Mahasiswa UMM Adakan Live Instagram Mengenai Kesehatan Mental Pelajar

Kelompok 52 Gelombang 4 PMM UMM
Mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang melakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Puskesmas 9 Nopember, Banjarmasin
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2020 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kelompok 52 Gelombang 4 PMM UMM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Andi Zainuddin Japeri, selaku moderator memberikan kesimpulan atas setiap pernyataan narasumber saat live instagram berlangsung
Kelompok 52 Gelombang 4 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Muhammad Arsyad, M.Psi., Psikolog melakukan live instagram membahas mengenai kesehatan mental pada pelajar dan mahasiswa saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Kegiatan tersebut dilakukan di salah rumah anggota kelompok 52 yang dijadikan sebagai titik kumpul, Senin (17/08/2020).
ADVERTISEMENT
Edukasi melalui instagram dipilih karena merupakan salah satu platform yang paling banyak diunduh oleh masyarakat terutama di dominasi oleh kalangan remaja. Selain itu, informasi dari live instagram mudah dipahami dan dapat berinteraksi secara langsung.
Maraknya kalangan remaja hingga dewasa awal mengeluh dan stress mengenai pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19 menjadi alasan kami mengangkat topik tersebut.
Keresahan muncul karena banyaknya tugas yang menumpuk diiringi dengan kurangnya bimbingan serta fasilitas dari pihak pembelajar sehingga timbul cuitan negatif mengenai pembelajaran jarak jauh.
Maka dari itu, Andi Ika Patriasih, selaku anggota kelompok 52 mengatakan, kami memilih tema mengenai kesehatan mental karena dirasa adanya pembelajaran jarak jauh yang cukup mendadak ini dapat memberikan dampak psikologis bagi pelajar dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
“Pelajar dan mahasiswa dapat merasakan dampak dari pembelajaran jarak jauh ini, dampak positifnya, kita dapat berpikir kreatif tanpa batas namun dampak negatifnya membuat tingkat kejenuhan dan pemicu stres meningkat”, tutur Andi Zainuddin selaku moderator.
Munculnya dampak negatif dapat di minimalisasikan dengan koping stress. Koping stres ini merupakan upaya yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi tekanan (stress) dengan kontrol diri dan dan manajemen waktu dalam hal pembelajaran jarak jauh.
Meilia Aisya, selaku koordinator kelompok 52 berharap, orang tua sebagai fasilitator anak untuk belajar secara aktif dengan membimbingnya agar ilmu yang disampaikan oleh pengajar dapat tersampaikan dengan baik.
Muhammad Arsyad, M.Psi., Psikolog, selaku narasumber memberikan pesannya kepada penonton live instagram.
ADVERTISEMENT
Kita sebagai pelajar dan mahasiswa harus menjadikan Covid-19 sebagai bentuk implementasi dalam hal kreativitas tanpa batas, dengan melakukan hal ini kejenuhan dalam pembelajaran akan berkurang dan kualitas dalam pendidikan akan semakin membaik.
“Harapannya, kita juga harus berpikir positif selama masa pandemi agar dapat menjaga kesehatan mental dan juga memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara”, pungkasnya.