Paparkan Keunikan Kucing Sphynx Pakar IPB University: Kucing Ramah Tidak Berbulu

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
18 April 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Paparkan Keunikan Kucing Sphynx Pakar IPB University: Kucing Ramah Tidak Berbulu
zoom-in-whitePerbesar
Paparkan Keunikan Kucing Sphynx Pakar IPB University: Kucing Ramah Tidak Berbulu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prof Ronny R Noor, Guru Besar IPB University jelaskan keunikan kucing Sphynx yang memiliki bulu yang sangat tipis bahkan tampak seperti tidak berbulu. “Salah satu ras kucing favorit saya setiap kali melakukan penjurian di Cat Show adalah kucing Sphynx yang memiliki keunikan menonjol dari kucing lainnya, bulu kucing tersebut sangat tipis di seluruh tubuhnya, sehingga tampak seperti tidak berbulu,” ungkap Prof Ronny.
ADVERTISEMENT
Menurut Prof Ronny, di setiap Cat Show baik di Indonesia dan juga di dunia jumlah kucing Sphynx yang ikut kontes lebih sedikit jika dibandingkan dengan ras kucing lainnya. Di dalam dunia kucing, kucing Sphynx menduduki peringkat ke delapan sebagai ras kucing yang paling populer di dunia.
“Banyak diantara kita yang salah mengira bahwa kucing ini berasal dari Mesir karena mengasosiasikan nama kucing ini dengan kerajaan Mesir Kuno dan patung raksasa Sphynx yang menjadi penjaga piramid,” ujar pakar Genetika Ekologi IPB University ini.
Ia memaparkan, kucing Sphynx mulai dikenal di dunia pada saat kelahiran kucing yang bernama Prune di Toronto Kanada pada tahun 1966. Kelahiran Prune yang tidak berbulu ini merupakan cikal bakal pembentukan ras kucing Sphynx yang memiliki ciri khas yang paling menonjol yaitu tidak berbulu.
ADVERTISEMENT
“Dari sisi ilmu genetik sifat tidak berbulu ini dikontrol oleh gen resesif. Pada tahun 1971 Asosiasi Peternak Kucing dunia pernah mencabut status ras kucing ini karena ada berbagai masalah dalam hal kesuburan dan juga kesehatannya,” ungkapnya.
“Dari pengalaman saya sebagai juri Cat Show, kucing Sphynx merupakan jenis kucing yang sangat ramah dan pemalu dan sangat senang jika berada dekat dengan kita. Harapan hidup kucing ini dapat mencapai 10 sampai 15 tahun, sehingga banyak digemari oleh para cat lover,” ucap Prof Ronny.
Ia menjelaskan, perawakan kucing Sphynx ini biasanya ramping dengan perut sedikit buncit dengan bulu yang sangat tipis. Salah satu ciri khas lainnya adalah sebagian besar kucing Sphynx tidak memiliki kumis tetapi secara fisik kucing Sphynx memiliki telinga yang besar dengan mata berbentuk lemon yang mencolok dan memiliki telapak kaki yang tebal.
ADVERTISEMENT
“Jika dilihat lebih cermat lagi walaupun tidak berbulu kucing Sphynx sebenarnya memiliki warna dan pola warna seperti kucing biasa, namun tampak lebih samar. Warna kucing Sphynx yang paling umum adalah putih, merah muda, hitam dan ada juga yang memiliki pola tabby dan gabungan beberapa warna” ujar Prof Ronny.
Lanjutnya, bagi cat lover kucing Sphynx sangat menyukai perhatian dan sangat senang jika dipegang dan dipangku. Kucing jenis ini dikenal sebagai kucing yang cerdas dan penuh dengan rasa ingin tahu. Disamping itu kucing Sphynx dikategorikan sebagai kucing yang setia dan penyayang.
“Mengingat jenis kucing ini tidak berbulu, maka pemeliharaan kucing ini memerlukan perhatian khusus agar dijaga tepat hangat dan harus dihindari dari permainan, gerakan dan sentuhan yang kasar agar kulitnya tidak tergores,” tutur Prof Ronny. (*/Lp)
ADVERTISEMENT