Ignasius Jonan dan Lika-Likunya di Dunia Kereta Api

Nadiyah Khairina
Undergraduate Political Sciences student in Universitas Airlangga who have a lot of interest in Politics, Public Relations and Travelling.
Konten dari Pengguna
26 Juni 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadiyah Khairina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ignasius Jonan saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Jonan saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ignasius Jonan, sosok yang lahir di Singapura, 21 Juni 1963 ini mengawali karirnya di bidang transportasi Indonesia di tahun 2009 tepatnya di bidang perkeretaapian. Bermula ditawari oleh Sofyan Djalil, mantan Menteri BUMN pada tahun 2009, untuk menjadi Direktur Utama PT. KAI Indonesia. Padahal, pada saat itu Ignasius Jonan masih memiliki nol pengalaman dalam dunia transportasi Indonesia. Alih-alih menolak tawaran yang ditawarkan oleh Sofyan Djalil, Jonan malah menerima tawaran tersebut dan kini berakhir menjadi sosok yang paling berjasa di dunia perkeretaapian. Dalam artikel ini akan menceritakan kisah perjuangan Ignasius Jonan dalam mentransformasi perkeretaapian Indonesia serta lika-liku yang dihadapi olehnya.
ADVERTISEMENT
Kisah Ignasius Jonan berkecimpung di dunia Perkeretaapian Indonesia berawal di tahun 2009 saat Sofyan Djalil, Menteri BUMN pada masa itu, menelepon Jonan dan menawarkan bahwa kursi kepemimpinan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) tengah kosong dan sedang membutuhkan sosok yang tepat dalam mengubah wajah perkeretaapian pada saat itu sehingga Sofyan menawarkan jabatan tersebut kepada Jonan. Ignasius Jonan yang pada saat itu merupakan bankir dan memiliki nol pengalaman dalam bidang perkeretaapian kaget, namun berakhir menerima tawaran tersebut.
Walaupun di 3 bulan awal menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI ia merasa kesulitan dalam meng-handle perkeretaapian Indonesia, tetapi ia berakhir bertahan hingga akhir masa jabatannya. Hal yang dilakukan oleh Ignasius Jonan untuk mengubah wajah perkeretaapian Indonesia pada saat itu adalah membenahi kebersihan toilet di setiap stasiun.
ADVERTISEMENT
Ia berkata "Saya beri waktu tiga bulan, kalau semua toilet di stasiun enggak bisa beres, saya tutup semua. Saya tutup semua toilet, termasuk toilet saya dan milik kalian. Kita pakai saja toilet umum, enggak mau tahu saya." (Kompas, 2021)
Jonan juga yakin bahwasannya tindakan untuk merubah dari hal yang paling mudah dan paling sepele dapat mengubah segalanya.
Pada saat Jonan menjabat, ia juga pernah ditanyai oleh Dahlan Iskan. Ia ditanyai, "mengapa tidak mengubah KRL terlebih dahulu?" karena pada masa itu KRL juga memiliki image yang buruk, seperti banyak penumpang yang naik ke atap gerbong dan pedagang asongan di dalam kereta. Namun pertanyaan tersebut dijawab oleh Jonan, "Justru saya mengubah dari yang paling mudah, yaitu mengubah kereta jarak jauh."
ADVERTISEMENT
Dan terbukti, Jonan berhasil mengubah sistem perkeretaapian di Indonesia dengan signifikan. Dilansir dari buku Evolusi Kereta Api Indonesia karya Hadi M Djuraid, menjelang lebaran pada tahun 2012, banyak wartawan sudah bersiap memotret dan memberitakan hal-hal yang sekiranya akan terjadi di stasiun setiap tahun, seperti masyarakat yang berdesak-desakan mengantre tiket hingga orang berdesak-desakan masuk ke gerbong kereta. Tetapi pada saat itu, seluruh wartawan "kecele". Tidak ada potret masyarakat berdesak-desakan mengantre tiket dan tidak ada pula orang berdesak-desakan masuk ke gerbong kereta. Hal tersebut merupakan hasil perubahan signifikan yang dilakukan oleh Ignasius Jonan, Jonan mengubah seluruh sistem ticketing menjadi berbasis online, memberi nomor di tiap seat tiket agar semua berjalan dengan lancar dan hal tersebut berhasil mengubah wajah perkeretaapian Indonesia sedikit demi sedikit. Tak hanya itu, Ignasius Jonan juga berhasil mengubah PT KAI yang semula rugi sebesar Rp 80 miliar di tahun 2008 silam, menjadi meraup untung sebesar hampir Rp 300 miliar di tahun 2012 (Tempo.co, 2012).
ADVERTISEMENT
Perubahan tersebut diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya, seperti tidak adanya gerbong KA ekonomi tanpa AC, perubahan di sistem KRL, dan masih banyak lagi yang membuat wajah perkeretaapian Indonesia semakin baik dan dapat dirasakan hingga saat ini. Kesuksesan Ignasius Jonan dalam mentransformasi wajah perkeretaapian Indonesia menjadikan ia diangkat menjadi Menteri Perhubungan di tahun 2014, dan berhasil membuat gebrakan-gebrakan lainnya di dunia transportasi Indonesia menjadi lebih baik.
Referensi:
Djuraid, H. M. (2013). Jonan & Evolusi Kereta Api Indonesia (2nd ed.). PT Mediasuara Shakti.
Jatmiko, B. P. (2021, September 28). Kilas Balik Pembenahan Wajah Kereta Api Indonesia Halaman all - Kompas.com. KOMPAS.Com. Retrieved June 3, 2022, from https://money.kompas.com/read/2021/09/28/211641526/kilas-balik-pembenahan-wajah-kereta-api-indonesia?page=all
Nama Jonan Identik dengan Transformasi di KAI. (2012, December 24). Tempo. Retrieved June 26, 2022, from https://bisnis.tempo.co/read/450247/nama-jonan-identik-dengan-transformasi-di-kai
ADVERTISEMENT