Penerapan Hukum Adat di Suku Dani Papua

Salwa Namiroh
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Desember 2022 22:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Salwa Namiroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan banyak pulau yaitu sekitar 17.000 pulau. 275.361.267 orang tinggal di banyak pulau di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga dikenal dengan keragaman suku dan budayanya. Hingga saat ini, Indonesia memiliki sekitar 360 suku bangsa dengan budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya antara suku yang berbeda adalah daya tarik utama Indonesia. Tidak sedikit orang asing yang datang ke Indonesia hanya untuk menikmati keragaman budaya Indonesia, bahkan tidak sedikit yang tertarik mempelajari budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga dikenal sebagai Negara Hukum berdasarkan Pasal 1 (3) UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Beberapa undang-undang berlaku di Indonesia. Salah satunya adalah common law, di mana hukum ini menggambarkan kebiasaan atau aturan yang dihasilkan dari perilaku masyarakat yang tumbuh dan berkembang sedemikian rupa sehingga menjadi hukum yang harus dipatuhi tanpa Kitab Suci.
Contoh hukum adat di Indonesia adalah hukum potong jari di Papua, khususnya suku Dani. Tradisi potong jari ini dikenal dengan istilah Iki Palek. Pemotongan jari dikatakan sebagai simbol kehilangan yang ekstrem. Sakitnya diibaratkan seperti sakitnya hati ketika seorang saudara meninggal. Oleh karena itu, mereka sepertinya tidak masalah melakukan ritual yang menyakitkan ini. Selain itu, keinginan untuk memotong salah satu ruas jarinya juga menjadi bukti kesetiaannya kepada keluarganya. Karena jari merupakan lambang keharmonisan, persatuan dan kekuatan pada manusia dan keluarga. Orang Dani tahu betul bahwa ritual ini menyakitkan, tetapi mereka ingin melakukannya atas nama kesetiaan.
ADVERTISEMENT
Jika kebanyakan orang menggunakan ekspresi tangisan untuk mengungkapkan kesedihan mereka atas kematian orang yang dicintai, maka di pedalaman Papua mereka melakukan Iki Palek ketika kehilangan anggota keluarga.
Ilustrasi tangan wanita tertua di suku Dani papua yang melakukan Iki Palek https://www.istockphoto.com/id/foto/budaya-pribumi-gm1218982841-356404541
Bagi suku-suku yang tinggal di pedalaman Papua, persatuan sangat penting. Yang tersisa hanyalah luka dan darah. Rasa sakit menutupi atmosfer. Luka di hati anggota keluarga yang meninggal hanya akan sembuh bila luka di jari sembuh dan tidak sakit lagi. Mungkin itu sebabnya orang-orang di pegunungan Papua memotong jari saat keluarganya meninggal.
Tradisi potong jari ini juga dilakukan dengan maksud untuk mencegah datang kembali bencana yang merenggut nyawa anggota keluarga. Tradisi potong jari ini dilakukan sejak awal dengan benda tajam seperti pisau, kapak atau golok.
ADVERTISEMENT
Ternyata tidak semua kalangan melakukan ritual ini. Sebagian besar wanita yang lebih tua melakukan banyak ritual ini. Jadi jangan heran jika Anda mengunjungi suku Dani dan menemukan wanita Dani hanya dengan beberapa jari saja. Namun bukan berarti laki-laki tidak melakukannya, beberapa laki-laki Dani juga ikut dalam ritual Iki Palek. Jari-jari yang terpotong dari wanita tertua suku Dani Dani menunjukkan berapa banyak keluarga mereka yang telah meninggal.
Tradisi yang dilakukan suku Dani ini merupakan bentuk duka atas kehilangan anggota keluarga.Meski zaman sudah modern, beberapa masyarakat yang tinggal di pedalaman Papua tetap melestarikan dan memelihara budayanya. Sebagai bangsa Indonesia yang hidup di tengah arus modernisasi, kita harus tetap menghormati segala bentuk kebudayaan Indonesia. Dengan begitu kita bisa hidup dengan damai tanpa ada pertentangan antar suku.
ADVERTISEMENT