Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Muh Faishal Nur Kamal, SST
Statistisi Ahli Pertama di Badan Pusat Statistik
Konten dari Pengguna
1 Februari 2023 14:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muh Faishal Nur Kamal, SST tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tagline Sensus Pertanian 2023. Dokumentasi BPS
zoom-in-whitePerbesar
Tagline Sensus Pertanian 2023. Dokumentasi BPS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023 akan menyelenggarakan hajatan besar. Hajatan besar tersebut tidak lain adalah Sensus Pertanian 2023 (ST2023). Sensus Pertanian ini merupakan perhelatan sepuluh tahun sekali yang ketujuh sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Dengan tagline "Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani", sensus pertanian kali ini menyimpan asa dan harapan yang membubung tinggi untuk kemajuan pertanian di Bumi Pertiwi.
ADVERTISEMENT

Sensus Pertanian 2023

Indonesia merupakan negara agraris. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agraris memiliki arti bersifat pertanian, sehingga dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara pertanian atau negara yang mengandalkan sektor pertanian. Hal ini bukanlah tidak berdasar. Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan III 2022 yang dirilis BPS, Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatatkan andil sebesar 12,91 persen terhadap perekonomian Indonesia.
Angka ini merupakan yang terbesar ketiga setelah Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertambangan dan Penggalian. Dari sisi ketenagakerjaan, sebanyak 28,61 persen penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Persentase ini merupakan yang terbesar dibandingkan sektor-sektor yang lain. Hal ini semakin menasbihkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan dan memiliki potensi yang besar bagi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dapat terwujud jika ditunjang oleh data dan informasi yang berkualitas. ST2023 merupakan momentum untuk memotret kondisi pertanian Indonesia secara utuh. Dibandingkan dengan survei, pengumpulan data secara sensus relatif lebih berkualitas karena cakupannya yang menyeluruh.
Tagline Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejateraan Petani menjadi semangat bagi BPS untuk menyediakan data pertanian yang komprehensif dan menyeluruh mulai dari Sabang sampai Merauke hingga dari pulau Miangas sampai ke pulau Rote, serta dari subsektor tanaman pangan hingga usaha jasa pertanian. Semuanya tercakup dalam bingkai ST2023, tempat BPS berkarya untuk mencatat seluruh aktivitas pertanian Indonesia tanpa terkecuali.

Kedaulatan Pangan

Salah satu poin penting dalam Tagline ST2023 adalah terwujudnya kedaulatan pangan. Menurut Serikat Petani Indonesia, kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal. Cakupan ST2023 yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia diharapkan mampu menjawab tantangan penyediaan data statistik kewilayahan untuk perencanaan dan evaluasi pemenuhan pangan di seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam salah satu tujuan dari pelaksanaan ST2023, yaitu menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil.
ADVERTISEMENT
Unit pendataan dalam ST2023 tidak hanya menyasar usaha pertanian berbadan hukum, tetapi juga usaha pertanian lainnya, dan perorangan. Dari sini dapat diharapkan hasil ST2023 mampu memotret seluruh sektor pertanian dari skala terbesar hingga skala terkecil. Potret tersebut jika dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi gambaran dari potensi pertanian setiap wilayah di Indonesia. Besar harapan dari hasil sensus tersebut, dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk merumuskan kebijakan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian suatu wilayah hingga berdikari, yaitu mampu mengoptimalkan sumber daya pertanian di tanah sendiri.

Kesejahteraan Petani

Petani binaan Papua Muda Inspiratif (PMI) melakukan panen jagung di Kampung Yakasib, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Foto: Dok. Istimewa
Petani merupakan aktor utama dari aktivitas pertanian itu sendiri. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2022, jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencapai 38,70 juta orang. Sebagian besar penduduk tersebut atau sebanyak 30,58 juta orang tinggal di daerah pedesaan. Di sisi lain, kantung-kantung kemiskinan justru lebih banyak di daerah pedesaan. Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2022, 54,56 persen penduduk miskin tinggal di daerah pedesaan. Kondisi memprihatinkan bagi petani yang tinggal di daerah pedesaan, karena berdasarkan Susenas Maret 2022, 67,57 persen rumah tangga miskin di pedesaan sumber penghasilan utamanya berasal dari sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari kondisi di atas, maka upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani penting untuk diperjuangkan. Melalui ST2023, BPS berupaya menyediakan data yang berkualitas untuk mendukung pemerintah merencanakan, merumuskan, dan mengevaluasi kebijakan untuk menyejahterakan kaum petani. Di antara data yang dihasilkan ST2023 untuk mendukung upaya tersebut adalah data petani gurem dan petani skala kecil. Dengan data tersebut dan data lain yang dihasilkan dari ST2023, diharapkan dapat dipergunakan dengan baik sehingga dapat menajamkan penglihatan dan pendengaran pemerintah untuk menyelesaikan masalah kesejahteraan petani, sehingga marwah petani akan terangkat kembali seperti seharusnya, sesuai dengan julukan yang diberikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tahun 1952 silam, yaitu Penyangga Tatanan Negara Indonesia.

Kolaborasi Mencatat Pertanian Indonesia

Upaya mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani adalah tanggung jawab kita bersama. Betapa tidak, tanpa sumbangsih petani, kita akan kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, tatanan kehidupan negara pun tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, BPS tidak akan mampu melaksanakan semuanya sendiri. ST2023 merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Dari pemerintah, swasta, masyarakat, dan petani itu sendiri. Pada tahun 2023 ini, mari berikan jawaban yang sejujur-jujurnya kepada petugas ST2023 yang akan turun mendata. Bersama-sama, mari mencatat pertanian Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
ADVERTISEMENT