Pulih dari Patah Hati Diselingkuhi

Apis Reknawati
Mahasiswa Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
18 Mei 2023 13:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Apis Reknawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi patah hati. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi patah hati. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendengar pasangan selingkuh tentu tidak bisa membuat diri kita merasa baik baik saja. Banyak emosi yang bergejolak dari perasaan marah sedih, kecewa. Dunia tiba-tiba berjalan tidak sebagaimana layaknya. Lantas apa yang harus dilakukan? Bisakah perasaan tadi diatasi?
ADVERTISEMENT
Perselingkuhan sering kali menimbulkan dampak tak mengenakkan pada korban. Rasa dikhianati, kehilangan kepercayaan, perasaan rendah diri, dan amarah umumnya muncul.
Individu mungkin merasa terluka secara pribadi, meragukan diri sendiri, atau merasa gagal dalam hubungan mereka. Pada beberapa orang, patah hati perselingkuhan timbul berlarut-larut dan berkepanjangan yang mampu menciptakan stress dan gangguan depresi.
Pada dasarnya, bentuk emosi yang kita rasakan seusai patah hati adalah sebuah bentuk perjalanan. Seorang psikiater sekaligus penulis buku, Elisabeth Kübler-Ross, merumuskan lima tahapan kesedihan yang dikenal sebagai Five Stages of Grief.
Elizabeth mencoba mencoba melukiskan tahapan-tahapan reaksi emosional yang bisa dialami oleh individu ketika berada pada situasi kehilangan dan berkabung, yaitu penyangkalan (denial), kemarahan (anger), tawar-menawar (bargaining), depresi (depression), dan penerimaan (acceptance).
ADVERTISEMENT
Tentu situasi-situasi tadi bukanlah sebuah tahapan yang instan dan menyenangkan. Pada praktiknya, seringkali kita merasa kelelahan baik secara batin maupun fisik.

Tenangkan Diri

Ilustrasi perempuan sedih susah move on. Foto: Shutterstock
Pasti menyisakan rasa syok sekaligus kaget ketika pertama kali mendengar berita tak mengenakkan seperti perselingkuhan. Berilah ruang tenang pada diri kalian, tarik napas secara perlahan, dan perlahan-lahan cobalah untuk meluruskan pikiran.

Beri Jeda Antara Kamu dan Mantan

Biarkan ketenanganmu pulih, tidak perlu terburu-buru. Kamu bisa mengkomunikasikan dengan baik dengannya ketika kontrol dirimu sudah kembali. Berkomunikasi dengan kepala panas tentu rasanya tidak mengenakkan. Seringkali hal itu tidak membuahkan hasil yang baik dan kebanyakan berakhir sebagai sorak sorai emosi.

Denial Itu Wajar

Seiring usaha kita untuk mencerna situasi apa yang terjadi, seringkali muncul penyangkalan penyangkalan dan penolakan terhadap situasi yang tengah dihadapi. Perasaan untuk tak ingin menerima hal tersebut sebagai sesuatu yang nyata adalah wujud dari perasaan terluka yang kita punya.
ADVERTISEMENT

Bukan Salahmu Dia Begitu

Ilustrasi stalking ketika patah hati. Foto: Shutterstock
Pada dasarnya ada banyak sekali faktor pemicu perselingkuhan itu ada. Hal yang perlu diwanti-wanti yakni perasaan rendah diri hingga menyalahkan diri sendiri atas ketidaksesuaian kenyataan ini.
Seringkali kita menganggap perselingkuhan terjadi karena kita merasa gagal menahan pasangan, menganggap diri kita memiliki kekurangan yang menyebabkan keretakan hubungan.
Ada banyak alasan mengapa perselingkuhan ada, dan ada banyak cara pula agar selingkuh itu tidak ada. Jadi bagi kamu yang ragu, ingatlah ketika seseorang tulus padamu mereka tidak akan bertindak mendua darimu.

Jujur dengan Perasaan Sendiri

Masih memiliki perasaan sayang dan cinta adalah hal normal. Mencoba untuk jujur apa adanya pada segala hal yang kita rasakan justru akan mempermudah diri kita menerima kenyataan. Entah apapun itu perasaan yang tengah kalian alami, baik perasaan sayang, perasaan sedih, perasaan hampa.
ADVERTISEMENT
Tidak apa untuk mengakui kalau perasaan-perasaan seperti itu timbul dan ada. Penerimaan jujur atas apa yang kita rasakan mampu mengarahkan kita pada pengalaman perpisahan yang apa adanya dan tidak seburuk bayangan milik kita.

Jangan Ragu Cerita dan Bertukar Pikiran

Ilustrasi perempuan curhat Foto: Shutterstock
Jangan sampai karena terlalu fokus pada permasalahan menjadikan kalian suntuk dan pikiran kalian tumpul. Kalian bisa membagi pikiran negatif kalian dengan seseorang yang kalian percaya. Memiliki pandangan lain seringkali diperlukan agar diri kita tidak terjebak hanya pada satu hal.
Jika kalian bukan pribadi yang nyaman untuk berbagi cerita, kalian bisa mencoba mengekspresikan diri kalian dalam tulisan. Tuliskan segala unek-unek yang ingin kalian keluarkan.

Lakukan Aktivitas Menyenangkan

Usai segala macam suka duka, tentu kita perlu memberi penghiburan dan waktu pada diri sendiri (me time). Hal tersebut bisa kita bisa menjalani hobi-hobi ataupun aktivitas yang kita suka, misalnya jalan-jalan, memasak, olahraga dan banyak lainnya. Kalian juga bisa menjalani aktivitas sederhana dengan orang orang terdekat maupun binatang peliharaan.
ADVERTISEMENT