Warm Glow : Perasaan Bahagia ketika Berbuat Baik

Nadia Aura Maharani
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
2 Januari 2023 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Aura Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menolong orang dengan perasaan bahagia                                                         sumber: https://www.canva.com/design/DAFWSK8pwjI/-dzcGA3OXUFP5Zkkqq9OHw/view?utm_content=DAFWSK8pwjI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menolong orang dengan perasaan bahagia sumber: https://www.canva.com/design/DAFWSK8pwjI/-dzcGA3OXUFP5Zkkqq9OHw/view?utm_content=DAFWSK8pwjI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama masa kanak-kanak kita selalu diajarkan untuk berbuat baik pada orang lain. Tetapi apakah kalian sadar bahwa motivasi untuk berbuat baik pada orang lain muncul karena perasaan senang dalam diri kita sendiri? Bagaimana hal itu bisa terjadi?
ADVERTISEMENT
Perasaan senang atau bahagia ketika berbuat baik pada orang lain disebut sebagai warm glow. Hal ini bisa terjadi karena pada saat kita berbuat baik pada orang lain, tubuh akan memproduksi endorfin (hormon bahagia) yang lebih banyak dan kemudian dilepaskan sebagai internal reward atau penghargaan bagi diri sendiri.

Kebaikan Altruistik vs Kebaikan Strategis

Studi mengenai warm glow pernah dilakukan oleh para psikolog dari Universitas Sussex pada tahun 2018 dengan meneliti 1150 partisipan yang sedang melakukan tindakan kebaikan pada orang lain.
Ilmuwan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat dua jenis tindakan kebaikan pada orang lain, yaitu kebaikan altruistik dan kebaikan strategis. Kebaikan altruistik adalah sikap atau naluri untuk memperhatikan dan mengutamakan kepentingan dan kebaikan orang lain, sedangkan kebaikan strategis adalah kebalikannya. Jadi, pada intinya kebaikan altruistik yaitu kebaikan yang tidak mengharapkan balasan atau imbalan, sementara kebaikan strategis adalah kebaikan yang mengharapkan imbalan dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa baik tindakan kebaikan altruistik atau strategis ternyata sama-sama mengaktifkan area penghargaan di otak. Hal ini terjadi karena area tersebut akan menggunakan lebih banyak oksigen. Namun, efek warm glow akan mencapai puncaknya ketika seseorang melakukan tindakan kebaikan altruistik. Melakukan tindakan kebaikan tanpa mengharapkan imbalan tidak hanya mengaktifkan area penghargaan otak, tetapi juga mengaktifkan area otak lainnya yaitu korteks cingulate anterior subgenal. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kita bertindak baik tanpa harapan mendapatkan sesuatu sebagai balasannya, otak kita akan lebih aktif dengan cara yang berbeda daripada ketika kita bersikap baik secara strategis.
Bertindak baik secara strategis bahkan dapat membuat kita merasa lebih buruk dan mengurangi perasaan warm glow dalam diri. Contohnya saja ketika kita membantu teman dengan mengharapkan imbalan sejumlah uang, maka bisa saja teman kita memiliki pandangan buruk terhadap kita dan bahkan kecil kemungkinan bagi mereka untuk meminta tolong kepada kita kembali.
ADVERTISEMENT

Lost Letter Experiment

Bersemangat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebaikan, Cyril Grueter, dosen senior di University of Western Australia, melakukan 'lost letter experiment ' atau 'eksperimen surat hilang' di Perth. Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui tingkat altruistik seseorang berdasarkan latar belakang yang dimilikinya.
Metode yang dilakukan dalam eksperimen ini yaitu dengan menyebarkan surat yang sudah diberi cap dan alamat yang dituju secara acak ke lingkungan yang berbeda, termasuk pinggiran kota dengan sosial ekonomi rendah dan tinggi. Dalam studi pertama pada tahun 2016, tim peneliti menjatuhkan 300 surat. Sementara dalam studi kedua yang dilakukan lebih dari setahun kemudian, 1.200 surat disebar di berbagai daerah.
Hasil dari eksperimen ini menunjukkan 50% surat yang dijatuhkan secara sengaja tersebut dikembalikan kepada pemiliknya sesuai alamat yang tertera. Untuk mengembalikan surat itu diperlukan tindakan altruistik atau tindakan kebaikan yang dilakukan secara sukarela, dalam hal ini yaitu mengeluarkan biaya untuk proses pengembalian surat tersebut kepada pemiliknya dengan tanpa mengharapkan suatu imbalan. Selain itu, dalam eksperimen ini juga ditemukan bahwa orang-orang dengan sosial ekonomi yang tinggi lebih mungkin untuk mengembalikan surat tersebut secara sukarela dibandingkan orang-orang dengan sosial ekonomi yang rendah.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti mengatakan bahwa, "Hal ini benar-benar memberi tahu kita bahwa manusia memang memiliki kebaikan bawaan dalam dirinya. Namun, jika mereka tidak sanggup melakukannya, maka mereka tidak akan melakukannya."

Berbuat Baik pada Diri Sendiri

Bersikap baik pada orang lain memang akan memunculkan perasaan warm glow dalam diri kita. Tetapi pernahkah kalian berpikir bagaimana jika kita berbuat baik pada diri sendiri? Apakah hal ini juga dapat memunculkan warm glow?
Seorang psikolog klinis, Dr.Kirby mengatakan bahwa bersikap baik pada diri sendiri memiliki dampak yang sama dengan berbuat baik pada orang lain. Artinya, dengan berbuat baik pada diri sendiri juga akan memunculkan hormon endorfin yang lebih banyak serta mengaktifkan bagian di otak bernama korteks cingulate anterior subgenal. Maka dari itu, cara yang paling mudah untuk memunculkan warm glow dalam diri yaitu berbuat baiklah pada diri sendiri terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Dr.Kirby menyatakan salah satu cara untuk melatih berbuat baik pada diri sendiri yaitu dengan 'menyambut diri ketika bangun pada pagi hari.' Hal ini memang terdengar aneh, tetapi akan berdampak sangat baik terhadap diri kita. Pada saat bangun tidur, sambutlah dirimu seolah-olah menyambut teman baik dalam pikiranmu. Bangunkan dirimu dengan keramahan dan keceriaan yang menyenangkan. Maka, hal ini akan memunculkan emosi positif yang akan mempengaruhi kondisi fisiologis dalam tubuh. Berbeda halnya apabila kita bersikap tidak peduli pada diri sendiri. Emosi negatif akan menguasai diri sehingga memunculkan stres tertinggi di pagi hari.
Kesimpulannya, warm glow dapat muncul apabila kita melakukan sebuah tindakan kebaikan, baik pada diri sendiri maupun orang lain. Kebaikan yang diperlukan adalah kebaikan altruistik, yaitu kebaikan tanpa mengharapkan sebuah imbalan. Dengan kebaikan altruistik, emosi positif akan menguasai tubuh sehingga menimbulkan internal reward atau penghargaan bagi diri sendiri.
ADVERTISEMENT

Referensi

Hartmann, P., Eisend, M., Apaolaza, V., & D'Souza, C. (2017). Warm glow vs. altruistic values: How important is intrinsic emotional reward in proenvironmental behavior?. Journal of Environmental Psychology, 52, 43-55.
Koopmans, R., & Veit, S. (2014). Cooperation in ethnically diverse neighborhoods: A lost‐letter experiment. Political Psychology, 35(3), 379-400.