Masyarakat Terpikat Ojek Online, Tetapi Tak Sadar Dampaknya

Nadia Abiyanti
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
2 Desember 2023 19:06 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nadia Abiyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ojek Online adalah layanan transportasi berbasis online yang dapat dengan mudah dipesan melalui suatu aplikasi yang ada smartphone para pengguna. Beberapa tahun belakangan ini, masyarakat Indonesia lebih memilih menggunakan ojek online karena layanan yang diberikan mempermudah segala kegiatan sehari-hari. Terutama untuk masyarakat di kota-kota besar yang biasanya harus menerjang kemacetan untuk menuju kantor, sekolah, atau tempat lainnya yang ingin mereka tuju.
ADVERTISEMENT
Tetapi, dengan adanya ojek online mereka bisa langsung dijemput dari lokasi rumah mereka dan diantar sampai ke lokasi yang mereka tuju tanpa harus berlama-lama terjebak kemacetan ataupun menunggu kendaraan umum. Hal tersebut tentu saja membuat masyarakat Indonesia lebih tertarik menggunakan ojek online. Apalagi layanan ojek online terkadang memberikan potongan harga yang membuat tarif dari ojek online lebih murah.
Banyaknya kemudahan yang diberikan oleh ojek online yang membuat masyarakat lupa akan dampak yang diberikan dari penggunaan ojek online. Padahal dibalik semua kelebihan dan kemudahan yang diberikan terdapat dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dan sangat berpengaruh pada perekonomian serta gaya hidup masyarakat . Lalu, apa dampak yang ditimbulkan dari penggunaan transportasi online?
ADVERTISEMENT
Saat pertama kali ojek online mulai terkenal di Indonesia pada tahun 2015, banyak masyarakat yang sudah sadar teknologi dan memilih beralih menggunakan ojek online. Masyarakat mulai sering memanfaatkan keberadaan ojek online dibandingkan transportasi lainnya. Hal tersebut menjadikan platform dari ojek online membuka lapangan pekerjaan karena membutuhkan driver untuk ojek online.
Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyebutkan, hadirnya transportasi berbasis aplikasi online menciptakan kesempatan lapangan pekerjaan yang semakin luas. Hal ini terlihat dari data yang dirilis oleh AlphaBeta pada tahun 2017, sekitar 43 persen dari total 5.000 mitra transportasi online yang bergabung (Fakhriyah, 2020).
Banyak juga yang mulai beralih profesi dari yang bekerja di perkantoran, kini mereka memilih untuk bekerja sebagai pengemudi ojek online. Karena pandangan mereka terhadap potensi pendapatan yang diberikan oleh platform ojek online. Driver ojek online akan mendapatkan penghasilan tambahan dengan memanfaatkan kendaraan dan smartphone yang mereka miliki. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki tujuan agar para driver ojek dapat lebih produktif dan berpenghasilan (Fakhriyah, 2020).
ADVERTISEMENT
Namun, di samping sisi terang yang ditimbulkan dari melejitnya transportasi online tersebut ada saja isu dan kontroversi yang menimbulkan konflik di masyarakat. Karena ada beberapa pihak yang merasa tersaingi atau dirugikan dengan kehadiran moda transportasi ini. Dampak negatif yang ditimbulkan ini dirasakan oleh ojek konvensional atau ojek pangkalan yang enggan beralih ke ojek online.
Bahkan ada sebagian dari ojek konvensional yang tidak terima dengan kehadiran ojek online. Sampai-sampai mereka menyuarakan ketidakterimaan mereka dengan demo di mana-mana. Ada juga oknum-oknum yang sengaja melarang pengemudi ojek online untuk beroperasi.
Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di kawasan Blora, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Setelah adanya ojek online, para ojek pangkalan merasa kehilangan penumpang. Yang biasanya sehari bisa mengantar beberapa penumpang, kini mereka hanya duduk-duduk di pangkalan menunggu penumpang datang. Perekonomian para ojek pangkalan jelas menurun, karena sumber mata pencaharian mereka harus direnggut oleh perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Salah satu ojek konvensional menuturkan bahwa setelah adanya pesaing seperti ojek online, pendapatan mereka menurun hingga sekitar 30%. Jika dirupiahkan, pendapatan mereka berkurang sekitar Rp. 9.900 dari pendapatan per hari sebesar Rp. 33.000. Yang biasanya pendapatan mereka cukup untuk menafkahi keluarga serta membeli makan dan rokok, sekarang tidak lagi (Setiawan, 2020).
Selain itu, transportasi online juga memberi dampak buruk lainnya untuk masyarakat. Saat ini sebagian masyarakat Indonesia mulai terhipnotis dengan kemudahan yang diberikan oleh ojek online. Mereka menjadi ketergantungan kepada ojek online. Karena sebagian dari mereka beranggapan bahwa ojek online adalah salah satu solusi yang tepat untuk transportasi ideal daripada menggunakan transportasi umum yang masih belum tertata dengan baik.
Di samping penggunaan transportasi online yang digunakan untuk layanan antar jemput, transportasi online juga memberikan layanan online delivery food atau dapat memesan makanan lewat ojek online dan dapat diantar sampai ke rumah tanpa harus datang ke restoran. Tentu kemudahan tersebut membentuk kebiasaan atau gaya hidup baru di masyarakat yang bergantung terus-menerus kepada ojek online. Masyarakat akan menjadi malas datang langsung ke restoran dan memilih untuk memesan saja lewat smartphone mereka.
ADVERTISEMENT
Dapat dilihat dari hasil pengamatan Camelia et al. (2022), Pertama, ditemukan fakta bahwa terdapat pengguna layanan online food delivery yang hampir setiap harinya menggunakan layanan tersebut. Kedua, jumlah pengeluaran yang dikeluarkan sangat beragam, namun pengeluaran tertinggi pengguna layanan online food delivery pada komentar tersebut tercatat dalam satu bulan berkisar di antara 2 juta-5 juta rupiah. Ketiga, para pengguna layanan online food delivery aktif menggunakan penawaran potongan harga yang diberikan.
Jika dilihat dari data, ketergantungan menggunakan online delivery food menyebabkan masyarakat bersifat konsumtif atau menjadi boros untuk penggunaan layanan tersebut. Rata-rata konsumen tergiur dengan kemudahan dan penawaran potongan harga yang diberikan. Tanpa sadar mereka sudah mengeluarkan uang yang banyak untuk layanan online food delivery tersebut.
ADVERTISEMENT
Nah, itu adalah beberapa dampak yang timbul dari hadirnya transportasi online tersebut. Sebenarnya transportasi online sangat membantu kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, tetapi perlu diperhatikan lagi dampak negatif yang ditimbulkan terutama dari sudut konsumen yang harus bijak dalam menggunakannya.
Serta untuk pihak yang merasa dirugikan, tidak bisa sepenuhnya menyalahkan platform transportasi online ini. Karena seiring berkembangnya zaman, teknologi pun akan ikut terus berkembang dan harus siap untuk bersaing.