Kurma atau Air Dulu? Ini Kata Dokter IPB University soal Urutan Buka Puasa

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
13 Maret 2024 10:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kurma atau Air Dulu? Ini Kata Dokter IPB University soal Urutan  Buka Puasa
zoom-in-whitePerbesar
Kurma atau Air Dulu? Ini Kata Dokter IPB University soal Urutan Buka Puasa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulan Ramadan menjadi pertanda panggilan ibadah bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Apa lagi jika bukan ibadah yang tercantum dalam rukun Islam yaitu puasa.
ADVERTISEMENT
Setelah menahan diri seharian, hal paling ditunggu tentunya adalah waktu berbuka. Berbondong-bondong umat muslim menyiapkan sajian buka puasa, dari memasak di rumah berbuka hingga berburu takjil dengan tradisi ‘ngabuburit’.
Tapi, sudahkah kita tahu pentingnya urutan makan saat berbuka? Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha, MSiMed, seorang ahli biomedik biologi sel dan molekuler membeberkan urutan konsumsi makanan dan kandungannya bagi tubuh.
Menurut dr Widya, tujuan utama dari berbuka ialah memperoleh asupan energi dan cairan yang hilang selama berpuasa. Adapun saat berbuka puasa, ia menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat dengan cepat melepaskan energi serta cairan yang cukup.
Lantas, seperti apa urutan konsumsi yang tepat untuk berbuka puasa? Yuk simak paparan dr Widya berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Air putih
Minumlah cairan yang cukup saat berbuka. Dianjurkan setidaknya meminum delapan gelas di antara berbuka dan sahur. Saat berbuka, alangkah baiknya bila minum 1-2 gelas.
2. Kurma dan buah-buahan segar
Kurma sebaiknya dimakan saat berbuka karena merupakan sumber energi dan juga tinggi serat, kalsium dan zat besi. Namun, dr Widya mengingatkan kalau kurma memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga tetap menjadi tidak baik bila dikonsumsi berlebihan.
“Makan kurma 3-7 butir saat berbuka merupakan jumlah yang ideal. Buah-buahan segar dapat dikonsumsi dalam jumlah cukup saat berbuka sebagai sumber energi yang ideal,” jelasnya.
3. Karbohidrat
Karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan sejenisnya dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil (sekitar 1/4 piring). Tidak dianjurkan makan 1 porsi penuh saat berbuka karena dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung ataupun rasa tidak nyaman di perut.
ADVERTISEMENT
4. Daging dan sejenisnya
Saat berbuka, alangkah baiknya juga mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak. Hal ini akan membuat perut cepat kenyang sehingga tidak berlebihan saat berbuka.
Adapun beberapa hal yang harus dihindari saat berbuka puasa adalah mengonsumsi makanan olahan dan makanan tinggi garam. Hal ini juga disampaikan oleh dr Widya, “Sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi saat berpuasa.”
“Hindari juga jenis minuman yang mengandung kafein dan minuman manis seperti sirup, jus dengan gula atau susu kental manis. Jangan makan terlalu banyak saat berbuka, tetapi juga jangan makan terlalu banyak setelah tarawih,” urainya.
Ia menyarankan untuk memberikan jeda waktu minimal dua jam antara makan malam dan waktu berbaring untuk tidur malam agar tidak muncul gangguan pencernaan. (Rosita/Rz)
ADVERTISEMENT