan kami menuju kantor pemerintahan di kota Addis Ababa untuk bertemu counterpart, Ato Aregay bercerita tentang bagaimana dia bisa bekerja di KBRI Addis Ababa. Peristiwa ini terjadi antara tahun 1991-1995 pada saat pemerintahan Ethiopia berada pada masa transisi dari pemerintahan komunis Derg ke pemerintahan ‘’demokratis’’ yang dikuasai oleh Ethiopian People’s Revolutionary Democratic Front (EPRDF). Pada masa itu, pemerintahan yang baru tidak mau mempertahankan staf pemerintahan yang ada. Pada akhirnya seluruh staf di Kementerian Pertahanan, Keamanan dan Konstruksi serta Kementerian Luar Negeri Ethiopia dipecat dan hanya menyisakan staf yang berasal dari suku tertentu. Ato Aregay adalah satu dari staf Kementerian Luar Negeri Ethiopia yang dipecat tersebut.
Setelah peristiwa itu, Ato Aregay kemudian masuk dan mulai bekerja di KBRI Addis Ababa pada masa kepemimpinan Duta Besar LBBP RI, Bapak Dadang Sukadar. Hingga saat ini Ato Aregay masih bekerja di KBRI Addis Ababa. Jika dihitung-hitung, pengabdian beliau di KBRI Addis Ababa sudah lebih dari 20 tahun lamanya.
(c) Facebook Aregay Kidane
Ato Aregay adalah sosok rekan kerja yang baik dan bertanggung jawab. Secara personal saya hormat kepada beliau karena usianya yang bahkan lebih tua daripada ayah saya, namun tetap legowo melaksanakan tugas yang diberikan oleh Diplomat Indonesia yang usianya jauh lebih muda dari beliau. Padahal dahulu beliau juga adalah seorang Diplomat, bahkan junior-junior beliau ada yang sudah menjadi Duta Besar. Namun karena nasib yang kurang berpihak, beliau tidak bisa mencapai jenjang karir tertinggi seperti rekan-rekannya tersebut. (npa)
ADVERTISEMENT