Review Novel Segi Tiga karya Sapardi Djoko Darmono

Muhammad Rojak Hidayat
Sastra Indonesia - Universitas Pamulang - Jangan menduga, caraku berbeda.
Konten dari Pengguna
21 Juni 2023 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rojak Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar milik pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat Sapardi Djoko Darmono menetap di Jakarta, ia menjabat sebagai guru besar dan hingga akhirnya ia menjadi Dekan di Fakultas IPB (Ilmu Pengetahuan Budaya) pada Fakultas Sastra UI hingga pensiun. Perjalannya pun tidak putus begitu saja, Sapardi banyak sekali melakukan kegiatan seperti membuat buku puisi, fiksi, dan esai.
ADVERTISEMENT
Dengan banyak sekali keterampilannya Sapardi Djoko Darmono dalam membuat esai, tulisannya pun diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Dari banyaknya terjemahan Sapardi, dari mulai khazanah sastra dunia antara lain The Old Man and the shea (Ernest Hemingway), The Grapes of Wrath (John Steinbeck).
Ada juga, Murder in The Cathendral (drama puisi T.S. Eliot), The Prophet (Kahlil Gibran), dan masih ada pun yang lainnya. Seperti Mourning Becomes Electra (3 drama Eugene O'Neill) dan Daisy Miller (Henry james)nyang di terbikan oleh Yayasan Obor, KPG, Editum, Pustaka Jaya, dan Bentang Mizan.
Kembali lagi dalam membahas buku Sapardi Djoko Darmono yang berjudul Segi Tiga, pada halaman awal buku novel tersebut terdapat kutipan dari T.S. Eliot yaitu The Progress of An Artist Is A Continual Self-sacrifice A Continual Extinction of Personality. Yaitu. Sebuah kemajuan seorang seniman adalah dengan pengorbanan diri yang terus-menerus, dan juga kepunahan kepribadian yang terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Pada halaman pertama kita di suguhkan dengan satu kata yang ditebalkan (KALAU), yang isinya menceritakan Suryo berbincang dan bertanya dengan layar laptopnya seperti orang bodoh dan gila. Sekejap saja Suryo terdiam dan mengingat seorang perempuan yang ditemuinya disebuah warung, bahkan Suryo menganggap kegilaannya itu karena perempuan muda yang selalu ada dalam bayangannya.
Karena Suryo terlalu memikirkan perempuan yang sempat ditemuinya itu, Suryo sampai membandingkan dengan sepupunya yang bernama Gendis. Namun pada halaman kedua Suryo sadar, bahwa perempuan yang ia temui itu tidak dapat dibandingkan. Karena bagi Suryo memang keduanya memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda begitu pun ceritanya sampai halaman ke tiga.
Dengan Suryo yang terus menerus memikirkan perempuan itu dan kegilaannya, Suryo pun beranggapan bahwa ia seperti alur kisah cerita Ken Arok yang konon menjadi sinting gara-gara melihat betis Ken Dedes. Ada-ada saja pemikiran Suryo yang begitu jauh sampai masuk kedalam alur cerita Ken Dedes karena kegilaannya berhayal sejauh itu.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan seorang ayah pada halaman ke empat karena melihat Suryo yang sering ngobrol sendiri, ayahnya sampai bertanya karena sering sekali mendengar kata-kata Suryo seperti itu. Bahkan ayahnya sampai menjuluki Suryo seperti Juru Dongeng karena mengoceh terus menerus, bahkan Ibu dan Bapaknya pun merasa terganggu dengan Suryo yang terus menerus seperti itu.
Pada halaman ke lima sampai ke enam dalam buku novel Segi Tiga ini, orang tua Suryo sangat takut dan khawatir akan Suryo yang seperti itu. Dengan Suryo yang selalu di olok-olok teman sekelasnya, Suryo hanya menjawab dengan singkat dan membuat teman-temannya bingung dan pergi. Suryo, dengan tingkahnya yang seperti orang gila hanya ingin menjelaskan bahwa Juru dongeng itu bersumber dari kepiawaiannya menyusun kisahnya.
ADVERTISEMENT
Mungkin sampai disini dahulu, kalau ada yang ingin tahu lebih jauh silahkan komentar dibagian bawah ini iya. Tentunya dengan ini kita mampu untuk berbagi pengalaman dalam membaca suatu karya, yang bentuknya adalah novel atau lainnya. Terima kasih bagi kalian yang sudah membaca sejauh ini, kurang lebihnya mohon maaf.
Aku sangat cinta mawar. "Salam satu aspal, nikmat sehat nikmat rejeki untuk kita semua".