Ancaman Kota Manado Sebagai Destinasi Unggulan

Vanessa Alexandra Hutagalung
Mahasiswa Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
8 April 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vanessa Alexandra Hutagalung tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Peta Indonesia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memiliki sejuta keindahan alam, budaya, dan warisan leluhur yang sangat berharga. Keberagaman ini telah melahirkan berbagai jenis wisata, termasuk Wisata Budaya, Wisata Sejarah, Wisata Maritim, Wisata Alam, Wisata Konferensi, Agrowisata, Wisata Berburu, dan Wisata Ziarah. Potensi ini perlu dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pesona pariwisata Indonesia secara luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Pada kesempatan ini, kita akan memahami lebih dalam mengenai risiko-risiko ancaman bencana yang dapat terjadi pada destinasi wisata, khususnya di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
Manado, sebuah kota yang terletak di utara Pulau Sulawesi, menyimpan keindahan alam yang memukau dan masih banyak yang belum terungkap. Kaya akan objek wisata, terutama wisata alamnya, Manado menawarkan beragam pesona mulai dari pantai, pulau, air terjun, hingga danau. Salah satu ikonnya yang terkenal adalah Taman Laut Bunaken, yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Selain kecantikan alamnya, Manado juga terkenal dengan keberagaman budayanya yang kental. Kuliner khasnya selalu memikat para wisatawan, dan tidak kalah di perkotaannya, Kota Manado juga memiliki ikon-ikon yang menarik untuk dikunjungi. Manado berhasil menyuguhkan pengalaman wisata yang memikat dan tidak terlupakan.
Namun apakah artinya keindahan tersebut akan selamanya ada dan tidak terkena risiko-risiko ancaman yang akan terjadi? Jawabannya adalah tidak. Betul, berbagai ancaman bencana mungkin dapat terjadi. Seperti misalnya becana gempa bumi, kebakaran hutan, kebakaran bangunan, gunung api hingga tanah longsor. Untuk membahasnya lebih jelas, berikut ini adalah potensi risiko-risiko yang dapat terjadi di Kota Manado pada setiap ancaman bencanannya: 
ADVERTISEMENT
1.Gempa Bumi
Kota Manado terletak di daerah tunjaman Megathrust, yang mempengaruhi kota ini dengan bahaya gempa bumi yang cukup tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat sebanyak 58 kali gempa tektonik menggetarkan wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya. Dimana terdapat 3  gempa diantaranya yang dirasakan masyarakat pada periode tanggal 8 - 14 Maret 2024.Dikutip dari m.antaranews.com Berdasarkan magnitudonya atau kekuatan gempa, sebesar 66,07 persen gempa bumi merupakan gempa dengan kekuatan M03-M4.9. Selanjutnya, sebesar 30,36 persen berkekuatan kurang dari tiga, dan sebesar 3,57 persen berkekuatan lebih dari lima. Sedangkan  berdasarkan kedalamannya, sebesar 60,71 persen berkedalaman dangkal antara 1-60 kilometer. Sebesar 37,5 persen berkedalaman menengah atau 61-300 kilometer dan 1,79 persen berkedalaman dalam lebih dari 300 kilometer.
ADVERTISEMENT
2.Kebakaran Hutan
Berdasarkan Data Kebakaran Hutan di Sulawesi Utara sampai tahun 2024, menunjukkan bahwa kota Manado termasuk ke dalam kategori berwarna biru. Hal tersebut menandakan kerentanan risiko dan bahaya terbilang low atau aman (dikatakan dalam kategori rendah) dan didasari oleh kondisi lapisan permukaan tanah bagian bawah yang sedang dalam kondisi basah. Perlu waktu lebih dari 4 pekan tanpa hujan untuk mencapai kondisi sangat kering. Sehingga, kondisi tersebut dapat menyebabkan hutan kering dan mudah untuk tersebar kebakarannya ketika terkena api, dan hal baiknya adalah kebakaran hutan yang terjadi di Manado ini tidak menimbulkan korban meninggal, hanya saja satwa di hutan akan kehilangan habitatnya.
3.Kebakaran Bangunan
Berdasarkan Data Kebakaran Bangunan Gedung-Rumah Tahun 2019-2021, dapat dilihat bahwa Kota Manado tergolong menjadi Kota yang rentan akan kebakaran bangunan. Menurut data dari Pemadam Kebakaran Kota Manado setidaknya terdapat 66 kasus (2021), 57 kasus (2020) dan 110 kasus (2019) kebakaran hutan yang pernah terjadi. kebanyakan kebakaran tersebut disebabkan oleh kelalaian masyarakat dan arus pendek (konsleting). Maka dari itu ancaman seperti ini, harus selalu diperhatikan dan di waspadai.  
ADVERTISEMENT
4.Gunung Api
Dikutip dari detik.com, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menetapkan 5 gunung berapi di Sulawesi Utara (Sulut) naik status menjadi waspada. Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memantau kondisi status gunung. Indikator perubahan status dari normal ke waspada ini karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang terekam secara visual maupun instrumental (seismik, deformasi dan geokimia).
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan lokasi kelima gunung berapi di Sulut yang mengalami peningkatan aktivitas adalah Gunung Lokon, Gunung Soputan, Gunung Ruang, Gunung Karangetang dan Gunung Awu. Hingga saat ini kegempaan Gunung Karangetang dan Gunung Soputan masih tinggi. Walaupun tidak secara langsung terjadi di Kota Manado, namun dampaknya turut terjadi di beberapa daerah sekitarnya termasuk Kota Manado.  
ADVERTISEMENT
5.Tanah Longsor
Kota Manado menjadi kawasan yang sangat rawan akan bencana longsor. Terbukti bencana yang terjadi pada bulan Januari 2023 tahun lalu telah mendampakan lebih dari 11.000 jiwa melalui 9 kecamatan, 5 Jiwa yang meninggal sunia san 356 rumah rusak. Oleh sebab itu, harus selalu waspada dan hati-hati akan kondisi tanah disekitar kawasan ini.
Secara keseluruhan, Berdasarkan data DIBI BNPB dan BPBD tercatat bencana yang sering terjadi adalah bencana tanah longsor, banjir dan puting beliung. Berdasarkan KRB Provinsi tahun 2022, bencana dengan kelas berisiko tinggi adalah bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrim, Gempabumi, Kebakaran Hutan dan Lahan, Kekeringan, Letusan Gunungapi, Tanah Longsor dan Tsunami memiliki tingkat risiko tinggi. Hal ini tentu akan berdampak pada destinasi-destinasi wisata yang terdapat di Kota Manado dan mempengaruhi kunjungan para wisatawan disana. Maka dari itu, manajemen pada risiko-risiko tersebut sangat penting dilakukan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengendalikan masalah yang dapat mengancam keadaan Kota Manado kedepannya.
ADVERTISEMENT