Masuk Neraka karena Hal Sepele

Muhammad Zulfa Firdaus
Saya mahasiswa aktif Universitas Brawijaya, Jurusan Administrasi Bisnis. Berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat.
Konten dari Pengguna
8 September 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Zulfa Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan tentang dahsyatnya siksa di neraka. Apakah teman-teman pernah membayangkan apa yang akan terjadi jika kita termasuk ke dalam orang yang harus merasakan panasnya api neraka? Tentu akan sulit untuk dibayangkan. Dalam sebuah riwayat, dikisahkan malaikat Jibril pernah menangis ketika diminta oleh Allah untuk melihat bagaimana dahsyatnya neraka. Bahkan, makhluk sekelas Jibril pun menangis setelah melihat bagaimana wujud neraka yang sebenarnya. Bagaimana dengan kita?
ADVERTISEMENT
Terdapat satu ayat di dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang 3 penyebab seseorang masuk ke dalam neraka karena hal yang cukup sepele. Allah swt berfirman dalam QS. Al-A’raf ayat 179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Artinya: "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."
ADVERTISEMENT
Pertanyaannya, mengapa mereka bisa masuk ke dalam neraka?
لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا
1. Mereka diberi hati, tetapi tidak digunakan untuk memahami ayat-ayat Allah.
وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا
2. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah.
وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا
3. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak digunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah.
Photo by Adrian Swancar on Unsplash
Lalu mengapa orang yang salah dalam menggunakan mata, telinga, dan hati itu bisa masuk ke dalam neraka? Karena mata, telinga, dan hati adalah tempat awal terbentuknya sifat dan tingkah laku seseorang. Jika seseorang memasukkan informasi-informasi yang buruk ke dalam mata, telinga, dan pikiran, itu akan membuat tingkah lakunya buruk. Namun sebaliknya, apabila seseorang memasukkan informasi-informasi yang baik ke dalam mata, telinga, dan pikirannya, maka itu akan membuat tingkah lakunya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, ketika seseorang salah dalam memasukkan informasi ke dalam dirinya, itu sama saja dengan salah dalam bersikap dan berpikir.
ADVERTISEMENT
Informasi yang masuk lewat mata dan telinga, akan menjadi sebuah pemikiran seseorang. Dari pemikiran tersebut, akan muncul sebuah keyakinan. Keyakinan seseorang dapat diperoleh dari sebuah informasi yang dia akses. Dari informasi yang dia dapat, dia akan terstimulus untuk melakukan sebuah tindakan, dan dari tindakan yang dilakukan, akan ada kemungkinan untuk melakukan tindakan itu secara continue. Maka ketika suatu tindakan sudah berada ditahap ini, tindakan tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan yang dari kebiasaan itu, akan lahir sebuah karakter yang mencerminkan tingkah laku seseorang.
Itulah sebab mengapa seseorang bisa masuk ke dalam neraka karena hal yang sepele, yaitu salah dalam memasukan informasi-informasi ke dalam mata, telinga, dan hati mereka.
Menurut saya, semua ini diawali dari sebuah informasi yang kita akses. Salah dalam memasukkan informasi, membuat sesorang terstimulus untuk melakukan perbuatan yang salah. Oleh karena itu, ayo kita jaga diri kita, mata, telinga, serta pikiran kita dari informasi-informasi buruk yang bisa membuat kita terlena dalam melaksanakan perintah Allah.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Neni, Setriana. (2021). NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM AL-QUR'AN SURAT AL-A'RAF AYAT 179. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.
Tafsir Ibnu Katsir. (2015). Tafsir Surat Al-A'raf, ayat 179. Diakses pada 8 September 2021, dari http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-araf-ayat-179.html