Konten dari Pengguna

Bagaimana Tarif Dagang Trump Mempengaruhi AS dan Reaksi Dunia?

Muhammad Nashr Alafi
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Semarang, Jawa Tengah
6 April 2025 9:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Nashr Alafi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/foto/patung-liberty-dengan-latar-langit-biru-cerah-31457479/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/foto/patung-liberty-dengan-latar-langit-biru-cerah-31457479/
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa hari ini, tepatnya pada 02 April 2025 lalu di Gedung Putih, AS dengan pemerintahan barunya di tangan Trump mengeluarkan tarif resiprokal atau tarif timbal balik terhadap negara-negara yang dianggap merugikan defisit kas AS yang mencapai US$ 307 miliar pada Februari 2025.
Seluruh negara terkena imbasnya dengan adanya tarif dasar sebesar 10%, sedangkan negara-negara yang dianggap memberikan dampak signifikan terhadap defisit anggaran dikenakan biaya lebih. Beberapa negara di antaranya adalah Kamboja, Myanmar, Vietnam, Thailand, China, dan Indonesia.
Di balik kebijakan tarif perdagangan ini, muncul sebuah pertanyaan besar. Bagaimana mungkin AS, negara adidaya, mengalami defisit anggaran yang begitu besar?
AS (Amerika Serikat mulai dikenal sebagai negara adidaya tepatnya usai perang dunia I dan The Great Depression berakhir. Dominasi AS mulai terlihat dengan adanya pembentukan IMF, Bank Dunia yang terpusat pada mata uang AS sebagai mata uang global, meskipun sempat bersaing dengan USSR, namun semenjak kejatuhan USSR pada 1991 semakin memperkokoh posisi AS sebagai satu-satunya negara adidaya hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun AS dianggap mendominasi perekonomian global selama beberapa dekade, namun ada beberapa tantangan ekonomi yang menyebabkan negara adidaya sekelas AS mengalami defisit di antaranya
Selain itu beberapa faktor lain yang turut berkontribusi antara lain
Kondisi yang disebutkan di atas mendorong AS untuk mengambil tindakan preventif seperti tarif resiprokal guna menyeimbangkan kembali neraca perdagangannya.
Bagaimana respons Indonesia menanggapi tarif dagang ini?
Mengutip dari laman bisnis.com "Pemerintah Indonesia akan menjalin komunikasi dengan pemerintah AS, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi untuk melakukan negosiasi secara langsung dengan pemerintah AS." ucap Susi selaku Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangannya Kamis (3/4/2025).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu Indonesia sendiri juga telah mengantisipasi kebijakan tersebut melalui beberapa kebijakan di antaranya
Kebijakan tarif dagang ini memiliki tujuan guna menyelamatkan ekonomi AS, namun apakah kebijakan ini benar-benar efektif? Ataukah memicu friksi dan dampak lanjutan terhadap perdagangan di pasar global?
Bagaimana menurutmu, jika kebijakan ini gagal apakah dominasi ekonomi AS masih akan berlanjut? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!
Sumber Informasi: