Diary: Menunggu Kabar dari Wanita Periang

Muhammad Rojak Hidayat
Sastra Indonesia - Universitas Pamulang - Jangan menduga, caraku berbeda.
Konten dari Pengguna
23 Agustus 2022 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rojak Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar milik pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Gambar milik pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menunggu adalah sesuatu hal yang sangat menyebalkan, namun mau bagai mana pun saya harus lakukan. Bersama waktu dan keramaian, saya habiskan waktu itu semua hanya untuk menunggu kabarnya. Dengan harapan besar pada satu jam pertama dia akan balas, namun sampai berjam-jam hingga hari itu berganti tidak ada balasan.
ADVERTISEMENT
Dengan rasa yang sedikit khawatir, saya mencoba untuk menyapanya lewat pesan. Namun tetap sama seperti biasanya, tidak ada balasan atau kabar darinya. Dengan perasaan penuh tanda tanya, saya pun sedikit cari tahu dengan cara yang saya punya. Karena itu saya pun tahu, kalau menunggu untuk kabarnya saja tidak bisa dengan hanya menunggu.
Seandainya kalau di ingat dari awal, rasanya tidak memang tidak mungkin. Yang saya kira dia akan cepat membalas, ternyata tidak seperti yang saya duga juga. Dengan awal yang begitu indah, namun ternyata seperti mimpi yang saya rasa. Bagai mana seperti mimpi, pada awal bersamanya semua kabar dapat di peroleh begitu cepat dan begitu mudah.
Namun pada hari berikutnya, kabar itu seakan tidak mau lagi untuk menyapa untuk kelanjutannya. Dengan berbagai alasan kesibukan, membuat saya semakin yakin dengan waktu yang selalu ada hanya untuk hal lain. Dan hal itulah yang membuat saya semakin yakin, yakin kalau kehadiran saya memang tidak di inginkannya.
ADVERTISEMENT
Dan sekarang yang saya sangat bingungkan adalah, kenapa dia bisa seperti itu. Seakan lupa saat bersama saya pada malam itu, dan sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Memang seseorang bisa berubah kapan saja, dan bisa pergi untuk berlabuh begitu saja. Namun saya harap itu bukan dia, dia yang terlanjur memberi warna dan hidup baru untuk saya.
Dari semua kejadian yang sudah terlewat, saya pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggunya balik seperti sebelumnya. Bukan masalah perasaan atau hati, lebih tepatnya saya hanya butuh kabar darinya. Karena dia adalah wanita periang yang membuat saya jauh berbeda dari sebelumnya, dengan caranya membuat saya tenang.
Meskipun seandainya saja semua itu hanya cerita untuk saya, setidaknya saya ingin cerita itu hadir lagi untuk menemani. Namun semua yang terjadi ini adalah kenyataan, nyatanya memang tidak seindah mimpi yang saya kira. Hilang begitu saja dengan tanda tanya dan tanpa kabar, hilang bersama kenangan baru yang sempat saya buat bersamanya.
ADVERTISEMENT
Memang tidak hak yang bisa disesali, karena dia pun bukanlah milik saya sepenuhnya. Dari semua caranya yang menyatakan bahwa saya harus pergi dan mundur, saya pun sangat sadar untuk hal itu. Dari tidak mendapatkan kabarnya saja pun sudah cukup membuktikan, kalau dia memang tidaklah menginginkan saya untuk bersamanya.
Walau pun sekarang saya tulus tidak mendapatkan kabar sedikit pun, setidaknya kalau memang semua ini yang terbaik untuknya dan membuatnya lebih tenang. Tidak apa-apa, saya sangat paham untuk itu. Dan apabila kepergian saya adalah sebuah keinginannya, baiklah saya akan mencoba untuk pergi dengan sesuai keinginannya.
Dengan semua yang pernah saya lewati bersamanya, mungkin semua itu adalah bukti sebagian doa yang Tuhan kabulkan. Karena itulah sekarang saya mungkin harus belajar sabar lagi, belajar lebih baik lagi, dan belajar ihklas lagi. Karena memang semua yang indah itu butuh proses dan kerja keras, karena semuanya pun butuh usaha dan kerja keras.
ADVERTISEMENT
Sekarang dari pada menghabiskan waktu tidak jelas, lebih baik untuk mencari warna dan aktifitas baru. Karena masih banyak hal yang dapat dilakukan, dan banyak hal yang harus di perjuangkan. Dengan semua harapan, saya harap Tuhan menjaganya dan membuka pintu hatinya. Setidaknya menjaganya dari orang jahat, saat tidak lagi bersama saya.
Dengan itu saya mungkin dapat lebih cepat untuk melupakan semuanya, seperti kemauannya dari semua caranya terhadap saya. Untuk itu saya tidak akan mencoba untuk mencari tahu lagi, dengan sadar diri yang menurut saya sudah sangat jelas. Melupakan adalah cara terbaik, dan membiarkannya pergi adalah cara terbaik.
Harapan yang saya inginkan, dia dapat tempat pekerjaan yang baik dan selalu sehat untuk menggapai impiannya. Untuk itu saya akan berhenti untuk mengharapkan, berhenti untuk mencari kabar, berhenti untuk tidak memikirkannya. Karena hal itu sudah cukup membuat saya senang, meski dia pun suatu saat nanti sudah tidak ingat saya lagi.
ADVERTISEMENT
Setidaknya saya harap suatu saat nanti dia dapat membaca sedikit artikel ini, dengan harapan dia tahu tentang isi hati yang saat ini saya rasakan terhadapnya. Rasa yang tidak saya mengerti, entah bagai mana untuk menjelaskan lebih jauh. Yang pasti saya saat ini tidak ingin kehilangannya bersama waktu, dengan itu saya menunggunya sejauh ini.
Dengan penuh harap, semoga saja artikel ini dapat terbit dan bisa kalian semua baca. Dengan semua perasaan yang tercurahkan, setidaknya saya dapat sedikit kabar baiknya nanti. Meskipun kabar itu tidak untuk saya, setidaknya saya akan dengan senang hati untuk menerimanya. Meski harus pergi untuk menjauhinya, saya dengan siap akan melakukannya.
Akhir kata, saya akan akhiri artikel kali dengan harapan kalian dapat memberi saran. Karena saran dari kalian semua sangatlah membantu perkembangan saya dalam membuat artikel lebih baik. Untuk itu kalian dapat komentar atau menyukai artikel kali ini, dengan perasaan yang tidak karuan saya ingin lanjutkan tidur kembali.
ADVERTISEMENT
"Salam satu aspal, nikmat sehat nikmat rejeki untuk kita semua".