Motion Graphic Karya Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Berhasil Trending di Twitter

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Motion Graphic Karya Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Berhasil Trending di Twitter
zoom-in-whitePerbesar
Motion Graphic Karya Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Berhasil Trending di Twitter
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika, Sekolah Vokasi (SV) IPB University berhasil menyelesaikan proyek kerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan). Kali ini mereka membuat motion graphic terkait ketahanan pangan. Hasil karya mahasiswa SV IPB University ini disebarluaskan secara serentak dan berhasil meraih peringkat No 5 di Twitter sebagai tren nasional (15/6).
ADVERTISEMENT
“Motion graphic yang mereka buat berjudul Porsi Jagung, Kentang atau Tepung Sagu untuk Menggantikan 1 Porsi Nasi, Keamanan Pangan untuk Hidup Sehat, Talas, sumber Karbohidrat Kompleks yang Kaya Antioksidan. Tema dan kontennya diberikan oleh tim dari pihak BKP,” ujar Amata Fami, MDs, dosen SV IPB University yang menjadi penanggung jawab kegiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan kerjasama lanjutan antara SV IPB University dengan BKP yang sudah berjalan sejak tahun 2020. Outputnya adalah produk multimedia.
“Kegiatan ini sekaligus merupakan perwujudan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Yakni model pembelajaran inovatif yang melibatkan kerja proyek dimana mahasiswa selaku peserta didik bekerja secara mandiri dalam mengonstruksi pembelajarannya dan mengulminasikannya dalam produk nyata,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pada pelaksanannya, Amata mengatakan bahwa proses pengerjaannya cukup berat bagi mahasiswa. Ini karena selain harus menghadapi real-clients, kegiatan ini juga dilakukan penuh secara daring.
“Oleh karena itu, pembimbingan, apresiasi dan motivasi harus terus dilakukan oleh tim dosen. Namun, setelah berhasil melewatinya, tentu produk dan pengalaman mereka ini akan memberikan contoh dan inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Selain itu, mahasiswa juga dapat membantu program Kementan dalam menjalankan misi ketahanan pangan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BKP, Agung Hendriadi menyatakan untuk lebih menggaungkan gerakan diversifikasi pangan, BKP Kementan bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, salah satunya dengan IPB University. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat dapat lebih aware terhadap pentingnya diversifikasi pangan sumber karbohidrat non beras bagi ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
IPB University berperan dalam memberikan dukungan dan menyosialisasikan lebih jauh mengenai diversifikasi pangan kepada masyarakat. Diversifikasi pangan merupakan salah satu cara bertindak Kementerian Pertanian dalam upaya menjaga ketahanan pangan terutama di tengah pandemi. Diversifikasi pangan menargetkan penurunan konsumsi beras menjadi 85 kilogram per kapita per tahun di tahun 2024. Pada saat yang sama ditargetkan peningkatkan konsumsi sumber karbohidrat non beras yang berfokus pada enam komoditas yaitu singkong, jagung, sagu, kentang, pisang dan talas,” jelasnya. (AF/WB/Zul)