Komnas HAM Sindir Polisi yang Tak Bubarkan Massa Pro Ahok Semalam

10 Mei 2017 12:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Aksi Para pendukung Ahok di Rutan Cipinang (Foto: Ap Photo/Dita Alangkara)
Massa pendukung Ahok memadati jalan di depan rutan Cipinang, memprotes keputusan hakim yang memenjarakan Ahok di kasus penistaan agama, pada Selasa (9/5) kemarin. Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, menyindir polisi yang membiarkan aksi itu hingga malam.
ADVERTISEMENT
"Setelah mencermati performa polisi kita menangani penyampaian pendapat semalam, polisi kita hebat. Polisi tidak membubarkan tapi membiarkan," ucap Maneger dalam keterangan tertulis berjudul 'Hebat Polisi Kita', Rabu (10/5).
Maneger Nasution (tengah). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Menurutnya, demo sebagai salah satu hak konstitusional warga negara sejatinya memang harus difasilitasi oleh negara. Dalam peraturan yang berlaku, penyampaian pendapat di muka umum itu ada mekanismenya untuk mengatur relasi dengan hak orang lain.
"Misalnya, ada pemberitahuan, ada pembatasan waktu, ada ketentuan tempat, tidak boleh ada hate speech, tidak anarkis dan seterusnya. Publik sebagai pemilik dan pengguna hak ruang publik tentu berhak tahu, apakah sebuah demo sudah ada pemberitahuan sesuai prosedur? Apakah sebuah demo melampaui batas waktu yang ditetapkan peraturan? Apakah sebuah demo ada hate speech? Dan lain-lain," paparnya.
ADVERTISEMENT
Aksi massa pendukung Ahok di LP Cipinang. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Maneger menyebut, polisi dalam menghadapi massa Ahok yang hingga menutup jalan di depan rutan Cipinang itu mengedepankan persuasi dan dialog. Polisi tidak meletuskan gas air mata seperti halnya saat menghadapi demo yang melebihi batas pukul 18.00 WIB.
"Polisi tidak menampilkan kekerasan. Pokoknya, polisi kita sangat manusiawi. Ke depan, publik tentu berharap kehebatan polisi kita yang semalam itu, juga berlanjut," sindirnya.
Massa pendukung Ahok di depan LP Cipinang. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Maneger menuturkan, publik mendukung polisi lebih profesional dan lebih manusiawi terhadap semua demo yang dilakukan oleh warga negara, siapa pun itu. Begitulah sejatinya polri sebagai plisi negara.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebut akan membubarkan massa pro Ahok di depan Cipinang, jika mengganggu ketertiban umum.
"Kalau memang mengganggu ketertiban umum dibubarkan," kata Kombes Argo, Selasa (9/5). (Baca juga: Polisi Akan Bubarkan Massa Pro Ahok di Rutan Cipinang Bila Tak Tertib)
Namun hingga melewati batas yang ditentukan pukul 18.00 WIB, aksi tetap berjalan dengan menutup jalan di depan rutan Cipinang. Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Andry Wibowo lalu menyampaikan akan berusaha membubarkan massa secara persuasif.
Para pendukung Ahok di Rutan Cipinang (Foto: Ap Photo/Dita Alangkara)
"Kita berusaha secepat mungkin ini bisa terurai, bisa selesai. Ini kita lakukan semua langkah dialog, komunikasi dengan berbagai pihak. Sehingga tanpa kekuatan kepolisian kita bisa membubarkan diri dengan baik," kata Andry di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5) malam.
ADVERTISEMENT
Massa baru bubar setelah Djarot Saiful Hidayat datang ke lokasi sekitar pukul 23.00 WIB, dan meminta pendukungnya untuk membubarkan diri.
Djarot di LP Cipinang. (Foto: Fanny Kusumawardani/kumparan)