Media Sosial Membentuk Standar Kecantikan

Naela Marcelina
mahasiswi politeknik Negeri Jakarta prodi Jurnalistik
Konten dari Pengguna
21 Juli 2023 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Naela Marcelina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Standar kecantikan itu beragam dan menjadi diri sendiri sudah menjadi cantik. Foto: Shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Standar kecantikan itu beragam dan menjadi diri sendiri sudah menjadi cantik. Foto: Shutterstock.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring waktu berjalan, pasti ada perubahan pada sisi kehidupan, baik itu dalam teknologi termasuk standar kecantikan. Bahkan saat ini kecantikan menjadi hal mendasar untuk menunjang kehidupan. Namun, apa sebenarnya arti kecantikan itu sendiri? Perlukah standar kecantikan?
ADVERTISEMENT
Setiap budaya memiliki pandangan unik tentang kecantikan, yang sering kali dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Standar kecantikan di masa lalu dapat mencerminkan status sosial, kekayaan, atau bahkan simbol-simbol keagamaan.
Misalnya, dalam beberapa masyarakat kuno, orang yang memiliki berat badan berlebih dianggap cantik karena menunjukkan kemakmuran, sementara di tempat lain, kulit putih dianggap sebagai tanda keanggunan.
Perkembangan teknologi juga berkontribusi dalam mengubah pandangan tentang kecantikan. Dalam beberapa kasus, teknologi medis telah mempengaruhi persepsi tentang keindahan fisik dan membentuk harapan terhadap penampilan yang sempurna. Sementara teknologi media dan periklanan telah menciptakan gambaran ideal tentang kecantikan melalui iklan dan presentasi model yang sering kali dipertimbangkan sebagai standar yang harus dicapai.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan globalisasi, keindahan dari berbagai budaya diakses dengan lebih mudah, menciptakan kesempatan untuk menghargai dan mengadopsi elemen kecantikan dari berbagai latar belakang budaya.
Perkembangan ini juga berdampak pada kompleksitas pandangan tentang kecantikan. Sementara beberapa orang mungkin merasa terinspirasi dan diberdayakan oleh standar kecantikan yang beragam, yang lain mungkin merasa tertekan dan tidak percaya diri ketika berusaha memenuhi citra ideal yang tidak realistis.
Dalam era digital dan media sosial yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, definisi kecantikan seringkali dipengaruhi oleh apa yang dipromosikan dan diapresiasi dalam platform media sosial tersebut. Berikut ini adalah faktor terbentuknya standar kecantikan di media sosial.
Pengaruh Influencer
Influencer di media sosial memiliki kekuatan yang besar dalam mempengaruhi pandangan dan perilaku para pengikut mereka. Saat mereka mempromosikan produk kecantikan tertentu atau menampilkan tren kecantikan tertentu, hal tersebut dapat dengan cepat mempengaruhi persepsi orang tentang apa yang dianggap "cantik" atau "menarik".
ADVERTISEMENT
Melalui gambar yang terlampir di layar kaca, standar kecantikan disitu akan dinilai oleh warganet. Contohnya di Indonesia, cantik yang dipikirkan harus putih, tinggi, langsing, bahkan sempurna. Jika seseorang memiliki itu semua, akan mudah untuk menggaet like dan terkenal.
Namun, banyak dari influencer sekarang telah membranding kecantikan secara luas. Sejatinya, mereka menciptakan standar kecantikan untuk dirinya sendiri. Namun, disukai banyak orang.
Perkembangan Tren
Tren yang berhubungan dengan kecantikan seringkali memiliki pengaruh yang besar di dunia media sosial. Ketika sebuah tren atau hashtag terkait kecantikan menjadi viral, banyak orang ikut berpartisipasi dengan membagikan konten yang relevan atau menggunakan hashtag tersebut dalam posting mereka.
Fenomena ini dapat memiliki efek signifikan dalam memperkuat pandangan tentang apa yang dianggap indah pada waktu tertentu, serta menciptakan ekspektasi dan standar kecantikan yang sangat berpengaruh pada persepsi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kampanye Produk Kecantikan
Di era media sosial, merek kosmetik dan produk kecantikan menggunakan platform ini sebagai sarana utama untuk memasarkan dan mempromosikan produk mereka. Melalui kampanye iklan, mereka sering kali menampilkan model dan selebriti yang dianggap sebagai gambaran "ideal" secara fisik.
Namun, hal ini dapat menciptakan pandangan yang terbatas tentang konsep kecantikan yang diinginkan, memperkuat persepsi yang sempit tentang standar kecantikan yang diiklankan kepada masyarakat.
Meskipun media sosial dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam membentuk standar kecantikan, penting bagi individu untuk tetap kritis dan tidak membiarkan media sosial mengatur pandangan mereka tentang diri mereka sendiri dan kecantikan.
Sebenarnya pengaruh media sosial mengenai kecantikan juga karena pemikiran dari masyarakat itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Memahami bahwa standar kecantikan bervariasi dan bahwa setiap orang adalah unik dengan keindahan sendiri adalah kunci untuk merasa percaya diri dan bahagia dengan diri sendiri.