Bijak Dalam Membagikan Berita Bencana

Indonesia merupakan negeri rawan bencana, karena terletak diantara pertemuan tiga lempeng bumi yaitu, lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dilansir dari laman kkp.go.id, Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia mencatat luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km persegi yang terdiri dari 2,01 juta km persegi daratan, 3,25 juta km persegi lautan, dan 2,55 juta km persegi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Ditambah dengan 127 gunung aktif yang berada di Indonesia.

Dengan kondisi alam tersebut, Indonesia memiliki potensi bencana yang besar. Pada tahun ini saja Indonesia diterpa dengan dahsyatnya gempa yang mengguncang Lombok. Besarnya terjangan tsunami dan gempa yang menerjang Palu, Donggala dan Sigi, juga bencana lainnya. Hingga belum lama ini Indonesia kembali berduka, dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10) di perairan daerah Karawang, Jawa Barat.

Tentu dengan banyaknya kejadian bencana, tidak sedikit pula korban berjatuhan. Ada diantaranya media yang mengambil gambar naas korban. Bahkan beberapa pengguna media sosial turut menyebarkan. Oleh karena itu sangat disayangkan, di tengah kabar duka ada segelintir warganet yang tidak bijak dalam menyebarkan informasi.

Seperti halnya menyebarkan berita hoaks, sebagaimana tersebarnya foto kedua penumpang pesawat yang sedang memakai kantung oksigen dan diklaim sebagai suasana penumpang pesawat Lion Air JT 610 sebelum jatuh. Namun setelah dikonfirmasi, foto tersebut bukanlah gambaran kondisi penumpang Lion Air. Dilansir dari opini.id, Kemenkominfo memastikan bahwa foto tersebut terjadi pada Sriwijaya Air saat turbulensi di udara.

Selain berita hoaks masalah lain adalah tersebarnya foto-foto korban bencana. Hal ini terjadi pula pada tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Beberapa foto dan video korban tersebar dalam keadaan tragis dan mengenaskan. Selain dari itu, ada pula segelintir warganet yang secara sengaja membagikannya secara luas melalui media sosial. Hal ini tentunya mendapat peringatan dari Menkominfo Rudiantara, agar tidak lagi menyebarkan foto atau video korban.

Maka marilah menjadi manusia yang bijak, dengan tidak tergesa-gesa menyebarkan informasi yang baru didapat. Tidak lupa juga memverifikasi keabsahan beritanya. Terakhir menjaga perasaan keluarga dan kerabat korban, dengan tidak menyebarkan foto maupun video terkait. Karena hal itu bisa menimbulkan rasa trauma dan mengubur dalam rasa optimisme. Oleh karena itu, mari kita saring sebelum sharing berita maupun informasi apapun.

Moch Rizqi Hijriah – Mahasiswa Jurnalistik, Universitas Padjadjaran.